11. Forget-Me-Not

8.3K 318 1
                                    

Chrysta dengan bangga melihat sebuah baju yang sedang dikenakan oleh manekin didepannya. Seumur hidupnya, ia tak pernah merasa sebangga ini, kecuali pada saat peresmian butiknya dan sekarang. Ia berhasil memadukan teknologi dengan dressmaking. Gaun dihadapannya tampak seperti gaun pada umumnya. Bagian atas gaun yang berwarna hitam itu berbentuk sweetheart neckline dan bagian bawahnya berbalut kain sutera tipis yang memiliki berbagai paduan warna yang sesuai dengan tema Ombre Charity Night tahun ini. Paduan warna pada bagian bawah gaun itu didasari dengan warna ungu, putih dan hitam. Tapi yang spesial dari gaun itu bukan hanya itu. Pada kegelapan total, gaun itu akan menyala dengan sendirinya. Chrysta sangat menyayangi gaun tersebut, ia bahkan bersumpah bahwa siapapun yang merusak gaun ini akan ia gantung hidup hidup.

Ia menutupi gaun itu dengan plastik bening dan berjalan meninggalkan dress room.

Ia melangkah memasuki kantornya yang sekarang kosong, hanya tersisa ia sendiri. Beberapa jam yang lalu, Lalisa pulang ke rumah keluarganya ketika mendapat perintah dari presiden keluarga Adiratama. Singkat kata, mamanya. Lalisa memiliki nama lengkap Lalisa Claire Adiratama. Jika keluarga Adiratama bagaikan sebuah negara, maka nyonya Adiratama-lah presidennya. Mamanya tidak akan berhenti menceramahi Lalisa jika ia melewatkan makan malam keluarga mereka. jangan salah, walaupun begitu, Lalisa sangat menyayangi mamanya. Chrysta sendiri pun tak bisa menahan rasa iri yang mengisi hatinya.

"andai saja bunda masih ada," pikirnya sedih.

Ia masih ingat saat saat dimana ia masih berada di bangku TK. Tidak jarang ia dan Chris berlomba lari untuk menunujukan hasil karya mereka di sekolah kepada bundanya. Ia tersenyum kecil mengingat saat saat. Ada juga momen dimana bundanya sedang memanggang cookies dan cookies cookies itu mengeluarkan aroma yang sangat menggoda. Saking menggodanya sampai ia dan Chris bekerja sama untuk mencuri beberapa keping. Ia bertugas untuk mengumpulkan cookies cookies dan Chris bertugas untuk mengalihkan perhatian bundanya. Tapi tetap saja ketahuan karena mulut mereka yang belepotan setelah memakan hasil curian mereka. karena takut dimarahi, si kembar menunduk dan menatap lantai lekat-lekat. Alih alih memarahi buah hatinya, Arabelle malah tertawa nyaring dan mencium pipi tembam si kembar.

Chrysta tertawa pelan ketika mengingat masa kecilnya. Tanpa ia sadari, air mata sudah berlinang dari matanya. Satu satunya yang ia rindukan dari masa kecilnya adalah bunda-nya. Bunda yang selalu memeluk dan membelai-nya ketika ia sedang sakit, bunda yang selalu mendongengi-nya dan Chris ketika mereka sulit terlelap, bunda yang selalu membantu-nya berdiri ketika ia terjatuh. Ia selalu cemburu terhadap teman-teman sekolahnya dulu. Setiap tahun, sekolahnya akan mengadakan acara pemberian bunga terhadap ibu untuk memperingati hari ibu. Alih alih memberi bunga, Chrysta hanya bisa memandangi foto ibunya sambil mempertanyakan keberadaan bunda-nya tercinta.

Kereta pemikiran Chrysta terpotong ketika ia mendengar suara pintu terbuka. Ia langsung berbalik menghadap pintu, diambang pintu, tampak Christopher yang membawa sebuket bunga forget-me-not ditangannya. Hanya melihat tatapan Chris saja, Chrysta langsung mengerti maksud Chris kesini. Ia mengambil tas-nya dan berjalan ke arah Chris.

Chris menggunakan jempolnya untuk menghapus air mata kakaknya. Ia tahu, tidak banyak hal yang bisa membuat kakaknya menangis dan ia sangat tahu sebabnya kali ini, karena ia pun dapat merasakan kesedihan kakaknya dari jauh. Itulah sebabnya ia datang untuk mengajak Chrysta ke suatu tempat yang sangat penting bagi mereka berdua.

dua chapter dalam sehari! yeay! semoga kalian suka dan terima kasih telah membaca cerita ini! Love you lots, readers!

Me, The Barista & The BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang