30. Perempuan Gila

5.4K 207 2
                                    

Lisa menerobos masuk ke dalam penthouse Chrysta dan Chris. Ia berbalik menghadap Chris sembari berkacak pinggang. Ia menuntut jawaban. Setelah Chris mengakhiri percakapan via telfon mereka tanpa penjelasan semalam, Lalisa kesulitan tidur karena rasa khawatir yang melandanya. Ia berusaha untuk menghubungi Chrysta tapi ia tidak mendapat respon apapun dari sahabatnya. Alhasil, ia harus datang ke penthouse sahabat dan mantannya di pagi hari dengan tampang yang tidak jauh beda dengan apa yang disebut 'perempuan gila'.

Lalisa Claire Adiratama bukanlah sosok perempuan yang akrab dengan yang namanya 'bangun pagi'. Sebenarnya, Ia bertekad untuk tidak tidur sebelum mendengar kabar dari Chrysta ataupun Chris, namun karena kelelahan, ia pun terlelap.

Ketika ia terbangun, ia langsung melaju ke penthouse si kembar dengan tidak ada sedikitpun rasa peduli terhadap penampilannya yang masih berbalut piyama dan sliper yang senada.

Chris menelan ludah dan sorot mata-nya mengarah kemana saja selain ke arah perempuan bermodel rambut singa dihadapannya. Terkadang ia pun heran kepada diri sendiri, bagaimana bisa ia jatuh hati kepada perempuan itu? perempuan itu begitu keras kepala dan menyebalkan, namun setelah bertahun-tahun, ia masih tidak bisa melupakan perempuan itu.

Chris pun tenggelam ke sungai yang berisi kenangan manis berpadu pahit antara mereka berdua.

Chris seperti ditarik dari kedalaman sungai itu ketika ia mendengar teriakan melengking yang sepertinya hanya kekurangan beberapa frekuensi lagi agar bisa memecahkan kaca.

Tubuh Chrysta hampir roboh ketika Lisa dengan tanpa aba aba berlari dan memeluknya dengan erat.

"L-lis-aa.. gu-gue g-ga bisa n-nafas! Le-lep-pasin!" Chrysta berusaha untuk menggeliat-geliut dalam pelukan erat Lisa. Chrysta bertanya-tanya, bagaimana bisa perempuan bertubuh kecil seperti Lisa mempunyai kekuatan seperti ini.

"hehe, maaf, gue cuman khawatir," ujar Lisa malu malu semabri melepaskan pelukannya. Ia menatap muka Chrysta untuk sejenak sebelum api didalam dirinya yang tadi-nya sudah mulai redup, menyala lagi. Dan kali ini, kobaran apinya lebih besar dari sebelumnya.

"LO KENAPA GA KABARIN GUE?!" pekiknya. Seolah diberi isyarat, Chrysta dan Christopher mengehla nafas secara bersamaan.

"such an interesting way to start a day," gumam Chrysta. 

kayaknya aku udah ketemu sama  yang namanya 'writers block' deh. belakangan ini susah banget nulisnya BUT, ku akan terus berusaha demi kalian! AZEK *apaan sih tor*

BTW makasih udah ngebaca cerita ini yah! jangan ragu untuk comment, like and share!

DAN CERITA INI UDAH MENCAPAI 4K READS AND HAMPIR 400 VOTES BERKAT KALIAN! YAY! MAKASIH YAH READERS AND VOTERS SEMUA!

Me, The Barista & The BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang