Obat

8.2K 512 20
                                    

Keesokan harinya.

Yui berada di pinggir kolam, mengobok air dengan tangannya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Yui menoleh ke sumber suara, sedikit terkejut karena pangeran Shui berada tepat di belakangnya.

"Ah pangeran Shui."

"Aku tadi melihatmu sendirian disini, jadi aku berpikir untuk menemuimu."

Yui melirik keranjang yang di bawa Shui.

"Pangeran, apa yang kau bawa?" Tanya Yui penasaran.

"Ini tanaman obat." Jawab Shui.

"Benarkah..apakah hari ini pangeran akan membuat obat."

"Yha".

"Boleh aku ikut?"

Shui membuka mata lebar.

"Baiklah".

"Terima kasih pangeran..." ucap Yui senang.

¤¤¤☆¤¤¤

Shui dan Yui berjalan bersama menuju istana para pangeran, saat tiba Yui terkagum-kagum melihat taman yang berada di ruangan pribadi pangeran Shui. Pangeran Shui hanya tersenyum melihat tingkah Yui.

"Duduklah dan tunggulah disini sebentar, aku akan mengambil alat-alat nya."

Yui mengangguk, duduk menunggu yui melihat pemandangan taman dengan tatapan senang.

"Ya ampun apa semua kamar pangeran seperti ini, bahkan punya taman pribadi gggrrrrr aku iri sekali." Ucap Yui

Tak lama kemudian Shui datang membawa alat untuk membuat obat.

"Apa kau tadi mengatakan sesuatu?" Tanya Shui.

"Ah..emh tidak kau mungkin salah dengar." Ucap Yui.

"Baiklah." Ucap Shui sambil tersenyum.

Shui POV

"Ya ampun apa semua kamar pangeran seperti ini, bahkan punya kamar pribadi gggrrrrr aku iri sekali."

"Hah..terkadang sifatnya itu dewasa terkadang juga sifatnya seperti anak kecil, hanya karna kamar istriku bersikap seperti ini." Ucap Shui.

"Tunggu dulu aku tadi berkata apa 'istriku' , yaampun Shui." Batin Shui.

POV OFF

Shui mulai memberitahukan jenis dan kegunaan tanaman obat yang tidak di ketahui Yui, juga mempraktekkan cara membuatnya.

"Kau sudah sangat lihai ternyata." Ucap Shui.

"Dulu ketika aku kecil ibu mengajariku tentang obat, kegunaan dan cara membuatnya." Ucap Yui.

"Apakah ibumu seorang tabib?" Tanya Shui.

"Bukan, hanya saja ibu sering membuat obat untuk orang banyak."

"Dulu ibu mengatakan padaku, jika aku punya anak nanti anakku akan ahli dalam obat-obatan. Apalagi sekarang aku memiliki suami yang ahli segala hal." Ucap Yui riang.

Yui berkata dengan polosnya tanpa menyadari Shui sedang merunduk dengan menutup wajahnya.

"Ah pangeran ada apa kenapa kai menutup wajahmu?" Tanya Yui.

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang