Extra Chapter

20.8K 428 18
                                    

" Ibu..jangan menangis..maaf Jasmine tak menjaga Sakura. " Kata Jasmine memeluk Arin.

" Bagaimanapun, aku harus kuat karena masih ada putriku yang membutuhkan kasih sayangku. " Bathin Arin lalu mulai tersenyum.

" Maafkan ibu sayang. " Kata Arin lalu membalas pelukan Jasmine.

"Arin..Arin..!!"teriak Sofia yang baru saja datang bersama Mahesa dan putri tunggalnya,Lyra.

"Kakak ada apa?Kenapa kakak menangis?"tanya Arin lalu berdiri di depan Sofia.

"Ibu..ibu..Rin..ibu meninggal"kata Sofia terisak.

"Bagaimana mungkin,tidak..tak mungkin"kata Arin pelan,kedua kaki nya lemas,ia akhirnya merosot kembali terduduk di lantai.

"Apa penyebabnya?"tanya Arin pelan.

"Ternyata kanker ibu selama ini tumbuh kembali,dan ibu tak pernah memberitahukan itu semua pada kita,kita sudah terlambat melalukan pengobatan,sehingga kanker itu berkembang dan sekarang sudah stadium 4"kata Sofia menangis.

"Kenapa ini semua terjadi padaku!!"teriak Arin sambil menangis matanya sudah memerah karna sedari tadi terus menangis dan menangis.

Hari-hari selanjutnya,Arin kembali ceria,walaupun terkadang pikiran nya masih sering terpikir tentang putri nya,Sakura,tapi ia berusaha tegar,karna ia tak ingin orang yang menyayangi nya ikut sedih atas kesedihan nya itu.

"Pagi,sayang"sapa Sam sambil memeluk pinggang Arin dari belakang.

"Sam..aku sedang memasak"kata Arin.

"Aku tak peduli,selama 2 minggu kemarin,kita selalu sedih,aku jadi tak sempat bermanja denganmu"kata Sam manja sambil meletakkan dagunya pada bahu Arin lalu mencium pipi Arin singkat.

"Sam..nanti Jasmine lihat"kata Arin.

"Jasmine masih tidur sayang,dan i want kiss you"kata Sam lalu mencium bibir Arin,dan melumatnya,Arin pun yang mulai terbawa suasana mengalungkan lengannya pada leher Sam,lalu membalas pangutan bibir Sam.

Saat Sam ingin menciumi leher jenjang Arin sebuah teriakan menghentikan nya,

"Ayah!!Kenapa ayah ingin menggigit leher ibu?!!"pekik Jasmine.

"Apa ayah seorang vampir,dan ingin meminum darah ibu?"tanya Jasmine polos.

Sam pun melepaskan pelukannya pada pinggang Arin dan menghampiri putri nya.

"Kau itu terlalu banyak menonton film horror ya,"kata Sam lalu mengacak rambut Arin.

"Ayah,jangan acak rambutku,lalu kalau ayah bukan vampir kenapa ayah ingin menggigit leher ibu?"tanya Jasmine penuh selidik.

Sam pun menoleh ke arah Arin yang menatap nya tajam seakan mengatakan 'apa aku bilang'.

"Eumm..Jasmine apa  kamu ingin punya adik lagi?"tanya Sam mengalihkan topik pembicaraan.

"Adik??Aku ingin sekali..."pekik Jasmine senang.

"Aku sangat kesepian tanpa Sakura,tapi kalau ada adik,pasti aku takkan kesepian lagi"kata Jasmine tersenyum.

Arin menatap putrinya sedih,ia menyesal dan merasa bersalah,karna sibuk dengan hilangnya Sakura dan kepergian ibu nya ke sisi Tuhan.

"Ya kalau kamu mau..jika kamu ingin ke kamar ibu dan ayah ketuk dulu ya..atau panggil sekeras-kerasnya dulu dari kamarmu,kan kamar Jasmine tak terlalu jauh dari kamar ayah,oke?"kata Sam.

"Oke.."jawab Jasmine mantap

"Oh iya,ada satu lagi..apa Jasmine ingin seorang kakak pria?"tanya Sam.

"Kakak pria?Memang nya siapa?"tanya Jasmine.

Kiss To The MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang