" Nah..kita sudah sampai. " Alex membukakan pintu mobil untuk Arin.
" Makasih ya. " Arin tersenyum sambil menerima uluran tangan Alex.
Alex melihat panjangnya antrian untuk membeli tiket masuk taman hiburan, " Rin..aku beli tiketnya dulu ya antri nih, kamu tunggu di mobil aja, panas soalnya. " kata Alex lalu berlari ke arah barisan antrian.
Arin mengangguk dan kembali masuk ke mobil, ia pun mengeluarkan ponsel jadul yang diberi kakaknya kemarin (kalian pasti tahu ya,ponsel jadul yang layarnya item putih itu,hehehe )
Flashback...
" Rin..kamu bawa ponsel ini besok ya. " kata Sofia menyerahkan sebuah ponsel dari tasnya disaat Arin akan tertidur.
" Tapi ini kan ponsel jadul kak..kenapa aku harus bawa?" tanya Arin bingung melihat ponsel itu.
" Ya,cuma untuk cadangan kalau Alex berniat jahat, jadi kamu tekan lama angka 1, maka langsung terhubung ke ponsel kakak. Mana tahu dia nanti mengambil ponsel android mu. " Sofia menunjukkan ponsel nya berdering.
" Tapi kenapa harus pakai ponsel ini kak? Ponselku kan ada, ini juga bisa untuk panggilan cepat. " Arin menunjukkan ponselnya.
" Jika pakai ponsel ini, maka itu akan sangat jelas karena ukurannya lebih besar dari ini dan dia juga tahu itu ponselmu jika dia berbuat jahat pasti dia akan berusaha menyimpan ponsel ini tapi kalau pakai ponsel jadul dengan ukuran kecil ini, kamu hanya perlu menekan tombol 1, jadi takkan terlalu mencurigakan. " jelas Sofia.
" Kalau kamu sudah sampai di taman hiburan,telfon kakak, katakan saja halo tapi kalau kamu merasa ada firasat buruk, jangan bicara apa-apa agar Alex tak mencurigaimu,oke? "lanjut Sofia menepuk bahu Arin pelan.
" Baiklah. " jawab Arin.
Arin pun menekan lama tombol 1, setelah memastikan panggilannya tersambung, ia pun mengatakan halo lalu menutup ponselnya tanpa menatap layar ponsel dan terus menatap Alex yang juga menatapnya seakan ada niat tersembunyi. Ketika Alex selesai membeli tiketnya, Arin menyelipkan ponselnya di saku kamisol dalaman dressnya dengan pergerakan yang halus.
" Sekarang kita langsung ke rumah hantu?" tanya Alex membukakan pintu mobil, tatapannya menelusuri seisi mobilnya, mungkin dia mencium sesuatu yang mencurigakan.
" Jangan ke point nya dulu dong..gimana kalau kita naik roller coaster terlebih dahulu? " jawab Arin sambil melihat kiri kanan.
" Oke baiklah,apa yang kamu cari? " tanya Alex juga melihat kearah mana mata Arin melirik.
" Aku mau mencari penjual gulali,Lex. " jawab Arin sedih karena tidak menemukan satupun penjual gulali
" Bagaimana kalau kita cari. "Bajak Alex lalu menggenggam tangan Arin erat.
" Dimana kakak sih? "tanya Arin dalam bathin namun masih memasang senyuman pada Alex.
Di sisi lain ..di taman bunga yang yang ada di taman hiburan.
" Hai...!! " sapa Sofia.
" Kenapa kakak lama sekali sih? " tanya Olsa kesal.
" Bener Lo lama banget. " Sahur Sam dengan hembusan gusar.
" Lo..lo..? Gue ini lebih tua 5 tahun dari kalian berlima tahu. " Dengus Sofia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
" Terserah. " jawab Sam,Olsa,Chindy,Dheo,Rangga bersamaan.
Sofia menghela nafas lelah, " Baik..sekarang kita tunggu mereka masuk ke rumah hantu. " Sofia memakai kacamata hitam. " Kalian juga..pakai kacamata kebenaran ini. " perintah Sofia menyodorkan lima lagi kacamata hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss To The Money
RomantizmTidak ada yang tahu bagaimana nasib akhir dari seorang mantan model dan siswi tercantik, Ariniya Fresnel. Arin harus berhadapan dengan seorang badboy, Sam Benedict, agar ia bisa membiayai pengobatan ibunya. Dengan satu syarat yaitu Arin harus menjad...