59 ( REVISI )

19.6K 501 10
                                    

" Ini pacarmu, Emily?? " Tanya Arin yang langsung dijawab anggukan cepat oleh Emily yang saat ini menggandeng lengan Flint.

Kening Arin mengerut, " Entah kenapa aku seperti pernah melihat wajahmu. Tapi dimana ya?? "

" Mungkin kamu melihatnya dari Sohee, dia adikku. " Kata Flint datar.

" Sohee??? Sung Sohee??? Dia adikmu?? " Tanya Arin lagi. Flint mengangguk. " Waah...dunia terasa sangat kecil sekarang. "

Ponsel Arin bergetar, " Umurnya panjang. " Arin memperlihatkan Sohee menelponnya.

" Eonni, sepertinya kamu harus mempercepat kepulanganmu kesini. "

" Kenapa? " Tanya Arin bingung.

" Eonni ingat, kantong-kantong berisi hadiah penggemar yang dipisah oleh Jisung saat itu? Ada sebuah boneka yang terlihat biasa saja tapi ternyata ada kamera di kancing baju boneka kelinci itu. Rekaman video eonni mungkin akan disebar oleh orang itu. Apalagi sebelum boneka itu diambil oleh Lyra, kita mengundang Hyunmin Hyung, jika disebar dengan tidak baik nama eonni akan dicap buruk. "

Arin mengurut kepalanya, " Bagaimana tanggapan direktur? "

" Berita itu sudah dihapus di semua sumbernya hanya saja masih banyak orang yang meminta kejelasan dari video itu. "

" Baiklah aku akan segera.. "

Sohee memotong perkataan Arin, " Sepertinya tidak perlu kak, Hyunmin Hyung gelar acara konsferensi. "

Arin langsung mematikan teleponnya dan mencari di pencarian teratas. Memang benar, Hyunmin akan melakukan pers untuk klarifikasi masalahnya yang sering tidur di apartement yang sama dengan Arin.

Arin menggeleng pelan, " Jangan Hyung. " Lirih Arin terus menelpon Hyunmin yang tidak kunjung mengangkat panggilannya. Arin tidak ingin Hyunmin mengatakan kepada publik bahwa dia tidak memiliki ketertarikan pada wanita. Arin tahu betul bagaimana susahnya Hyunmin untuk mencari uang demi keluarganya yang terlilit hutang. Arin tidak ingin karir modelnya hancur karena hal ini. Tapi terlambat, siaran langsung akan acara pers itu sudah dimulai.

Arin menonton konferensi itu dengan gugup, Sam yang baru selesai membersihkan semua kekacauan yang diakibatkan oleh Alex duduk di sebelah Arin meminta penjelasan pada Emily tapi gadis itu mengedikkan bahunya bingung.

" Ada apa Arin? " Tanya Sam meraih jari tangan Arin yang daritadi terus digigitnya.

" Bagaimana ini Sam, ternyata salah satu hadiah dari penggemarku berisi sebuah kamera dan merekam semua kegiatanku di ruang tamu. Dari Hyunmin yang selalu menginap dirumahku, aku yang selalu bercanda dengannya. Ini menjadi berita besar lagi. Aku tidak ingin hyung membuka jati dirinya tapi dia tidak mengangkat teleponku dari tadi saat ini konferensinya sudah dimulai. " Arin menahan tangisnya. Dia sungguh tidak ingin Hyunmin terluka bagaimanapun dia sudah dianggap Arin sebagai saudaranya. Disaat jauh dari ibu dan Sofia, Hyunmin yang menemaninya.

" Semuanya akan baik-baik saja. " Sam mengelus punggung Arin dan ikut menonton konferensi di ponsel Arin.

Rekaman itu menyorot wajah Hyunmin yang menatap sekelilingnya tegas, " Baiklah, sbelumnya ingin meminta maaf atas kehadiran yang sudah saya timbulkan tapi saya juga ingin menuntut orang yang memasang kamera jahat itu. Tapi, saya sama sekali tidak sama dengan yang diberitakan. "

Kilat kamera banyak berkedip untuk Hyunmin, " Lalu kenapa Anda sering sekali tidur dirumahnya? Apa Anda berselingkuh dengan Arin? " Tanya seorang reporter.

Hyunmin menggeleng, " Ini semua tidak seperti yang Anda duga, saya sendiri sudah menganggap Arin sebagai saudara saya tapi yang lebih penting dari semua alasan saya adalah saya memiliki kecenderungan ketertarikan pada sesama jenis. Saya sema sekali tidak normal. Karena itu saya tidak pernah melihat Arin sebagai seorang wanita. Jadi saya harap tidak ada lagi yang salah paham pada Arin karena saya sudah memberanikan diri saya untuk mengatakan hal terburuk dari diri saya. " Hyunmin membungkukkan tubuhnya lalu kembali menatap kamera. " Dan untuk adikku Arin, semoga kamu berbahagia ya. Aku tahu Sam adalah orang yang kamu rindukan selama ini. Jadi jangan terlalu menahan diri lagi. Cintailah Sam seperti dia mencintaimu. Jangan tahan perasaan cintamu lagi. " Setelah mengatakan kalimat itu Hyunmin segera berjalan cepat meninggalkan ruangan konferensi.

Kiss To The MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang