Saat ini sedang terjadi perang kerajaan Xio dengan kerajaan IHO, banyak nyawa melayang, darah bertumpahan dimana-mana.Karna kecerdasan dan keahlian 7 pangeran Xio, mampu mengalahkan ribuan pasukan kerajaan IHO.Peperangan selesai dengan cepat dan dimenangkan kerajaan XIO.
"Hah..akhirnya selesai." Ucap Raito.
"Ini melelahkan sekali." Ucap Ruki.
"Kita berkeliling disekitar sini dulu saja." Ucap Ayato.
"Hem..baiklah, mungkin saja ada yang mencurigakan di sekitar sini." Ucap Shui.
"Benar dari pada pulang, dikerajaan kita hanya melihat pelayan lalu lalang." Ucap Subaru.
"Itu sangat membosankan." Imbuh Yuma.
"Sudah-sudah ayo cepat." Ucap Laito.
7 pangeran itu berjalan- jalan disekitar medan pertempuran, sesekali bercanda hingga sebuah suara menghentikan mereka.
"Apa kalian mendengar sesuatu?" Tanya Shui.
"Yha, ini seperti suara tangisan." Jawan Subaru.
"Yha ampun banyak sekali hantu bergentayang di sini, bahkan sampai menangis." Ucap Yuma.
"Hah mana ada hantu...Yuma" ucap Laito.
"Kita ikuti saja sumber suaranya." Ucap Raito.
Mereka berjalan mengikuti sumber suara tangisan itu, dan berhenti saat melihat sebuah tubuh wanita tergeletak tak sadarkan diri dan sisi kanannya tampak anak laki-laki yang menangis sembari menggoyang-nggoyangkan tubuh wanita itu.
"Ibu..hiks hiks...ibuu...hiks." Tangis anak laki-laki itu.
Shui berlutut lalu memeriksa pergelangan tangan wanita itu.
"Dia sudah tidak bernyawa." Ucap Shui.
"Siapa namamu?" Tanya Yuma.
Hao mendongak, sedikit terkejut melihat 7 pria yang berdiri dihadapannya, dia segera mengusap air matanya.
"Aku...aku Hao." Ucapnya.
"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Subaru.
"Aku dan ibu melakukan perjalanan, ibu sakit dan air matanya selalu mengalir.Tiba - tiba saat berjalan ibu jatuh dan matanya tertutup, aku bahkan sudah mengusap wajahnya dengan air tapi ibu tak bangun-bangun." Jelas Hao.
Ayato mendekati Hao, berlutut dan menyentuh pundak Hao.
"Hao, ibumu sudah tiada dan apakah kau masih punya sanak keluarga?" Ucap Ayato.
"Ibu sudah pergi, lalu aku bersama siapa ?, aku tidak punya siapa-siapa lagi." Ucap Hao.
"Dimana ayahmu?" Tanya Raito.
"Ayah juga sudah tiada." Jawab Hao.
"Anak berumur 4 tahun sudah kehilangan ayah dan ibunya." Batin Ayato.
"Apa aku boleh memanggil kalian ayah?" Tanya Hao polos.
7 pangeran itu terkejut.
"Aku masih terlalu muda untuk menjadi ayah." Ucap Subaru menghindar.
"Aku suka bermain obat, bagaimana jika dia nanti menelan salah satu obatku." Ucap Shui mengalihkan pandangan.
"Aku jarang tidur, dia nanti akan jarang tidur." Ucap Ruki.
"Aku selalu berlatih pedang, bagaimana jika nanti dia terluka." ucap Raito.
"Kami, bermain busur dan panah, dia nanti mengenainya." Ucap Laito dan Yuma.
Ayato menyipitkan mata.
"Kau boleh memanggilku ayah." Ucap Ayato.
Raito, Yuma, Laito, Ruki, Shui dan Subaru menahan tawa.
"Diam kalian." Ketus Ayato.
Tawa mereka pecah dan makin menjadi.
"Jangan pedulikan mereka Hao." Ucap Ayato.
"Dan kalian kubur wanita ini dengan layak." Imbuh Ayato.
"Iyha ayah...." Jawab mereka kompak.
"Diam kalian." Bentak Ayato.
Dan akhirnya Hao dibawa ke kerajaan XIO bersama 7 pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xiao Yui
FantasyKehidupan yui yang penuh dengan penderitaan, berubah setelah terjatuh dari jurang, yui terbangun dalam sebuah istana dalam sejarah lama yang ternyata adalah istana Xio. Dan yang membuat yui semakin terkejut disana terdapat 7 pangeran yang sialnya s...