Jagain Dia

288 23 0
                                    

Memiliki bukan hal yang mudah, melepas juga bukan hal yang mudah. Jadi memiliki dan melepas adalah hal tersulit.
-Arya-

Langit yang cerah berubah menjadi gelap, air satu persatu jatuh membasahi atap sekolah.

Disinilah Sifa duduk dekat jendela sambil memperhatikan air hujan jatuh.

Seulas senyum selalu ditampilan olehnya Sifa begitu menikmati hujan.

"Lo ngapain disini, kebiasan mainan hujan terus. "Ujar siswa itu sambil memberikan jaketnya"Pakai ya nanti lo sakit. "

Sifa melihat kearah siswa itu. "Arya. "

Arya hanya tersenyum manis dengannya.

"Bukannya lo tadi udah pulang?"

Flasback on

Arya : Gue balik duluan
Sifa : Iya

Arya jalan menelusuri koridor yang udah lumayan sepi.  Dengan handset ditelinganya.

"Ikut gue. "Sahut siswa berpostur lebih tinggi dari Arya

Tanpa bicara sedikitpun Arya pun mengikuti siswa tersebut.
Disinilah mereka berdua, di atap sekolah dengan pemandangan awan putih dan semilar angin.

Tempat biasa Arya dan Sifa bertukar cerita.

"Kenapa ka? "Ucap Arya sopan

"Mulai hari ini lo harus kaya dulu sama Sifa. "

"Maksud lo?"

"Semoga lo ngerti, jagain Sifa jangan sampe kenapa-kenapa gue bakalan balik lagi."

Arya mengangguk pelan. "Iya, thanks udah ngasih waktunya buat gue ."

"Yaudah, gue balik ini udah mau ujan . Gue percaya sama lo. "

"Thanks ka. "

Gak usah lo suruh buat jagain Sifa, setiap hari gue udah jagain dia Rel.

Flasback of

"Yaudah ayo balik. "Ucap Arya

Sifa mengangguk

Mereka berdua berjalan menelusuri jalan Jakarta dengan derainya hujan yang menemaninya.  Mereka berdua hanyut dalam suasana seperti itu.

Hingga akhirnya,sampai dirumah Sifa."Makasih ya udah nganterin gue."

"Sama-sama Rain."
"Lho,apaan sih ko nama gue diganti."
"Bodo,lagian suka banget hujan."
"Seterah lo."

Thanks Ar lo udah buat dia senyum. Ujar Farel dari kejahuan ketika melihat Arya dan Sifa saling tertawa

"Yaudah masuk gih,nanti malam gue jemput ."
"Lho,ngapain?"
"Ngajak lo makan."
"Asik,dibayarin."
"Enak aja ,lo lah yang bayarin."

Sifa cemberut memasang wajah datarnya."Yaudah gue masuk."

"Jangan cemberut aja ,nanti jelek!"Teriak Arya

"Bodo,sono pegi."

"Tar kangen."
"Ahhh au ahhh."

Andai lo ngasih waktu lebih lama buat gue bisa sebahagia ini Rel.

***

"Yallah, Sifa kamar kamu kenapa ini? " Tanya Salma ketika ia memasuki kamarnya

"Mah, bantuin Sifa nyarin baju.  Nanti Sifa mau pergi. "

"Sama Farel? "

"Bukan. "

"Terus? "

"Sama Arya Mah. "

"Kenapa kamu sama dia? "

Sifa berhenti melakukan aktifitasnya, menghampiri Salma yang sedang memperhatikannya.

"Mah, sebentar lagi kan Sifa akan tunagan sama Farel jadi Sifa mohon kasih waktu Sifa buat kaya dulu lagi sama Arya. "Ucap Sifa lembut sambil memperhatikan wajah wanita paru baya didepannya

"Sifa janji gak bakalan kecewain Mamah. "

Salma terdiam dan menghela nafas "Iya, Mamah kasih kamu. "

Sifa memeluk Salma dengan senang ada setitik air mata jatuh dipipi Sifa.

Sifa sayang Mamah, Papah, Arya bukan Farel Mah.

****

19:00

"Hai. "Sapa Sifa ketika melihat Arya di ruang tamu

"Cantik banget si lo. "

"Baru tau. "

Mereka berdua tertawa

"Hmm. "Dehem Salma ketika sampai diruang tamu

"Tante, Arya berangkat dulu sama Sifa."Arya bersalaman dengan Salma dan mereka berdua pergi menelusuri Jakarta

Cafe

"Sif. "
"Iya? "
"Ikut gue. "

"Wahh bagus banget Ar gue suka. "Ucap Sifa ketika sudah sampai di outdoor cafe itu ia melihat kembang api,  lampu warna-warni dan pemandangan malam yang sangat indah.

Arya menghampiri Sifa yang sedang asik memperhatikan suasana itu, Arya melingarkan tangannya di pinggang Sifa.

Sifa pun terkejut melihatnya dan mereka berdua menikmatinya.

"Jangan lupain gue nanti, kalo lo udah sama Farel. Malam ini bakalan gue inget sampai kapan pun. "

"Hari itu akan datang 2 hari lagi, gue bakalan kaya cowok biasa yang asing di hidup lo . Jangan pernah berfikir kalo gue bakalan ngebenci lo. Enggak lo salah. "

"Gue tetap sayang sama lo lebih dari apapun. " ucap Arya terus menerus membuat Sifa meneteskan air mata

"Happy Anniversary 1 tahun tepat malam ini. "Arya mengucapkan dengan nada gemetar ia membalikan badan dan menatap Sifa sangat lama

Cup

Dahi Sifa dicium olehnya sangat lama, seulas air mata pun jatuh lagi dipipi mereka. Bulan, lampu yang warna-warni dan semilar angin malam menjadi bukti mereka berdua untuk tetap bertahan walapun tidak saling memiliki.



Dikit lagii TAMAT nihh jangan lupaa divotee😘

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang