"telfon ambulans dan sampai ambulans-nya datang, bawa Zillia ke kamar hotel yang sudah kita sewa, cek nadi dan nafasnya terus! Jangan melalui pintu utama dan jangan sampai para tamu tahu kejadian ini!" seru Chrysta.
Mau tidak mau, Chrysta harus menarik istilah 'malam yang menyenangkan' kembali, karena saat ini, malamnya sudah berpisah jalur dengan kata 'menyenangkan'. Sekarang ia merasa seperti sudah menelan magnet masalah dengan tanpa sengaja, magnet masalah yang kerjaannya selalu menarik permasalahan memusingkan ke dalam hidupnya.
Ia menatap tubuh lemas Zillia yang dengan perlahan dibopong oleh salah satu staff yang bertugas. Sebagian dari dirinya juga mencemaskan keadaan model tersebut, namun sebagian lain dari dirinya juga merasa ingin mati di tempat.
Zillia bahkan belum sempat memperagakan gaun finale-nya dan jika bukan Zillia siapa lagi yang akan memeragakan gaun itu? Gaun itu merupakan highlight dari acara ini. Chrysta menoleh ke arah Sebastian sembari menggigiti bibirnya.
"this can't be real!" Jika otak Chrysta bagaikan sebuah labirin, maka bisa dikatakan bahwa Chrysta sudah dipertemukan dengan jalan buntu.
Detik terasa seperti jam, itulah yang dirasakan Chrysta selama ia dan Sebastian saling bertatapan.
"SWEET MOTHER OF HOLY JESUS! Aku punya ide yang luar binasa!" seru Sebastian dengan mata yang berbinar.
"um, did you mean 'biasa'?" tepat setelah kalimat itu dilontarkan, mata Sebastian langsung membulat, persis seperti anak kecil yang kedapatan mencuri permen dari saku ayahnya.
"Oops, whatever, tapi aku serius, aku punya solusi untuk the finale dress!" ucap Sebastian dengan binar penuh harapan.
"apakah ukuran tubuh kamu masih sama? Tidak bertambah atau berkurang kan?"
"apa maksudmu? Tentu saja ukuran tubuhku masih sama!" seru Chrysta tidak terima. Seperti sebagian besar kaum hawa, Chrysta menjadi agak sensitif jika dihadapkan dengan sesuatu yang berbau ukuran tubuh. Chrysta memang tidak merasa bahwa ukuran tubuh merupakan tolak ukur dalam hidup tapi bagaimanapun ia tetap seorang wanita bukan?
"kalau begitu, you definitely have to rock that runway!"
lagi lagi, author meng-upload part ini di pelajaran Biologi, dengan guru yang masih terduduk manis di depan kelas dan sekali lagi, harap jangan dicontoh yah XD.
thank you for reading and hope you like it!
have a nice day/night! ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, The Barista & The Billionaire
RomanceChrystabelle Laurenzel Ferdoran, designer trendy yang notabene merupakan anak salah satu pengusaha terkaya di dunia. Cantik? iya. Menawan? tiada tara. Percaya diri? sangat. Kaya? teramat. Mandiri? terlalu. Ketika perempuan abad 21 seperti Chrysta d...