Mendesak

6.7K 411 42
                                    


Ruki dan Subaru kembali ke dalam rumah.

Keesokan harinya

"Ayah.."

"Ah..ada apa Jia?"

"Kenapa wajah ayah tampak bingung?", tanya Jia.

"Benarkah, ayah tidak terlalu memperhatikannya dan sebaiknya kita cepat menyelesaikan sarapan," ucap Subaru.

Saat semua selesai meja di bersihkan, dan semua berkumpul memperhatikan Ruki dan Subaru.

"Emh...nona Yu'e, sebenarnya kami ingin mengatakan sesuatu," ucap Subaru.

"Apa?"

"Kami akan pulang kerumah kami hari ini," lanjut Ruki.

"Hah!", teriak anak-anak Yui.

"Kenapa ayah kembali secepat ini?", tanya Shi.

"Entahlah, ayah merasa seperti sesuatu mendesak sedang terjadi di rumah dan maka dari itu ayah ingin kembali dan memeriksanya," terang Ruki.

Anak-anak Yui merunduk, Yui membuang nafas pelan. "Jika keadaannya begitu mendesak sebaiknya anda kembali tuan," ucap Yui.

Anak-anak Yui menatap Subaru dan Ruki. "Benar kami berencana akan berangkat siang ini," ucap Subaru.

Yui menatap anak-anaknya. "Baiklah aku akan menyiapkan sesuatu untuk keberangkatanmu tuan," ucap Yui.

"Dan kalian bantu ibu menyiapkannya."

Anak-anak Yui mengangguk.

"Bu tidak bisakah mereka tinggal di sini?", tanya Akyo.

Yui berbalik dan berlutut. "Akyo mereka punya keluarga dan hal-hal mendesak bersangkutan dengan mereka, jadi kita tidak boleh egois untuk itu," nasehat Yui.

"Baiklah bu."

Yui tersenyum lalu membelai rambut Akyo. "Tidak perlu sedih, lagi pula suatu saat nanti kita akan bertemu dan tinggal bersama mereka," ucap Yui.

"Benarkah..?"

"Hemmm, jadi kalian harus tumbuh menjadi orang yang kuat dan cerdas baru bisa bertemu," jelas Yui.

Akyo mengangguk puas, senyum manis tampak di bibir mungilnya.

"Baik sekarang serahkan ini kepada mereka," ucap Yui sembari memberi bungkusan kain.

Akyo mengambilnya lalu berjalan keluar dapur.

Subaru dan Ruki sudah bersiap-siap, lalu berdiri dan hendak berjalan sebelum menoleh ke arah gubuk sederhana milik Yui. "Ayah hati-hati, jangan tersesat di jalan!", teriak anak-anak Yui.

Ruki dan Subaru tersenyum lalu melambaikan tangan, "Ayah akan bertemu kalian lagi nanti," ucap Ruki.

Anak-anak Yui tersenyum dan terus melambaikan tangan hingga punggung Ruki dan Subaru semakin menghilang, tangan mereka turun lalu berkumpul memeluk Yui sembari menangis. "Hiks...hiks ibu apakah mereka benar ayah kita?"

Deg!

"Mereka....mereka, emh sebenarnya ayah kandung kalian itu sangat banyak," ucap Yui tersenyum.

Anak-anak Yui mendongak. "Banyak?"

"Yha kalian percaya tidak bahwa ayah kalian berjumlah 7."

"7 apakah ibu tidak berbohong?", tanya Xiu.

"Untuk apa ibu berbohong, dan mereka sekarang juga masih hidup jika tidak percaya tanyakan saja pada Hao dia pernah melihat ayah."

Semua pandangan ter-arah pada Hao, "Itu...memang benar, dan kalian tahu mereka tampan dan gagah," jelas Hao.

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang