Keputusan

8K 586 5
                                    

Sedangkan Hao sedari tadi tidak memperhatikan mereka berempat dan masih sibuk dengan makanannya.

"Ah,aku hampir saja lupa kalian disini dulu selesaikan makannya aku akan mengantarkan roti untuk para pangeran."Ucap Yui.

Yui langsung pergi keluar dari kediamannya dan berlari menuju dapur,para pelayan terheran-heran melihat Yui yang lari tergesa-gesa,sesampainya di dapur Yui segera mengambil bungkusan yang sudah dipersiapkannya saat memasak tadi pagi setelah itu Yui kembali lari menuju ruang singgasana,tapi kali ini larinya lebih pelan,ketika sampai di pintu ruang singgasana yang masih tertutup Yui berhenti saat hendak membuka pintu Yui mendengar sesuatu.

"Yang mulia,sudah sekian lama di kerajaan Xio belum mempunyai permaisuri dan ratu,jika boleh hamba mengusulkan untuk segera melaksanakan kewajiban tersebut yang mulia".

"Aku belum memikirkan hal itu,lagipula ibunda bilang kami bertujuh harus menikah bersama dengan sifat wanita yang harus sama,itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari wanita seperti itu",ucap raja.

"Benar mengingat hubungan kerajaan Xio dengan kerajaan lain belum terlalu dekat,jadi sangat sulit mencari wanita di kerajaan lain",ucap pangeran Ruki.

"Yang mulia,kenapa harus mencari wanita di kerajaan lain,jika di kerajaan Xio ada".

"Maksudmu?",tanya pangeran Raito.

"Bukankah,putri Yui cukup untuk memenuhi jabatan permaisuri,dan lagi putri Yui begitu mirip dengan ratu adelia".

"Aku tahu akan hal itu,tapi itu baru satu masih ada 6 pangeran",ucap Raja.

"Ratu adelia berkata jika sifat dan pernikahan harus sama,yang mulia putri Yui dapat menikah dengan raja sekaligus para pangeran disini".

Deg!

"Apakah kau gila,putri Yui punya harga diri",ucap pangeran Yuma.

"Dia tidak bisa seenaknya dijodohkan dengan kami bertujuh",ucap pangeran Laito.

"Kami tidak bisa menerimannya,putri Yui wanita baik-baik dia tidak boleh kehilangan harga dirinya karna menikah dengan kami",ucap raja Ayato.

Pangeran Shui dan Ruki keluar dari ruangan singgasana dalam keadaan kesal,disisi lain Yui masih terkejut dengan perbincangan yang ia dengar tak terasa air matanya mulai menetes.

Ketika pangeran Shui dan Ruki membuka pintu ruang singgasana mereka terkejut melihat Yui berdiri menegang di depan pintu.

"Putri Yui..".

Yui lantas mendongak,sehingga tampak jelas air mata mengalir di pipinya.

Dengan cepat Yui membalikkan tubuh dan berlari meninggalkan pangeran Shui dan Ruki,meski air matanya terus mengalir tak henti-henti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan cepat Yui membalikkan tubuh dan berlari meninggalkan pangeran Shui dan Ruki,meski air matanya terus mengalir tak henti-henti.

Xiao Yui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang