Bunuh. Adalah hobby gue. Maaf Mah.Pah
Pukul 00:33 malam yang sunyi dengan bunyi detakan jam dinding terpajang di atas tembok mahal. Dengan pencahayaan lilin di memenuhi ruangan.
Buku-buku usang bercover hitam dengan gambar aneh terkesan menyeramkan. Jari-Jari lentik menari-nari di atas kertas bercoretan tinta hitam yang teratur.
Membaca setiap kata di dalamnya dan menyimpannya di otak.
Menarik
Suara gesekan terdengar dari kursi yang di dudukinya. Langkahnya berhenti tepat di meja coklat. Tangannya yang kekar mengambil benda tempat air minum dan menuangkannya kedalam gelas yang menimbulkan suara air jatuh di ruangan tersebut bersamaan dengan hujan.
Suasana dingin, sepi tidak ada tanda-tanda kehidupan selain dirinya dan mainannya seranga berbunyi dan mengaruk di ruangan tersebut.
Melihat keadaan di luar melalui jendela yang hitam dengan satu tangan memegang gelas tampak jelas bangunan sederhana berjejer dengan santai dan damai dengan pencahayaan yang bagus menghiasi setiap rumah di sebrang sana.
Senyuman bak iblis terukir sempurna dengan sorotan mata tajam yang dingin dan mematikan saraf tergambar jelas di bayangan jendela menampilkan sosok psychopat tampan berhati keji.
Seurai tangannya sudah berganti dengan memegang kotak panjang berwarna coklat ia membukanya dan menampilkan banyak suntikan dan pisau di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio
Teen FictionNamaku Syifa Aghata Fauziah Kehidupan sewaktu masa SMA ku sangat rumit aku menyukai seorang Ketua Osis dan juga membenci Wakil Osis secara bersamaan. Aku marah dengan diriku sendiri karena telah mencintai laki-laki yang aku benci. Karena sikap nya y...