Gue pengen lo disini ketika gue gak tahu harus berbicara apa
19:00
Deeetdett
Layar ponsel Sifa bergetar satu panggilan tidak terjawab dari Putri. Sifa mengerutkan dahinya ia tidak tahu bagaimana ia sampai mengerutkan dahinya itu padahal bukan kali pertama Putri meneleponnya.
Sifa ragu untuk menelepon balik, ia takut untuk mendengar membicaraan Putri pasti ia akan membahas Farel karena ia sudah diantarkan tadi. Di satu sisi Sifa merasa ia akan di marahin oleh temannya sendiri karena sifat Farel kepadanya . Sifa pusing karena merasa labil untuk menelepon lagi atau tidak ia memutuskan untuk berbicara esok hari nya.
***
07:00
"Kamu hati hati ya sayang belajar yang bener jangan kebanyakan main di kelas. "Sahut Salma
"Iya mamahku bawel, aku pergi sekolah dulu Mah assalamualikum. "
"Waalaikumsalam. "Sifa memasuki gerbang sekolah SMA Merah Putih seperti biasanya ia selalu ramah dengan Pak Agus. Kata selamat pagi selalu di keluarkan oleh Sifa ketika ia sampai di sekolah
Sifa melewati lapangan yang luas berjalan sendirian sambil memegang tali tas ranselnya yang tersangkut . Langkah Sifa tiba tiba terhenti dengan suara panggilan yang tidak asing lagi buat Sifa .
Benar aja dia adalah Ketua OSIS SMA Merah Putih"Iya ka kenapa? "Jawab Sifa
"Gak apa apa, tumben lo datang pagi. "Fahri menimpali sambil tersenyum ramah
"Menurut lo gue selalu datang siang. "Fahri mengganguk dengan muka konyol.
"Enak aja lo, gue itu selalu menurutin aturan yang ada. "Sifa menjelaskan
"Masa, kemarin aja lo telat. "Jawab Fahri jengkel
"Yaah karena Pak Agus aja lama bukanya. "Jawab Sifa menyalahkan Pak Agus
"Wah gue bilangin lo ya ke Pak Agus. "
"Jangannn!. "Perintah Sifa menghentikan langkah FahriMereka berdua mengobrol sepanjang koridor sekolah. Setiap mereka lewat pasti ada aja yang mengatakan kalau mereka berdua itu cocok . Ada juga yang mengatakan kalau Sifa baru putus dari ka Farel pertanyaan konyol yang sama sekali diabaikan oleh Sifa
"Ka, lo tahu kan perasaan itu sulit di unggapkan oleh orang lain bahkan dengan teman atau sahabat kita pun sulit buat ngomongnya. Dan bodohnya perasaan yang gue sama sekali tidak memikirkan bisa datang gitu aja. Gue gak mau pusing buat mikirin hal itu. Tapi selalu muncul di otak gue yang mungkin menghalangi aktifitas gue dirumah entah gue males buat ngapa ngapain atau hal lain ( Sifa menghembuskan nafas) ." Kata kata Sifa keluar sendiri tanpa terkontrol dengan jelas
"Ngomong apaan dah gue maaf kaa ignored aja hehehee."Sifa meneruskan dan senyum tipis ke arah Fahri yang sedang memperhatikan wajah Sifa"Sini dulu duduk. "Printah Fahri
"Gue boleh jawab kan? Gue ngerti apa yang lo maksud itu.. Perasaan itu ada dua yang pertama perasaan lo gak pernah berubah dan yang kedua akan perasaan akan berubah dengan sendirinya, lo yang gak peduli dengan seseorang pasti ada masanya lo bakalan peduli . Lo gak mau kan hal itu terjadi? Lo harus percaya sama satu perasaan lo. Ke orang yang mungkin saat ini lagi deket sama lo. Ngerti?tapi gue berharap lo gak nerima orang yang salah. . "Fahri menjelaskan sambil menatap Sifa dengan serius"Lo suka kan sama Farel? "Jawab Fahri di tengah tengah keheningan
"Cerita gue tadi, gak ada masalahnya sama dia Ka. "Sifa memalingkan wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio
Teen FictionNamaku Syifa Aghata Fauziah Kehidupan sewaktu masa SMA ku sangat rumit aku menyukai seorang Ketua Osis dan juga membenci Wakil Osis secara bersamaan. Aku marah dengan diriku sendiri karena telah mencintai laki-laki yang aku benci. Karena sikap nya y...