" Tapi penderitaan Sam nggak sampai di situ saja. Semua ini adalah salahku seharusnya aku tidak mengajak Sam untuk ikut merayakan ulang tahun Alex, it's my fail, " kata Sofia menutup wajahnya menangis lagi, tangannya kembali gemetar.
Arin segera mengenggam tangan Sofia dan berusaha menenangkannya, " Tidak Sofia, ini bukan salahmu yang salah adalah kepribadian Alex sendiri. "
Ketika Sofia mulai tenang, ia ingin bercerita lagi tapi melihat kondisi Sofia, Arin segera memintanya untuk tidak bercerita lagi karena ini semua terlalu berat baginya. " Tidak Arin, aku baik-baik saja hanya sedikit terguncang karena mengingat kembali masa kelam. Baiklah aku akan melanjutkan ceritaku. "
" Saat itu, Sam sudah mengurus kepindahan sekolahnya di SMA Pelita Indonesia namun sebenarnya Sam juga tidak berniat melanjutkan sekolah, dia hanya akan mengambil paket kelulusan karena banyak hal yang diurus membuat dia sudah terlambat masuk SMA lagi tapi ternyata Alex belum juga puas untuk menghukumnya, inilah awal Sam dikenal badboy oleh banyak orang. Padahal dia hanya pria manis yang culun. "
Indonesia, Juni 2017
Sam yang memang sudah terbiasa mengurus masalah bisnis dan perusahaan sebelumnya di Amerika, mulai membangun perusahaannya sendiri dengan bagian saham yang diberikan ayah angkatnya dan ketemprampilannya dalam berbisnis. Karena baru saja memulai bisnis, Sam jadi sering bergadang dan terkadang tidak pulang ke mansion demi menyelesaikan segala urusannya di kantor kecilnya. Malam itu sebenarnya sama seperti malam biasanya, Sam yang tetap berkutat pada pekerjaan tapi kehadiran Alex malam itu membuat segalanya berbeda.
" Heii Samm!! " panggil Alex yang datang dengan membawa sebuah paper bag.
Sam langsung menatap kaget Alex yang sudah berdiri disampingnya. " Alex..kenapa kamu disini??Di Indonesia? Bagaimana dengan Sofia?? Aku mencari-cari kalian sejak setahun yang lalu. "
" Ada keperluan." Alex langsung menyerahkan paper bag yang dibawanya kepada Sam. " Ini untukmu, setelah itu aku akan mengajarimu bagaimana caranya untuk bersenang-senang daripada harus berkutat di ruangan sempit ini. "
Sam menerima paper bag dari Alex dengan ragu dan membukanya, didalamnya ada setelan kemeja hitam. " Untuk apa aku pakai baju ini? Memangnya kita mau kemana? "
" Kita ke club!! Let,s have fun, man!! Tidak mungkin kamu ke club dengan kaos longgar itu kan. "
" Club?? Sebaiknya tidak, Lex, aku tidak suka kesana." Sam menggeleng cepat mengembalikan hadiah Alex. " Tapi, bagaimana Sofia? " Sam bertanya lagi.
" Ayolah Sam, kamu hanya perlu menemaniku, aku lagi butuh hiburan dan teman saat ini. " Alex tersenyum lebar mengabaikan pertanyaan Sam.
" Sebelum itu, apa kamu tidak marah lagi padaku?? Sungguh hal itu hanya salah paham tapi apakah kamu tahu keadaan Sofia?? "
"U ntuk apa aku marah kepadamu, Sam?? Soal Sofia, ia sudah kembali ke apartementnya, kuakui aku keterlaluan pada kalian berdua. " Alex menatap Sam dengan gurat bersalah.
" Baiklah tapi soal ke club, aku tetap menolak. " Tapi tampaknya Alex tidak menerima penolakan dari Sam.
Sesampainya di club, Alex terlihat senang tapi Sam, dia merasa mual dengan bau-bau alkohol dan telinga nya juga terasa sangat tidak cocok dengan musik yang berdentum keras.
"Ayo masuk Sam..di sini seru kok. "kata Alex menarik tangan Sam masuk. " Nah..Sam kamu duduk di sini dulu,aku ambil minuman. " Alex mendudukkan Sam di sebuah meja yang tampak jauh dari hiruk pikuk musik lalu pergi merah bar.
" Aku air putih saja Lex!! "teriak Sam tapi lagi-lagi Alex tidak menerima permintaan Sam. Alex kembali dengan 3 botol bir sambil tersenyum lebar.
" Ayo minumlah. " Alex memberikan segelas bir pada Sam yang tampak tidak nyaman.
Sam menolak cepat, " Aku tidak minum, kamu saja. "
" Ini enak kok,semua bebanmu akan hilang jika minum ini. " Tawar Alex meminum segelas bir sekali tegukan. " Ayo.. cobalah, " Alex menyodorkan segelas bir yang sudah dituangnya.
Sam dengan ragu, perlahan meminum birnya. Namun sekali tegukan dia sudah mengernyit aneh, " Rasanya sangat tidak enak. " Sam berusaha menahan rasa pahit di indra pengecap nya dan juga mualnya.
" Tenang saja, nanti juga lama-lama terasa enak kok. " Alex terus memberikan segelas lagi, lagi,dan lagi.
Akhirnya Sam berakhir dengan keadaan mabuk, pria itu tertidur setengah sadar di meja club, " Sam..kamu mabuk ya. " Alex tersenyum sinis.
" Tidak..aku tidak mabuk. " Jawab Sam cepat menahan mualnya. " Kau tahu Alex..entah kenapa masalah datang padaku,aku sama sekali tak menyentuh Emily tapi entah kenapa aku berada di sana. " lanjut Sam meratapi nasibnya sambil menangis keras.
" Apa benar bukan dirimu? "
" Apa kamu juga meraguiku haahh. " Sam menarik kerah baju Alex. " Bukankah kita teman. " lanjut Sam setengah sadar.
" Teman?Aku tidak memiliki teman yang bernama Sam Benedict. " jawab Alex melepas kasar pegangan Sam pada kerah bajunya. " Masalah mu itu? Adalah hukuman dariku karena merebut Sofia, keegoisanmu yang menyebabkan adikmu harus kehilangan perawan nya. " Alex tersenyum remeh.
" Apa maksudmu? "tanya Sam berusaha untuk sadar.
" Maksudku adalah aku yang merenggut perawan adikmu Emily, Sam. Waah seharusnya aku mencoba tubuhnya lebih dari 3 kali. Tubuh adikmu yang terbaik. " Bisik Alex tertawa keras.
" Apa???!!! Kau keterlaluan. Dasar Bajingan Hina !!! " Teriak Sam menendang keras meja di depannya hingga amburuk, Sam ingin memukul Alex namun dapat di tahan oleh Alex.
" Apa yang ingin kau lakukan heehh?Kau itu sedang mabuk,tak akan ada yang bisa kau lakukan..walaupun dirimu sadar dan ingin mengungkap segalanya tak kan bisa,bukti apa yang kau miliki??? " Kekeh Alex sambil menatap pengunjung yang lain dengan penuh maaf karena sudah membuat keributan.
" Menuntut pun takkan bisa, Ayahku adalah seorang hakim, ibuku pun seorang jaksa, orangtuaku tidak akan membiarkan reputasi mereka tercoreng, jadi tak ada yang bisa kau lakukan apalagi dirimu kini hidup tanpa keluarga. "kata Alex menatap obat yang dimasukkan pada minuman Sam tadi sudah larut.
" Kau...." Sam pun merendam amarahnya dengan meminum segelas bir lagi. "Aku pasti membuat mu menderita!! "kata Sam sebelum terhuyung pingsan dan tertidur.
" Waaahh..cepat sekali tertidur nya,,rupanya dia memang polos. Bahkan orang biasa seharusnya bisa bertahan 15 menit dengan obat itu. " kata Alex pelan. " Nah seharusnya, dirimu melepas kacamata culun mu ini dan kaitan kancing baju ini pun seharusnya tak perlu dikaitkan sampai terlalu ke atas,serta gaya rambut tak perlu terlalu rapi. " Alex mengubah semua gaya Sam.
" Hei..Ladies!! D sini ada pria tampan. "Ajak Alex pada wanita-wanita malam di club tersebut. "BJika kalian merayunya akan kuberikan sejumlah uang. "lanjut Alex mengeluarkan banyak uang.
Para wanita pun langsung mendekati Sam yang tertidur karena efek obat dalam minumannya tadi.
Alex pun segera keluar dari club itu, setelah cukup jauh dari club dia langsung menelpon sebuah nomor.
" Hallo..Selamat Malam..Saya ingin melaporkan tentang perbuatan ilegal pada sebuah club..Ya..club 7 night ,ya..baiklah,sama-sama. " Setelah mengatakan hal itu, Alex pun tersenyum puas.
" Setelah hari ini..citra baik mu selama ini akan pudar dalam waktu sekejap, apalagi ditambah dirimu meminum narkoba. " Alex tertawa bahagia.
" Lalu,apa yang terjadi dengan Sam,apa dia ditangkap? "tanya Arin ingin tahu.
" Ya..dia ditangkap dan ditahan selama sehari, karena ada saksi yang mengatakan dia tidak sadar meminum minuman yang ada narkoba tersebut tapi kuakui dia bodoh saat itu. " Sofia menggeleng pelan mengingat.
" Memangnya apa yang dia lakukan? "tanya Arin lagi dengan bingung.
" Dia membuat tuntutan mengenai Alex tanpa bukti sama sekali, meski dia tahu orang tua Alex adalah jaksa. Awalnya orang tua Alex menyetujui tuntutan Sam tapi setelah itu mereka mendukung Alex, namun saat itu perhatian public tertuju pada Alex yang dirasa memang salah,tapi... "kata Sofia tergantung.
" Tapi???Apa?? "tanya Arin semakin bingung.
" Tapi..Perhatian yang semula mengarah pada Alex terganti beralih kepada Sam karena kematian orang tua Alex yang tragis. " Sofia meringis ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss To The Money
RomanceTidak ada yang tahu bagaimana nasib akhir dari seorang mantan model dan siswi tercantik, Ariniya Fresnel. Arin harus berhadapan dengan seorang badboy, Sam Benedict, agar ia bisa membiayai pengobatan ibunya. Dengan satu syarat yaitu Arin harus menjad...