Makan bersama

6.1K 432 15
                                    

Xiu mendengus kesal. "Aku muak dengan keadaan hening ini, jadi sudahi saja."

Semua yang mendengar mengangguk-anggukkan kepala mereka. Yui tersenyum melihat tingkah putrinya. "Baiklah lalu kita akan melakukan apa?", tanya Yui.

"Kita akan sarapan saja perutku sudah lapar sekarang, dan karna hari ini yang mandi terakhir adalah ayah subaru maka ayah akan makan roti sesuai peraturan."

Subaru hanya pasrah dan mengangguk, sedangkan Yui berdiri dan berjalan ke arah dapur. Tak lama Yui keluar membawa teh dan roti yang sama-sama berbau harum, semua mata tertuju pada tangan Yui. "Kenapa hanya melihat, apa kalian tidak akan memakannya?", tanya Yui.

"Tapi bu dimana roti untuk ayah Subaru?", tanya Rui.

Yui mendengus pelan sebelum menjelaskan. "Rui mereka adalah tamu, dan tamu disini harus dihormati layaknya raja." Anak-anak Yui menggeleng kepala, "Ibu, peraturan tetap peraturan...ini tidak boleh terjadi," jelas Xiu.

"Xiu..."

"Nona, tidak apa kami akan melakukannya," ucap Ruki. Yui mengangguk "Baiklah."

Yui beranjak kembali mengambil roti berwarna coklat kehitaman, lalu menaruhnya di meja. "Kalian makanlah terlebih dahulu, ibu akan melakukan sesuatu."

"Dan..setelah selesai jangan lupa kerjakan tugas," ucap Yui.

"Hemmm baik bu."

¤¤¤☆¤¤¤

Yui kini sedang berada di hutan, matanya terlihat fokus pada tanaman-tanaman asing di hutan. "Seharusnya ada di sekitar sini, tapi kenapa hanya ada rumput landak aku tidak akan mungkin salah," gumam Yui. Yui mulai mengambil beberapa tanaman obat di depannya dan memasukkannya di kantong tas, ia mulai menyusuri jalan dan memperhatikan dengan seksama tumbuhan-tumbuhan itu.

"Apa yang anda lakukan disini?", tanya Yui tanpa mengalihkan pandangannya dari tumbuhan.

Ruki terkejut, "Ah tidak, aku hanya penasaran apa yang anda lakukan disini dan meninggalkan sarapan." Tangan Yui berhenti bergerak. "Dan anda, seharusnya anda sarapan saat ini bukannya malah mengikutiku di sini," ucap Yui tangannya mulai kembali beraktifitas, tangannya mulai berhenti lagi ketika Ruki menyondorkan roti di dekat Yui, "Karna sama-sama, sebaiknya kita makan beberapa roti lalu melanjutkan pekerjaan anda."

Yui mendengus, "Tuan sebaiknya anda memakan roti itu sendiri, aku akan menyelesaikan pekerjaanku dan makan setelahnya."

"Bukankah anda bilang tamu dihormati layaknya raja? jadi mungkin anda bisa menghormatinya lewat ini," ucap Ruki. Yui menutup mata pelan, "Baiklah!," ucap Yui pasrah.

Ruki tersenyum puas lalu duduk di samping Yui sembari memberikan roti yang berada di tangannya. "Jadi nona, sepertinya anda sangat mengetahui tanaman-tanaman obat."

"Mm, aku mempelajarinya sejak kecil," ucap Yui. Ruki tersenyum lalu melanjutkan, "Kau begitu penuh kejutan nona," puji Ruki.

"Hn?"

"Anda ahli dalam banyak hal, bahkan Rai menceritakan bila anda juga lihai bermain pedang."

"Mmm."

"Nona bolehkah aku bertanya sesuatu?", wajah Ruki menjadi serius. "Silahkan."

"Anda tahu tentang pedang Xiuya ?"

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang