55. Have Some Faith In Me

4.3K 158 2
                                    


Tepat setelah papan OPEN berubah wujud menjadi CLOSED, semua staff butik, termasuk Chrysta dan Sebastian langsung menghela nafas lega. 

"FINALLY! puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-NYA-

"stop! emangnya kamu mau berpidato? gak usah sepanjang itu juga!" balas Chrysta dengan gelengan kepala dan senyuman kecil. 

"sekarang semua staff sudah pulang, now spill!" ucap Sebastian dengan kedua mata yang disipit-sipitkan guna mengintimidasi Chrysta yang notabene bos-nya.

"alright, alright, sebenarnya ya gak ada apa-apa, aku dan Alexander bertunangan and we kissed, no biggie," ujar Chrysta dengan angkatan bahu yang santai, seolah yang terjadi bukanlah apa-apa. 

"NO BIG DEAL?! kamu, the hottest designer of 2K18, yang tidak pernah bicara tentang love, tiba-tiba bertunangan dan you said its no big deal? what the fuck?!" balas Sebastian dengan semangat.

"kehidupan itu tidak harus selalu over-dramatic seperti film favorit-mu, Sebby," balas Chrysta sembari menjulurkan lidah.

"kamu, berjalan di atas runway, mengenakan dress of the year, dan tiba-tiba hottie itu datang, dan mencium-mu, WHICH PART OF IT THAT DOESN'T SCREAM DRAMATIC?! and don't you dare insult Titanic!" Sebastian merupakan salah satu fans terberat film Titanic, bahkan, selama 4 halloween berturut-turut, Sebastian telah mengenakan kostum Rose, hanya saja, setiap tahun, sosok Jack yang datang bersamanya selalu saja berbeda. 

Yup, mungkin inilah yang menyebabkan peningkatan angka pada jumlah wanita single di bumi ini.

Tepat ketika Chrysta ingin menepis ucapan Sebastian, lonceng yang terletak pada pintu keluar-masuk pun berbunyi.

"maaf, kami sudah tutu-

Kalimat Chrysta sepertinya sudah ditakdirkan untuk selesai hingga sampai titik itu saja. Karena untuk beberapa detik. Otak dan tubuhnya terasa beku. 

"n-ngapain lo kesini?" tanya Chrysta dengan tatapan mata setajam belati.

Alexander hanya membalas pertanyaan Chrysta dengan mengangkat salah satu alis tebal-nya.

"aku hanya rindu kepadamu, sayang," balasnya dengan senyum mengejek.

Mendengar balasan lelaki yang menyandang status sebagai 'tunangan'-nya itu, Chrysta harus menahan geraman yang mengancam akan keluar dari bibirnya. 

"aku tidak ada waktu untuk bermain-main, Alexander, apa tujuanmy kesini?"

Sebastian yang sedari tadi hanya diam pun merasakan bahwa situasi sudah mulai gawat dan jika ia tidak menyelamatkan diri secepatnya, mungkin luka di kepalanya akan bertambah lagi. Tubuhnya tiba-tiba merinding ketika mengingat kecelakaan antara kepalanya dan baseball bat pada acara semalam. Seketika, luka yang terbalut perban itu terasa berdenyut-denyut, seolah sebuah alarm yang sedang memberi pertanda. 

"um, sepertinya aku sudah dibutuhkan lagi, a-aku... permisi dulu," setelah melontarkan kalimat pamitnya, Sebastian langsung bergegas meninggalkan Arabelle Boutique, sebelum kesialan menghampiri dirinya, lagi.

Setelah kepergian Sebastian, kini hanya tersisa Chrysta dan Alexander.

"sekali lagi gw tanya, apa mau lo?" Chrysta menyilangkan lengannya dan menatap Alexander dengan tatapan mengintimidasi. 

"aku mau minta maaf," 

"lo tu em-"

eh? tunggu...

Me, The Barista & The BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang