Terbangun

18.3K 1.1K 36
                                    

Perlahan mataku terbuka, begitu berat dan perih ketika mataku terbuka. Rasa sakit luar biasa kurasakan di sekujur tubuhku, aku menatap atap langit-langit berukir yang sangat indah.

"Hah, dimana aku?" Ucap Yui, aku mulai mencoba duduk meski tubuhku serasa sakit.

"Apakah nona baik-baik saja?"

Seorang pria berbaju aneh seperti pangeran berada tak jauh dariku.

"Sss..siapa kau?"

"Jangan takut nona aku jijie tabib di istana xio," jawab pria itu.

"Jangan takut nona aku jijie tabib di istana xio," jawab pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jijie

"Aaa-apa tabib? Tunggu dulu kau mau menipuku hah," ucap Yui.

"Eh..saya paham nona baru saja bangun setelah 1minggu lebih, jadi mungkin nona sedikit lupa," ucap Jijie dengan senyum diwajahnya.

"Meski aku pingsan sangat lama, aku tidak akan pernah lupa jika aku sudah mati," ucap Yui.

"Katakan sejujurnya, apakah ini surga?" tanya Yui.

Jijie diam beberapa detik, lalu tertawa. Yui menatap Jijie bingung.

"Nona anda masih hidup, dan tempat anda berada saat ini bukanlah surga melainkan kerajaan Xio," jelas Jijie dengan tawa yang tak kunjung tamat.

"Hah..?"

Seakan paham dengan kebingungan Yui Jijie menjelaskan.

"Begini nona, 10 hari yang lalu pangeran Subaru pulang setelah berburu, ia pulang membawa seorang wanita dengan tubuh basah kuyup dan luka di sekujur tubuhnya."

Yui mencerna perkataan Jijie.

"Jadi maksudmu wanita itu adalah aku?"

"Tepat sekali nona," ucap Jijie.

"Tapi bagaimana bisa aku berada di jaman ini?" Tanya Yui.

"Jaman ini? Apa mungkin wanita ini tinggal di tempat yang sangat jauh dari kerajaan," batin Jijie.

"Apa nona dulu tinggal di hutan?"

"Hey bodoh, aku tinggal di dunia dimana seluruh bangunan tinggi dan pertokoan ada," Jelas Yui.

"Apa istana disini kurang tinggi? Dan pasar disini kurang besar?"

"Aarrrgghhh, lama-lama aku bisa jantungan berbicara denganmu."

"Sudah lupakan saja," dengus Yui.

"Bagaimana kondisi luka nona?aku sudah memberi obat pada luka nona mungkin sebentar lagi akan sembuh," ucap jijie.

"Terima kasih, tapi tubuhku masih terasa sakit."

Jijie menatap Yui dengan tatapan rumit.

"Emh..nona sejak tadi aku belum tau namamu."

"Kenapa orang ini begitu menyebalkan?"batin Yui.

"Catat ini, namaku Yui Xiao Yui."

"Baiklah putri Yui, anda harus beristirahat saat ini jika keadaan putri sudah membaik segeralah pergi ke Ruang singgasana. Hamba undur diri selamat beristirahat," ucap Jijie lalu pergi keluar dari ruangan.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?"

Yui kembali menidurkan tubunya lalu mulai tertidur.

"Sebaiknya aku tidur, semoga saja aku berada di surga saat bangun nanti."

¤¤¤☆¤¤¤

Beberapa hari aku beristirahat, hidup di istana asing baju asing dan suasana yang asing pula.

"Ah kau, bisa kau antarkan aku pergi ke ruang singgasana," ucap Yui.

"Baik putri."

"Emh, bisakah kau panggil aku dengan nama saja? Itu sedikit aneh bagiku."

"Baiklah Yuu-i."

Aku berjalan di istana melewati koridor-koridor kuno khas kerajaan.

"Indah juga, tapi aku harus segera kembali ke masa depan," batin Yui.

"Terima kasih nona Yui, kedatangan anda disini seperti cahaya dalam kegelapan," ucap kepala pelayan.

"Aku tidak pernah melakukan apapun, lagipula ini pertama kalinya aku datang dan keluar dari kamar. Jadi mengapa kalian mengatakan seolah-olah aku adalah penjual lampu?"

"Nona Yui, sejak kedatangan anda banyak peramal dan tetua yang melihat bintang jatuh. Dan itu tepat saat nona kemari," ucap Kepala pelayan itu.

"Lalu apa hubungannya denganku?"

"Nona bintang jatuh itu adalah sebuah pertanda perubahan rasi bintang, sebagai penglihatan masa depan. Dan peramal akhir-akhir ini mengatakan bahwa kerajaan Xio akan kedatangan seseorang dari jiwa masa depan yang akan mengubah sesuatu."

"Oh.."

"Apakah nona paham?"

"Tidak."

@_@

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang