41. Future Husband

5.9K 206 1
                                    

"f-futu-ure h-husband? What the hell?" sahut Sebastian dengan penuh rasa kaget. Chrysta sudah memulai butiknya sejak perempuan itu berumur 19 tahun, sedangkan Sebastian sendiri juga mulai bekerja dengan Chrysta ketika perempuan itu berumur 21 tahun. Dan selama 3 tahun menjalin bekerja sama, Sebastian tidak pernah sekalipun melihat Chrysta berhubungan dengan induvidual manapun, kecuali Christopher dan kolega-koleganya. Bahkan, Ia sampai sempat berpikir bahwa atasan sekaligus temannya itu abnormal.

Dan sekarang, Sebastian tengah mengalami shock berat berkat ucapan pria gagah yang berdiri tidak jauh dirinya itu.

Ia menatap Chrysta dengan lekat-lekat, seakan mencari jawaban dari ekspresi Chrysta.

"yes, he is my... future husband," entah mengapa, dua kata terakhir seperti dengan sengaja Chrysta tekan dengan nada yang-hmm- menyerupai nada tidak suka.

"well, maybe that's just my imagination," batin Sebastian.

Untuk yang kedua kali, sorotan mata Sebastian kembali memindai sosok tampan yang disebut 'future husband' Chrysta itu dan kali ini, Sebastian memindai pria itu dengan sedetail-detailnya.

Pria itu memiliki rahang kokoh yang seperti sudah dipahat dengan sempurna oleh sang Pencipta, hidung ramping nan mancung dan sebagai pelengkap dari kesempurnaan yang tergambar dari sosok pria itu, adalah iris berwarna hitam yang penuh dengan misteri dan ancaman.

Namun untuk sekarang, ujung bibir kiri lelaki itu sedikit terangkat dan matanya berbinar dengan sesuatu yang bisa dibilang identik dengan sebuah binar penuh kemenangan.

Ya, memang benar. Alexander sendiri juga merasa aneh dengan rasa puas yang ia dapatkan setiap kali ia berhasil memancing amarah tunangan-nya itu. Ah, benar sekali. Perempuan itu adalah tunangan-nya, calon istri-nya. Dan lebih anehnya lagi, Alexander bukan hanya memperoleh kepuasan memancing amarah Chrysta, ia juga mendapatkan kesenangan tersendiri ketika ia teringat dengan fakta bahwa sebentar lagi, perempuan itu akan menjadi miliknya. Walaupun hanya untuk waktu setahun.

Siapa bilang Alexander tidak ingat bahwa semua ini hanya sebuah kesepakatan bisnis? Ia ingat dengan baik dan benar. Tapi mau bagaimana lagi? Perempuan itu seperti sebuah labirin rumit penuh tantangan dan Alexander terlalu menyukai tantangan.

Jika perjanjian ini hanya bertahan selama setahun, mengapa ia tidak menikmati waktu selama setahun itu dengan sepenuhnya saja?

Me, The Barista & The BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang