15. CIUMAN?

10.1K 294 1
                                    

Chrysta menempelkan key card nya pada scanner yang ada dibawah kenop pintu penthousenya itu. Setelah scanner memberi isyarat berupa lampu berwarna hijau, ia membuka pintu dan melangkah masuk.

Pemandangan didepannya membuat matanya terbelalak. Ia mundur beberapa langkah untuk memerika nomor didepan pintu masuk-keluar. 

"lah, benar kok," pikirnya. 

Ia langsung melangkah masuk kembali dan menyipitkan matanya ketika ia sudah dapat mengidentifikasi setidaknya satu orang dari dua orang yang ada dihadapannya itu.

"CHRISTOPHER LIONEL FERDORAN! Udah gue bilang berapa kali jangan bawa cewe kesini apalagi berbuat mesu-" kata kata Chrysta putus setengah jalan ketika Chris bergeser dan berbalik menghadap Chrysta, sehingga perempuan yang ada dipelukannya tadi terlihat jelas oleh Chrysta.

"LISA?" Disana, disamping saudara kembarnya, berdiri seorang Lalisa Claire Adiratama yang sedang menatap Chrysta dengan tatapan penuh rasa bersalah.

"lo- berdua? Tadi- ciuma-? you guys are kissing? CIUMAN?" pekik Chrysta ketika kesadarannya sudah kembali dengan lengkap. Ia menatap dua insan dihadapannya secara bergantian. Chris yang sedang menggaruk kepala bagian belakangnya dan Lisa yang menunduk malu.

Chrysta membuka mulutnya, hendak melanjutkan pekikannya, tapi belum sempat Chrysta mengakatan sesuatu, Lisa sudah meraih tasnya dan melesat keluar dengan kelajuan yang sangat teramat menakjubkan.

Tatapan Chrysta dan Chris mengikuti setiap langkah Lisa sampai ia sudah tak terlihat lagi. Chrysta malah berbalik menghadap saudara kembarnya yang sudah seperti maling panci yang tertangkap basah. 

Chrysta menyilangkan kedua lengannya dan menatap Chris lekat lekat.

"e-eh, udah jam segini, g-gue harus- urm, ke... k-kantor! iya ke kantor!" kata kata Chris yang disertai dengan kegagapan mencurigakan tidak dapat membuat Chrysta melepaskannya begitu saja.

"gausah banyak alasan! Duduk lo! Cerita!" Chrysta mengarahkan jari telunjuknya ke arah Chris. Melihat tatapan penuh ancaman Chrysta, mau tidak mau Chris pun harus menuruti kehendak kakaknya itu, pasalnya, ia masih ingin hidup dan enggan untuk mati muda sebelum menikah.

Chris menelan ludah dengan gugup sembari mengikuti perintah Chrysta untuk duduk.

"CERITA!" seru Chrysta ketika mereka berdua telah duduk dengan nyaman diatas sofa kulit hitam yang berbentuk huruf L di ruang tamu mereka itu.

Chris menelan ludahnya dengan gugup untuk kesekian kalinya sebelum membuka mulutnya untuk cerita.

"jadi....

hehehe, cliffhanger... 

OH ADA KABAR BAHAGIA! EITS! bukan, kulit duren kagak ada ekstraknya. tapi..... CERITA INI UDAH TEMBUS 200+ VIEWS(reads) YEAY!!!!!! itu sangat berarti buat author! terima kasih karena sudah memberi cerita ini kesempatan!

jangan lupa comment, vote and share!

LOVE YOU LOTS!

Me, The Barista & The BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang