45 ( REVISI )

17.9K 557 22
                                    

" Sam Sajangnim ?" kata Arin lagi menahan air matanya menetes.

" Kamu tidak apa-apa? " Tanya Sam khawatir menatap Arin lekat. Arin menggeleng pelan. " Syukurlah. " Ujar Sam tersenyum. Meskipun menggunakan masker, Arin tahu pria itu sedang tersenyum terlihat dari matanya. Sam menatap orang-orang yang tadi para haters yang tadi melempar sejumlah telur kepada Arin dengan tatapan tajam. Namun bukannya takut para haters itu malah bersorak.

" Itu Sam Benedict!!!!" Teriak salah satu haters yang sepertinya pemimpin dari kelompok pembenci itu.

Wartawan pun langsung memusatkan perhatiannya pada sosok misterius yang disoraki sebagai Sam Benedict itu. Sam yang sudah kesal dengan keadaan sekitarnya langsung melepaskan masker dan topi hitam yang dari tadi menutupi wajahnya.

Semua haters tadi langsung bersorak bahagia, bagaimana tidak mereka mungkin memang haters sang bintang Miss Cherry, tapi mereka semua adalah penggemar sang CEO muda.

" Stop!! " tegas Sam. Seketika semuanya senyap, tidak bersuara lagi.

" Baguslah kalian memberiku waktu sebentar. " kata Sam berjalan mendekat kearah kumpulan wartawan.

" Aku ingin bertanya apa alasan dan hak kalian menginterogasi bahkan mengancam mental Miss Cherry seperti ini, haah?! Apa ia salah berkencan dengan seseorang?!!" tanya Sam sedikit berteriak.

Arin langsung menarik tangan Sam, " Jangan menambah masalah lagi Sam, lagipula kita sama sekali tidak berkencan. " Bisik Arin penuh penekanan.

" Tentu saja salah!! Ia tidak pantas untuk berkencan dengan siapapun!! Setelah skandalnya 2 tahun yang lalu, saat ia masih seorang model di Paris. " kata seseorang dari kerumunan haters Arin.

" Lalu? Apa skandal yang telah lama itu membuatnya tidak pantas untuk dicintai? Aku sudah mengenal Arin jauh dari itu dan aku tahu Arin bukan gadis yang akan bertindak seperti itu. " Kata Sam. Arin yang berdiri di belakangnya menata punggung Sam lekat.

" Kau yang tidak tahu Sam Sajangnim seberapa berat skandalnya itu, ia seorang bitch. " Kata para haters.l menunjuk Arin.

Arin meremas tangannya berusaha menahan air mata yang mungkin akan keluar dari pelupuk matanya sebentar lagi.

Sam mengangkat alisnya, " Bitch? Apa kalian begitu bangga dengan diri kalian sehingga dapat menghina seseorang seperti itu? Lalu apa kalian punya bukti untuk hal itu? Aku masih ingat bahwa berita itu hanya rumor tanpa bukti berdasar. " Kata Sam menahan amarahnya yang akan memuncak.

Arin kembali menarik tangan Sam untuk tidak membahas masalah ini lagi, " Sudahlah Sam. Kamu tidak akan bisa mengubah pemikiran semua orang disini. " Lirih Arin pelan.

" Anda mungkin saja tak tahu mengenai skandal Miss Cherry yang Anda pikir sangat suci itu. Ini tentang.. " seseorang dari kumpulan pembenci Arin kembali bersuara.

"Aku tahu. Skandal mengenai Arin yang dekat dengan seseorang direktur agensinya yang dulu di Paris bukan? " Sam memotong perkataan mereka dengan tegas.

Para haters dan kumpulan wartawan melongo terkejut, ternyata Sam juga mengetahui skandal itu tapi dia tetap ingin bersama wanita itu padahal menurut berita 2 tahun yang lalu itu, Miss Cherry aka Ariniya Fresnel dikabarkan telah kotor karena terjalin hubungan gelap dengan Mr.Rovert direktur agensinya yang sebelumnya. Hal yang membuat berita ini heboh adalah Mr. Robert diketahui berstatus suami teman karibnya sendiri.

Salah satu wartawan menodongkan kamera dan mic-nya pada Sam, " Apa Anda sengaja mendekati Arin untuk menghilangkan rumor gay Anda, Sam Sajangnim? "

Sam mengernyitkan keningnya, " Jika kalian menanyakan banyak pertanyaan seperti ini, sama saja aku membentang acara pers disini. Tapi jika itu bisa membuat pemikiran banyak orang tentang Arin saya tidak apa-apa. " Sam memberi kode pada Sohee agar meminta izin pada direktur mereka menyediakan satu ruangan untuk acara pers mendadak ini.

" Apa kau gila Sam ? " Tanya Arin berbisik. Sam melihat kearah Arin yang tampak cemas, " Kali ini biar aku yang mencoba melindungimu. " .

" Kita bisa langsung ke ruang D3 Sajangnim. " Kata Sohee yang baru selesai menelepon Jinhyuk.

" Baiklah, kita akan lanjutkan sesi pertanyaan ini di ruangan sana. " Mina memberi petunjuk arah pada para wartawan dan Sam. Mina menggenggam tangan Arin yang masih terdiam. Para bodyguard kembali ke pekerjaan mereka menghadang para haters.

" Sepertinya dia memang menyukaimu. " Bisik Mina pada Arin. " Lalu kenapa kita tidak laporkan saja para pembencimu itu? Semua ini akan lebih mudah jika kau melaporkan mereka dari dulu. "

Arin menggeleng, " Kebanyakan dari mereka masih menempuh bangku pendidikan bahkan juga ada yang baru mendapatkan pekerjaan setelah lama menganggur, aku tidak tega jika memikirkan masa depan dan keluarga mereka. " Mina menatap Arin lama. Bagaimana bisa orang sebaik ini malah mempunyai klub pembenci yang sangat besar. Masalah perselingkuhan itu pun tidak benar. Tia adalah teman Arin yang sama-sama berasal dari Indonesia. Bedanya Tia asli Indonesia sedangkan Arin campuran Indonesia dan Korea, ibu Arin adalah kelahiran Korea. Mereka sama-sama menjadi model di agensi HT. Hampir setahun mereka menjadi model, Tia nekat untuk menerima cinta dari direktur agensi mereka, Kim Tein dan memutuskan untuk menikah dengan Tein. Arin sebagai sahabat Tia melarang sahabatnya untuk menikah karena Arin pernah melihat Tein tidur dengan dua model yang berada di agensi mereka di hari yang berbeda. Tia menolak dan mengadukan hal itu pada Tein. Arin dianggap iri dengan Tia yang akan menikah dengan seorang direktur. Tein yang tahu bahwa Arin akan memberi ancaman baginya untuk menikah dengan Tia membuat sebuah skandal dan menjebak Arin seakan berada dikamar yang sama dengannya. Hal itu pun dilihat oleh Tia yang langsung salah paham pada Arin. Nama Arin tetap dikenal di Korea karena tidak banyak orang yang tahu skandal itu tetapi hal itu kembali terungkap 6 bulan yang lalu. Meskipun pihak agensi sudah mencoba menghapus artikel itu, sebagian orang sudah terlanjur melihat berita tersebut.

Cahaya kamera berkilat-kilat mengarah pada dua orang yang duduk berhadapan meja di atas panggung. Arin meremas tangannya khawatir. " Jangan takut Arin. Tenang saja. " Bisik Sam tersenyum.

" Baiklah, bagaimana jika kita mulai. Apa ada pertanyaan? " Tanya Sam menatap kedepan lagi.

Seorang wartawan mengangkat tangannya, " Tadi Anda yakin bahwa Arin bukanlah orang yang seperti diberitakan. Kenapa Anda sangat yakin akan hal itu?"

Sam mengeluarkan ponselnya, " Karena saya memiliki buktinya, bahwa Arin tidak bersalah sama sekali. " Arin menatap Sam yang berada disampingnya dengan tatapan tidak percaya.

Yuseok datang dan memasang alat proyektor, dia juga membawa laptop dan juga kain putih panjang. Sam mengangguk pada Yuseok dan mereka memutar sesuatu. Arin menutup mulutnya tidak percaya, video rekaman CCTV hari itu terekam jelas. Arin yang bergegas datang kekamar karena mendapat kabar Tia yang disiksa oleh Tein. Arin terus mencari Tia di kamar tanpa sadar Tein masuk dan mengunci kamar. Arin yang berusaha untuk kabur selalu ditahan oleh Tein yang ingin melecehkannya. Arin cukup lama bertahan hingga Tein bahkan tidak sempat mencium atau membuka pakaiannya tapi tepat saat Tia masuk, perhatian Arin tidak lagi fokus saat itu Tein menciumnya hingga membuat Tia salah paham kepadanya. Bahkan juga ada rekaman CCTV Tein yang masuk kekamar hotel dengan wanita yang berbeda-beda di hari yang sama ataupun hari yang berbeda.

" Dia gila. " Komentar banyak wartawan sambil menggeleng ketika melihat rekaman Tein.


Kiss To The MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang