Perjalanan(2)

5.1K 378 10
                                    

Seiji menoleh menatap Jia yang masih duduk di tanah.

"Maaf kak Jia."

"Hmmm, meski daya tahan tubuhku lebih kuat diantara yang lain..tapi jika kau melakukan itu terus-menerus kau sama saja dengan membunuhku secara perlahan," ucap Jia.

"Ekhem!, kita akan segera berangkat siang ini jika ibu belum melihat kalian di meja makan sebentar lagi perjalanan dibatalkan."

Anak-anak Yui semakin panik mendengar perkataan ibu mereka dan menggila.

"Cepat!"

"Cepatlah!"

Yui hanya tersenyum di sudut melihat tingkah menggila anak-anaknya.

Beberapa saat kemudian.

Yui menyesap tehnya dan kembali menatap anak-anaknya yang kini berwajah gelap.

"Apa kalian tidak makan?"

Melihat anak-anaknya yang tidak menjawab Yui berkata lagi, "Emm..baiklah jika begitu kita akan mem.."

Yui belum menyelesaikan kata-kata saat anak-anaknya langsung menyabet makanannya.

"Ibu lebih suka melihat anak-anak ibu tersenyum dan terlihat imut."

Anak-anak Yui dengan terpaksa tersenyum sembari memakan jatah makanan mereka.

"Ibu hanya bercanda, jadi jangan marah seperti ini..hahahaha kalian terlihat sangat menggemaskan."

Mendengar Yui hanya bercanda anak-anak Yui langsung tersenyum bahagia.

"Cepatlah, ibu sudah menyiapkan semuanya jadi kita akan berjalan ke desa dan menaiki gerobak kuda untuk sampai ke kota."

Anak-anak Yui mengangguk dan mempercepat kegiatan mereka.

Beberapa saat kemudian.

"Hati-hati dijalan!", teriak Mu'e.

"Jangan khawatir bibi, jaga dirimu baik-baik..dan tunggu kami pulang," ucap Xiu.

Kini Yui dan anak-anaknya berjalan menyusuri hutan menuju desa.

"Apakah kekaisaran Yun itu sangat jauh?", tanya Shu.

"Itu tidak terlalu jauh...hanya butuh waktu 10 hari untuk tiba di sana," ucap Yui.

"Tidak terlalu jauh...10 hari!"

Anak-anak Yui terkejut, mereka tidak pernah melakukan perjalanan sejauh itu meski pernah melakukan perjalanan untuk mencari tanaman obat dan itu hanya dibutuhkan waktu paling lama 2hari, selain itu mereka tidak pernah lebih jauh dan lebih lama.

"Kita sudah sampai di desa, sekarang kita cari gerobak kuda dulu."

Yui dan anak-anaknya berjalan untuk menuju tempat perkumpulan gerobak kuda, disana sudah banyak sekali orang yang mengantri untuk menaiki gerobak kuda. Yui segera mendekati kepala gerobak kuda untuk memesan gerobak.

"Tuan masihkah ada sisa gerobak untuk kami?", tanya Yui.

Laki-laki paruhbaya yang duduk di depan meja itu sedikit terpesona melihat wajah Yui sebelum menggeleng.

"Maaf nona, tapi seluruh gerobak sudah penuh dan dipesan habis jadi jika nona ingin menaiki gerobak kuda, tunggu hingga besok," ucap pria itu.

Yui menoleh untuk menatap antrian gerobak kuda sebelum menghela nafas.

"Tuan kami sangat membutuhkan gerobak kuda itu untuk perjalanan, dan perjalanan itu sangat jauh jadi jika kami menunda perjalanan waktu yang kami tempuh akan semakin lama," ucap Yui.

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang