Alexander

8.1K 278 1
                                    


Alexander memandang folder folder yang tergeletak diatas meja kerjanya. Dari sekian banyak folder folder berisi dokumen penting, yang menarik perhatiannya hanya satu. Yaitu folder yang berisi informasi tentang seorang perempuang yang bernama Chrystabelle Laurenzel Ferdoran, calon istrinya. Alexander cukup yakin bahwa Chrysta akan menyetujui tawarannya. Sebab, ia tahu benar bahwa perempuan itu sangat menyayangi butiknya dan tawarannya terkesan sulit untuk ditolak.

Sebenarnya, tawaran itu tidak termasuk dalam rencana awalnya sama sekali. Ketika ia mengunjungi penthouse untuk yang pertama kali, ia hanya berniat untuk mengajak Chrysta untuk berunding tentang perjanjian ini. Namun, ketika ia melihat sosok Chrysta, ia langsung melupakan semuanya, pikirannya langsung terasa beku. Mulutnya langsung bekerja sendiri dan ketika ia melihat ekspresi marah-nya Chrysta, ia semakin bersemangat untuk memancing emosi perempuan itu, hingga akhirnya perempuan itu menerima tantangannya.

Awalnya pun, Alexander hanya berniat untuk menjalani pernikahan ini selama 6 bulan, namun ia kemudian merubah pikirannya.

Alexander bukanlah seorang pria yang membuat keputusan berdasarkan firasatnya, namun untuk pertama kalinya dalam hidup pria itu, ia mendengarkan firasatnya untuk membatalkan niatnya. Entah apa yang dilihatnya dari Chrysta, ia sendiri pun masih tidak mengerti. Memang benar, Chrysta adalah perempuan yang cantik dan memiliki tubuh yang berlekuk indah nan menggoda. Namun, pada dasarnya, sifat perempuan itu tidak ada bedanya dengan tarzan dari hutan.

Alexander tidak dapat menahan senyum kecil yang menjajah wajahnya ketika ia mengingat perlakuan gadis itu terhadap dirinya pada saat pertama kali bertatap muka. Ia harus beberapa kali mendesis kesakitan ketika mengobati luka luka kecil pada mukanya yang disebabkan oleh kuku-kuku yang dihias dengan sempuran milik gadis itu.

Chrysta tidak sama dengan perempuan-perempuan yang pernah ia kencani sebelumnya, mirip pun tidak. Alexander sudah terbiasa dengan perlakuan manis dan lemah lembut dari perempuan perempuan yang ia temui dan perlakuan yang ia terima dari Chrysta membuatnya heran sekaligus terhibur.

Ia tidak tahu apa yang merasukinya ketika ia memutuskan untuk memperpanjang perjanjian pra-nikah itu menjadi saru tahun.

FLASHBACK

"apa?!" Sahut Alexander dengan kaget. Ia sudah tahu pasti ada hal penting yang ingin kakeknya bicarakan ketika ia mendapat telefon pada siang tadi. Ia tengah berada dalam rapat penting namun kakeknya tetap saja menyuruhnya untuk pulang kerumah keluarganya.

"kamu tidak salah dengar, Mike, kamu harus menikah tahun ini juga," ujar Alistair dengan senyum girang.

"aku tidak mau! Calon saja tidak ada, bagaimana aku menikah? Kakek mau aku menikah dengan perempuan mata duitan yang selama ini aku gandeng?" niat Alexander ketika mengucapkan kalimat itu adalah agar kakeknya berubah pikiran, tetapi jika dilihat dari raut wajah Alistair, sepertinya kalimat sederhana itu tak dapat mengubah keputusannya.

"kalau tentang itu, kamu tenang saja, kakek sudah menemukan calon yang tepat untuk kamu," tidak perlu bom nuklir dari KorUt, kata kata kakeknya saja sudah cukup untuk membuat dunia Alexander terguncang hebat.

Alistair meletakan sebuah foto dimeja yang berada diantara dirinya dan cucu sulungnya itu.

"gadis itu bernama Chrystabelle Ferdoran, putri sulung dari Carson Ferdoran, pastinya kamu mengenal ayahnya bukan?"

Alexander menatap foto itu dengan mata lebar, lidahnya terasa kelu akibat rasa kaget yang masih belum meninggalkan dirinya.

"dia adalah salah satu perancang busana ternama negara, maka kamu tidak usah takut, kakek yakin Chrystabelle bukanlah perempuan mata duitan, harta keluarganya saja mungkin tidak akan habis untuk tujuh keturunan, dan dengan pernikahan ini, kerjasama antar perusahaan kita dan perusahaan mereka akan berjalan lebih lancar," lanjut Alistair

"apa? Tidak! Aku tidak mau jadi pion untuk permainan kakek ini! Kerjasama kita dengan mereka saja sudah lancar tanpa pernikahan ini!" kesadaran menghantan Alexander sekuat badai.

"baiklah, itu sih pilihan kamu, tapi jangan salahkan kakek jika nama mu dihapus dari surat wasiat kakek, singkat kata, jika kamu tidak menikah, semua harta kekayaan keluarga Nielson akan kakek sumbangkan secara amal, kakek tekan sekali lagi, SEMUA!"

Dan itulah alasan utama mengapa Alexander menyetujui perjodohan ini.

Special part untuk kalian! kalau kalian mau lebih banyak part Alexander, tolong comment ya! thank you very much!

dan mungkin author tidak akan upload lebih lanjut sebelum votes cerita ini mencapai 25 ;)

love you lots!

Me, The Barista & The BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang