Kultivasi Roh(1)

5.5K 380 26
                                    

Daerah Fan.

Yui terbangun ketika merasakan sesuatu berkeliling di sekitar tubuhnya.

"Bagaimana..apakah ada yang terjadi?", tanya Yui.

Cahaya itu memasuki tubuh Yui. Sudut mulutnya terangkat.

"Jadi ada bangsawan yang mengganggu anak-anakku, kita lihat akankah mereka besok masih hidup" ucap Yui santai.

Suara langkah kaki terdengar di halaman luar, Yui bisa menebak jika anak-anaknya kini telah kembali. Ia berdiri lalu keluar untuk melihat ekspreksi wajah mereka yang tidak baik.

"Apa ada yang terjadi?," tanya Yui lembut.

Anak-anak Yui mendongak untuk melihat Yui.

"Ada orang gila yang..."

Sebelum Rai menyelesaikannya Hao memotong kata-kata Rai.

"Tidak bu..kami hanya bertemu sesuatu di jalan tadi, itu tidaklah penting."

Anak-anak Yui mengangguk.

"Baiklah..kalian bantu ibu memasak."

Anak-anak Yui terkejut. Mereka memang selalu diajari Yui banyak hal dan mereka semua ahli dengan itu, tapi...kecuali memasak.

"Ibu, bukankah akan lebih baik jika ibu yang memasaknya?", ucap Jia.

"Itu benar ibu..jika kami yang memasaknya, kami tidak bisa menjamin..rakyat Fan akan hidup," ucap Shu.

Yui menatap anak-anaknya dengan tatapan tajam, Hao dan yang lainnya meneguk saliva mereka.

"Untuk sekarang ibu melepaskan kalian," ucap Yui.

Anak-anak Yui menghela nafas lega, namun perkataan Yui selanjutnya membuat mereka bergidik.

"Tapi..ibu akan memakan masakan buatan kalian bulan depan, jika tidak..mati."

Yui berjalan memasuki rumah, meninggalkan anak-anaknya yang masih terpaku dengan ekspreksi shock.

"Fai..bukankah kalian selalu mengurusi orang-orang bukan?", tanya Rui.

Fai mengangguk, "Kami semua, kecuali Mao."

"Tolong ajari cara memasak dengan benar," ucap Rai.

Fai, Chao, Feng, Kuo dan Ji'e menggeleng.

"Tentang itu..kami benar-benar buruk."

"Sekarang kita semua bersaudara, jadi mungkin kalian akan tahu bagaimana sifat ibu ketika marah," ucap Akyo.

"Membayangkannya saja sudah begitu menakutkan," ucap Chao.

Anak-anak Yui mengangguk.

"Perkataan kalian benar, dan tinggal menunggu 7hari lagi..untuk menuju bulan depan," ucap Xiu.

"Habislah..kita."

Kerajaan Xio.

Ayato dan saudaranya kini sedang duduk dibawah pohon sakura, wajah tenang dan dingin mereka kini digantikan dengan wajah serius. Tangan kiri mereka dijadikan sandahan kepala, sedangkan jari-jari tangan kanan mereka mengetuk meja dengan tempo teratur. Mata mereka fokus menatap gulungan surat di meja, tapi salah satu dari mereka tidak berani menyentuhnya.

"Tadi malam di dalam kamar Ratu Yui sebuah cahaya biru yang mencurigakan bersinar, dan penjaga memeriksa kedalam dan melihat cahaya itu hilang dan meninggalkan gulungan ini," ucap Tao.

Ayato dan lainnya mengangguk.

Ruki mendekat dan mengambil gulungan itu, perlahan-lahan membukanya dengan tenang namun matanya tidak bisa menyembunyikan keseriusan. Matanya melebar..siluet serius dan kegembiraan muncul dimatanya, semua menatap Ruki serius menunggunya mengatakan apa isi dari surat itu.

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang