3 tahun kemudian
Seorang gadis berpose di depan lampu kilat. Berbagai gaya terus diperlihatkannya pada sang fotografer yang tampak puas dengan modelnya.
" Ya.. sangat bagus,terus seperti itu. " Ujar Mr Kim, Fotografer sang model yang memberikan arahan untuk pose selanjutnya. " Oke..you're the best Miss Cherry. " Puji Mr. Kim lagi.
Seorang wanita datang dan berdiri disebelah Mr.Kim dengan senyuman yang lebar pada sang model yang berjalan kearahnya. " Kamu memang terbaik Miss Cherry. " puji wanita itu yang merupakan Produser CARL Entertainment.
" Anda terlalu berlebihan Mrs.Park, bakat saya pun terlatih dengan baik juga berkat anda dan saya juga terkenal karena anda yang sudah memberi kepercayaan pada saya untuk bekerja disini. "jawab gadis yang dijuluki Miss Cherry.
" Hahaha..ini bukan berkatku, memang kau lah yang berbakat. " Mrs Park Min Na mengacungkan jempolnya, " Kamu itu sudah aku anggap seperti anakku. " Minna tersenyum ramah sambil memberikan pelukan lembut.
" Baiklah..kalau begitu saya permisi pulang. " kata Miss Cherry tersenyum sambil menundukkan kepalanya pada setiap staff sebelum berjalan keluar dari perusahaan. Bodyguard dan manajernya bersiap dibelakang dan disampingnya.
Miss Cherry pun segera masuk ke mobilnya melalui pintu belakang CARL Entertainment karena di gerbang depan sudah pasti banyak wartawan dan saat ini ia sangat lelah, jujur kepalanya sering sakit saat melihat wajah seseorang yaitu sang direktur perusahaan terkenal yang akhir-akhir ini terus menjadi top berita politik.
Mobil pun langsung melaju, Miss Cherry merebahkan tubuhnya perlahan pada kursi mobil. Jisung sang manajer memberikan sebotol air pada sang model yang memijat kepalanya
" Apa kepala Arin Noona sakit lagi? Apa perlu saya beli obat di apotik depan? " Tanya Jisung khawatir. Arin menggeleng pelan.
Jisung menghela nafas pelan lalu memberi kode pada So Hee manajer kedua Arin untuk memeriksa stok obat di tas besar bawaannya. Arin melihat di jendela mobil, di setiap sudut kota Seoul dipenuhi dengan berita sang artis baru cantik dengan kecantikan yang alami. " Itu ditayangkan lagi. " Kata Arin pelan melirik berita tentang dirinya saat wawancara di TBS dua hari yang lalu.
" Annyeong..sekarang kita akan membahas tentang aktris yeoja tercantik dan populer tahun ini, siapa lagi kalau bukan Miss Cherry ssi artis muda berumur 23 tahun dengan nama asli Ariniya Fresnel yang berprofesi sebagai model, penyanyi, aktris, penari bahkan seorang MC ini selain cantik, ia juga pintar. Lewat perannya di drama The Money sebagai Lee Jina yang membuat Miss Cherry ssi semakin populer. Awal debutnya adalah sebagai model di agensi CARL Entertainment lalu mencoba sebagai pengisi soundtrack drama Fly Into Your Sky. Siapapun yang mendengar lagi itu mungkin akan langsung teringat dengan karakter Hong Daein didrama itu. "
Arin tersenyum kecil sambil menggeleng pelan, " Tapi, ini semua juga berkat dukungan para penggemarku, penonton dan juga pihak agensi. Aku mungkin tidak akan bisa tampil disini tanpa mereka semua. "
Sang MC tersenyum ramah, " Ternyata Cherry Agassi sangat rendah hati. Aigooo membayangkan cantik nya Arin-ssi saja membuat hati ku senang, apalagi anda single bukan ???Hahahaha.."
Arin kembali tersenyum, " Tidak ada wanita yang tidak cantik. Semua wanita cantik dengan caranya tersendiri. "
Sang MC mengangguk, " Baiklah saya akan membaca beberapa surat dari penggemar yang dikirimkan ke TBS dari seminggu yang lalu, ada banyak sekali hingga kami kesulitan memilih yang mana. " MC membuka surat pertama, " Maaf, jika surat saya menganggu kamu Arin Eonni, tapi saya penasaran dengan cinta pertamamu. Karena saat ini saya juga sedang merasakan hal itu. Sepertinya pengirim ini adalah seorang pelajar, bagaimana Arin-ssi, cheon sarang? "
Arin menghela nafas pelan sebelum tersenyum, " Jika memikirkan cinta pertamaku yang terlintas di pikiranku adalah langit biru. Saat pertama kali merasakan jatuh cinta, hari itu langit sangat biru. Meskipun awal perkenalanku dengannya kurang baik tapi semua itu berakhir dengan indah. Hanya saja, itu cinta di masa remajaku dan sepertinya itu sudah berakhir. " Tayangan itu masih berlanjut tapi perhatian Arin terpaku pada bunga Snowdrop yang tumbuh mekar di taman.
" Ten, berhenti disini saja. " kata Arin.
" Tapi, ini belum sampai di apartemen Noona. " Jawab Ten tidak yakin..
Arin mengenakan topi hitam, masker dan kacamatanya. " Gwenchana..aku ingin berjalan kaki ke rumah. " Arin membuka pintu mobil tapi ditutup kembali oleh So Hee. " Eonni tidak boleh berjalan sendirian lagi, bagaimana jika ada Sasaeng lagi? "
" Semuanya akan baik-baik saja, okay.. " Arin langsung keluar dari mobil.
" Tapi.. Eonni?? " Jisung menepuk-nepuk pundak So Hee pelan maklum. Sohee menghela nafas pelan lalu keluar dari mobil mengikuti Arin.
" Semoga dia baik-baik saja, kali ini. " Ten melajukan mobilnya. Jisung melirik Sohee dan Arin yang berjalan berdampingan. Dia juga ingin menemani namun semua orang tahu bahwa dia adalah manajer Arin dan pasti aktrisnya itu akan semakin tersorot jika Jisung ikut menemaninya. Apalagi, dia harus membersihkan apartemen Arin karena sudah penuh dengan hadiah dari penggemar. Dia harus memilah-milah hadiah tersebut agar tidak lagi ada kejadian kamera yang tersembunyi didalam hadiah itu.
Arin terus berjalan santai, tapi ia tidak perlu khawatir akan ada orang yang mengenalinya karena saat ini ia sudah memakai semua atribut lengkap menutup dirinya.
Namun, karena terlalu senang akhirnya bisa berjalan sambil bersantai, Arin tidak sadar ada yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya dan orang itu juga sibuk bertelfonan dengan serius. Bahkan Arin juga tidak mendengar pekikan Sohee. Pria itu baru melihat kedepan saat Sohee terpekik namun karena wanita itu berjalan cepat, kejadiannya jadi tidak bisa terelakkan.
Bruaaakk..!!
Pria itu terkejut dan langsung menggapai pinggang Arin agar tidak terjatuh. Mata Arin melebar ketika melihat siapa pria yang berada didepannya. Pria itu adalah Sam Benedict sang direktur perusahaan terkenal, Benedict Corp. Arin langsung menegakkan tubuhnya dengan canggung.
" Maaf, saya tidak fokus tadi. " Sam menunduk sebentar, " Apa ada yang terluka? " Arin menggeleng pelan. " Jika tidak ada, saya permisi. " Sam kembali berjalan menjauh dari Arin yang masih terpaku.
" Eonni, apa kamu kenal pria itu? " Tanya Sohee menatap punggung Sam. Arin menggeleng cepat, " Tapi, sepertinya dia mengenalmu, tatapan terlihat berbeda dan sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi dimana ya? " Sohee berpikir keras.
" Dia CEO Benedict Corp. " Jawab Arin singkat lalu kembali berjalan kearah bunga Snowdrop, tujuan awalnya ke taman ini tadi
Sohee menggeleng, " Bukan itu, aku juga tahu dia CEO yang terkenal itu tapi sepertinya aku pernah melihatnya, aaah.. " Sohee terpekik. " Aku ingat, dia sering berhenti didepan apartement atau di agensi. Aku melihatnya jelas dari kaca mobil yang terbuka sedikit itu. Matanya sama persis. "
" Dia datang? Untuk apa? " Sohee mengangkat bahunya sambil menggeleng. Arin semakin berpikir keras, " Apa mungkin dia masih menyukaiku? " Bathin Arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss To The Money
RomanceTidak ada yang tahu bagaimana nasib akhir dari seorang mantan model dan siswi tercantik, Ariniya Fresnel. Arin harus berhadapan dengan seorang badboy, Sam Benedict, agar ia bisa membiayai pengobatan ibunya. Dengan satu syarat yaitu Arin harus menjad...