Yui menutup matanya, jari-jari rampingnya memijat kening.
"Hah.."
Kelopak matanya terbuka, mata setenang laut itu menatap kosong pemandangan didepannya.
"Bisakah aku merindukan mereka?..", gumam Yui.
Bibir Yui melukis senyuman samar.
"Aku masih mengingatnya dengan jelas, Yang Mulia Ayato..dialah yang selalu memperhatikanku diistana meski dalam diam, Pangeran Raito dan Laito selalu bekerja sama untuk melihat senyum dariku. Pangeran Ruki..dia yang selalu membuatku tenang, Pangeran Yuma yang selalu menggoda. Pangeran Shui dia selalu mengajariku hal-hal tentang obat dan pangeran Subaru selalu mengajakku membaca dan menceritakan hal-hal menarik untukku."
Senyum Yui kian melebar, menunjukkan deretan gigi putih dan mata yang membentuk bulan sabit dengan dua cekungan manis dipipinya.
Sedetik..dua detik..tiga detik..
Entah berapa lama Yui tetap bertahan dalam ekspreksinya itu. Hingga air matanya menetes dengan gembira, mengalir terburu-buru dikulit saljunya.
"Yang Mulia, aku benar-benar kesepian..."
🌸
Jauh dipedalaman hutan, anak-anak Yui berkumpul dengan beberapa kuda di sekitar mereka.
"Apakah semua sudah siap?", tanya Seiji.
"Tunggulah sebentar lagi!"
Jia mengacak rambutnya, "Tidak bisakah mereka lebih cepat?, ini benar-benar keterlaluan. Mereka sudah mengatakan kalimat yang sama sejak 6jam yang lalu!."
"Sabarlah sebentar lagi Jia.."
Jia diam dari sikapnya, lalu menoleh kearah Akyo dan Hao yang sedang duduk tenang dengan posisi teratai. Matanya menyempit menatap kedua saudaranya yang tampak tenang lalu mendengus.
"Kak, tidakkah kau kesal?", tanya Jia hati-hati.
Hao dan Akyo tersenyum, lalu menjawab dengan tenang.
"Untuk apa?"
Wajah Jia menggelap.
"Sudahlah Jia, jangan ganggu dua dewa ketenangan itu," ucap Rai.
Rui yang duduk bersebelahan dengan Rai mengangguk.
"Itu benar.."
Jia duduk dengan terpaksa.
"Apakah ada yang mau?"
Jia, Rai, Rui, Seiji, Akyo dan Hao menoleh. Mereka melihat Shu dan Shi sedang bermain air dan mengubahnya menjadi es lalu diberi cairan warna warni oleh Shu.
"Racun apa lagi yang kau buat kak?", tanya Seiji.
"......."
"Ini bukanlah racun!."
"Lalu?", ucap Hao, Akyo, Rai, Rui, Jia, Seiji bersamaan.
"Lebih tepatnya..emm..ini..es..krim. Yha ES KRIM!."
(Mohon dimaklumi..orang-orang purba ini tidak bisa mengatakan Ice Cream dengan benar..)
KAMU SEDANG MEMBACA
Xiao Yui
FantasyKehidupan yui yang penuh dengan penderitaan, berubah setelah terjatuh dari jurang, yui terbangun dalam sebuah istana dalam sejarah lama yang ternyata adalah istana Xio. Dan yang membuat yui semakin terkejut disana terdapat 7 pangeran yang sialnya s...