Diffrent

241 21 0
                                    


Aku dan hari ini,  mungkin akan selamanya menjadi sebuah kata 'Diffrent'
~ Sifa Aghta Fauziah

Jika penting dia takan berpaling,  jika tulus dia rela mengurus,  dan jika rindu dia rela menunggu
~ Fahrizky

Setiap orang patah hati punya hak untuk cengeng
~ Lia

Angin terus meraung - meraung tidak jelas kesana kemari tanpa tujuan,  berlari tanpa jejak. 

Aku kasian melihatmu seperti itu, tidak bisa ku fikirkan.  Kau begitu sedihnya hari ini.  Terus berusaha untuk menghilangkan kepenatan di otakmu. 

Aku tidak bisa menemanimu,  disaat kau seperti itu.  Yang aku bisa hanyalah berdiam diri di kamar ku,  dan mendengar kau berteriak-teriak tanpa tujuan yang jelas. 

Malam tadi kau berhenti meraung-meraung aku senang.  Ku kira itu benar.

Tes

Setitik air jatuh dari atas kebumi,  membasahi setiap makhluk di bumi. 

Tes

Lagi-lagi kau menangis,  aku sungguh sedih melihatmu seperti itu.  Maafkan aku,  aku tidak bisa berada disisi mu.

Oh iya,  aku hanya bisa mengeluarkan kata-kataku dari sini,  semoga kau membacanya.

Kamu tau,  kamu dan aku hanyalah tokoh yang tidak sengaja aku pilih untuk memainkan permainan bodoh ini. 

Hingga sampai sekarang aku masih mempertahankan mu,  meskipun kamu sudah berapa kali menyakitiku. 

Aku ingin mengakirnya permainan ini.. 

Waktu ,detik,  menit dan jam ingin sekali aku hentikan, ingin sekali aku tidak mengenal itu.  Apalagi mengenal hari ini. 

Aku ingin membuat semua orang mengalami amesia,  aku ingin semua orang melakukan tindakan,  bukan hanya berbicara yang terlihat bodoh .

Word the game,  aku menamakan seperti itu.  Mengapa? Karena buat aku dunia ini adalah permainan dan kami orang-orang di bumi hanya tokoh yang terpilih oleh mu. 

Kami hanya ikut dalam permainan ini, dan dengan permainan ini aku bisa menemukanmu.  Dan dekat dengan mu,  tapi jauh seperti bintang dan rembulan. 

Kembali lagi dengan angin,  angin disore hari mejelang malam ini.  Terus berlarian kesana kemari,  sehingga meneteskan air mata yang tidak jelas turun ke bumi. 

Angin,  kau memang indah untuk ku berdiam diri saat ini di sebuah atap rumahku.  Dan kau juga begitu seram ketika kau mengeluarkan semua tenangamu untuk meraung-meraung keras dan menghapus perumahan ini. 

Aku sangat kagum denganmu,  kagum seperti kau menciptkan sebuah angin untukku hirup. 

Angin tolong sampaikan rasa terimakasihku untuknya..

***

"SIFA!! Bangun kamu tidur udah lama banget.  Jangan jadi kebo kamu ya cepet siap-siap sebentar lagi teman Mamah datang!! "Ujar Salma

"Sifa males Mah, emang ada teman Mamah yang mau datang kerumah. "Ujar Sifa bernada malas

"Mamah keatas, Mamah siram kamu ya . Cepat jangan banyak omong kamu.! "

"Iya Mamahku yang cantik. "

Huft masih pagi udah kena omelan nyokap. Batin Sifa

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang