Setuju

7.4K 550 26
                                    

Yui,Mu'e,Lishin dan lifeng sedang berada di taman melihat pangeran Hao bermain pedang.

"Maaf putri kami mengganggu putri dan pangeran Hao dipanggil untuk pertemuan yang bersangkutan dengan festival." Ucap kepala pelayan.

"Baiklah kami akan tiba sebentar lagi." Ucap Yui tersenyum.

Kepala pelayan mernuduk lalu pergi, Yui dan Hao meletakkan pedang lalu berjalan menuju ruang singgasana diikuti Mu'e, Lishin dan lifeng.

"Ternyata disini juga ada festival." Ucap Yui.

"Benar Yui, ini jarang sekali hanya 2 tahun sekali." Ucap Lifeng.

"Ohhh..." ucap Yui mengangguk.

Mereka berbincang-bincang tentang festival di perjalanan dan sampai di pintu ruang singgasana.

'Putri Yui dan pangeran Hao memasuki ruangan' ucap penjaga lantang.

Yui masuk menggandeng Hao dengan senyum manisnya, memberi salam raja lalu duduk dekat pangeran Subaru dan memangku Hao.

"Kita mulai pertemuan hari ini, sesuai tradisi di kerajaan Xio akan diadakan festival yang terjadi 2 tahun sekali ini akan diadakan 3 hari lagi di pasar rakhyat." Ucap raja Ayato.

"Dan festival akan diadakan seperti biasanya." Lanjut raja Ayato.

"Apakah ada pertanyaan ?" Tanya salah satu perdana mentri.

Hao bangkit dari pangkuan Yui.

"Aku memang belum pernah tahu festival disini, dan jika aku membayangkannya itu pasti sangat membosankan, bagaimana jika di festival nanti ada banyak pohon sakura kesukaan ibu dan perlombaan itu pasti menyenangkan." Tutur Hao.

Semua orang di ruangan termasuk Yui tersenyum mendengar pernyataan pangeran Hao.

"Kami setuju." Ucap pangeran kompak.

Semua orang di ruangan sibuk berbincang-bincang tentang festival yang diadakan 3 hari lagi.

"Yang mulia bolehkah hamba menanyakan sesuatu kepada putri Yui?" Tanya perdana mentri.

"Lakukanlah." Jawab raja Ayato.

"Putri Yui hamba ingin menanyakan sesuatu." Tutur mentri itu.

Yui mengangguk.

"Apakah putri Yui menyetujui keputusan menjadi permaisuri dari raja dan para pangeran?" Tanya mentri itu.

Yui menunduk, raja dan para pangeran terlihat sangat marah dan siap untuk menegur mentri.Semua orang di ruangan hanya tertegun tak berkutip meski mereka semua berharap jika putri Yui menjadi ratu, saat raja dan para pangeran hendak menegur mentri Yui angkat bicara.

"Aku setuju." Ucap Yui dingin dengan kepala masih merunduk.

2 kata dingin itu memebuat suasana di ruangan hening dan tegang, semua orang tidak mengira putri Yui yang ramah dan ceria bisa berkata sedingin itu.

Disaat suasana di ruangan tegang, Yui mengangkat wajahnya mengukir sebuah senyuman yang begitu hangat dan manis.Semua orang bernafas lega melihat Yui kembali seperti semula, namun lain halnya dengan raja dan para pangeran kepala mereka menunduk tampak semburat merah di wajah tampan mereka.

¤¤¤☆¤¤¤

Setelah pertemuan selesai Yui dan Hao pergi ke taman di ikuti Mu'e, Lishin dan lifeng.

"Maaf Yui, apakah kami boleh bertanya?" Ucao Mu'e.

"Tanya saja, lagi pula ini pasti tentang pertemuan tadi." Ucap Yui tepat sasaran.

"Emhh, iya....ah maksud kami itu...".

"Tanya saja pada Hao dia yang memutuskan tema festival." Ucap Yui.

"Yui, bukan itu maksud kami.."

"Aku menyetujuinya." Jawab Yui enteng.

Mu'e, Lishin dan Lifeng membelalakkan mata lalu saling berpandangan.

"Kalian pasti bertanya tentang pernikahan kan?" Ucap Yui.

Mereka bertiga menunduk.

"Maaf kelancangan kami Yui." Ucap mereka bertiga kompak.

"Hey hey tidak apa-apa santai saja." Ucap Yui menenangkan.

Hao berjalan ke arah Yui, bingun menatap 4 manusia di hadapannya.

"Ibu..." panggil Hao manja.

Yui mendekati Hao, berlutut lalu menyentuh pundak Hao pelan.

"Ada apa Hao?" Tanya Yui lembut.

"Apakah di perut ibu nanti akan ada adikku ?" Tanya Hao polos.

Yui terkejut mendengar perkataan Hao.

"Siapa yang mengatakan itu Hao?" Tanya Yui dengan nada menakutkan.

"Kakak Mu'e, Lishin dan Lifeng.Mereka bilang di perut ibu akan tumbuh bayi, yang nantinya akan jadi adikku." Ucap Hao.

Yui menoleh, menatap Mu'e, Lishin dan Lifeng dengan tatapan elang.Mereka bertiga terkejut dan menunduk karna takut Yui akan marah.

"Benar jika kalian yang mengatakannya?" Tanya Yui tampak susano'o dan mata bersinar menghiasi wajah Yui.

"Ah,emh...iya Yui." Ucap mereka takut.

Yui kembali menoleh ke Hao.

"Begini Hao, itu hanya terjadi saat seseorang sudah menikah dan...ibu belum menikah, apalagi ibu juga tidak tahu kapan itu akan terjadi." Ucap Yui menjelaskan.

"Jadi ibu harus secepatnya menikah, agar aku cepat punya adik!." Ucap Hao.

Yui menggendong Hao.

"Apakah putra ibu ingin punya adik?" Tanya Yui.

"Yha!" Ucap Hao mantab.

"Berapa?" Tanya Yui lagi.

"Delapan!" Jawab Hao.

"Itu terlalu banyak Hao." Ucap Yui.

"Biar saja, lagipula punya banyak adik itu menyenangkan." Ucap Hao.

"Baiklah..." jawab Yui pasrah.

Yuo menggendong Hao menuju perpustakaan diikuti Mu'e, Lishin dan Lifeng.

¤¤¤☆¤¤¤

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang