Ronin

7.6K 505 10
                                    

Hari-hari berlalu dengan cepatnya, keadaan Yui semakin membaik.

"Yui kau mau kemana?" Tanya Mu'e.

"Iyha kau mau kemana? Bukankah sudah kami katakan untuk istirahat." Ucap Lishin.

"Aku bosan jika selalu di kamar, lagi pula keadaanku sudah membaik, kata jijie aku harus banyak bergerak agar tubuhku membaik." Ucap Yui.

"Baiklah, tapi kami akan menemanimu." Ucap Lifeng.

Yui mengangguk.

Mereka berempat berjalan-jalan menyusuri istana, banyak pelayan dan para pejabat yang menanyakan keadaan Yui.

"Yui sekarang kau mau kemana lagi?" Ucap Lifeng.

"Hmm, aku mau ke taman." Ucap Yui.

Yui, Mu'e, Lishin dan Lifeng berjalan menuju taman. Disana Yui duduk diatas dahan pohon sakura.

"Yui!, apa yang kau lakukan." Ucap Mu'e, Lishin dan Lifeng.

"Heh, aku sudah biasa melakukannya."

"Tapi mulai sekarang, kau tidak boleh naik-naik pohon lagi." Ucap Mu'e.

"Memangnya kenapa?" Tanya Yui.

"Kau kan sedang..."

Perkataan Lishin terpotong.

"Sedang sakit, jadi kami takut kau akan jatuh karna pusing." Ucap Lifeng.

"Aku sudah sembuh." Ucap Yui kesal.

"Itu kan belum dipastikan Yui." Ucap Lishin.

"Benar jadi sekarang istirahat, lalu besok kau bisa bebas." Ucap Mu'e.

"Benarkah." Ucap Yui senang.

"Tapi aku harus beristirahat lagi hari ini." Imbuh Yui.

"Tidak apa-apa Yui, lagi pula ini juga untuk kebaikanmu." Ucap pangeran Ruki yang tiba-tiba datang.

"Jadi sekarang kalian sepihak, huh baiklah." Ucap Yui lalu berjalan pergi.

"Maaf pangeran." Ucap Mu'e, Lishin dan Lifeng.

"Tidak apa-apa, jagalah Yui." Ucap pangeran Ruki, lalu pergi.

Mu'e, Lishin dan Lifeng langsung pergi untuk mencari Yui.

¤¤¤☆¤¤¤

Yui berjalan melewati lorong dengan kesal.

"Apa-apaan ini, kenapa mereka seperti bekerja sama untuk mengawasiku, arrrggghhh ini menyebalkan." Gumam Yui.

Saking kesalnya Yui sampai tidak melihat arah berjalannya, dan tidak menyadari akan ada seseorang didepannya.

Bruk!

Yui mendongak.

"Maaf kan aku." Ucap Yui.

"Kau lagi, apakah kau disini menjadi seorang pelayan." Ucap putri Wei.

Yui memutar bola mata jengah.

"Aku sedang malas berdebat denganmu." Ucap Yui.

"Malas? Mana sopan santunmu sebagai pelayan." Ucap Wei.

Yui diam tak berkutik.

"Kau, beraninya pelayan sepertimu mengacuhkanku."

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang