Update yuk yang belum baca dari awal segera ya, sebelum di hapus untuk kepentingan penerbit 😉
___________________
"Death. Adalah kata yang aku sukai."
- Sergio Raga NathanielHujan turun dengan deras membahasi setiap jalanan Ibu Kota tanpa permisi. Harum, jalanan kini tercium di hidung Sergio yang sedang berjalan untuk menemui seorang perempuan yang sedang duduk menunggu hujan berhenti.
"Lo pulang bareng gue," ujar Sergio tanpa basi-basi seperti biasa nya. Perempuan itu terkejut melihat kehadiran Sergio yang tiba-tiba muncul dan mengajak pulang bersama.
"Lo siapa?" tanya nya membuat Sergio mendekati perempuan itu dan memberikan minuman segar.
"Eh, m-makasih," ucap perempuan itu lalu membuka minuman Sergio dan meneguk nya hingga habis.
"Nama lo?" tanya Sergio memperhatikan perempuan yang sedang menggelengkan kepala pusing.
"Nama gu----". Belum sempat perempuan itu meneruskan perkataan nya. Ia jatuh pingsan mengenai kaki Sergio.
Sergio tersenyum miring dan mendekati perempuan itu dengan berjongkok. Sergio, menghela rambut perempuan itu. "Gue namain lo Mouse," ucap Sergio lalu mengambil pisau lipat yang ada di saku jaket nya.
Sergio membuka baju perempuan yang di panggil Mouse itu. Terlihat jelas perut Mouse yang sangat putih. Sergio menjilat bibir bawah nya sendiri, ia suka dengan membunuh dan paling ia sukai adalah membunuh dengan germecik hujan.
Sergio membuka pisau lipat itu, terlihat benda runcing itu yang sangat mengkilap dan juga tajam. Tanpa aba-aba Sergio langsung menusuk perempuan dan merobek nya hingga mengenai dada. Sergio tersenyum puas. Terlihat sudah organ dari perut Mouse, Sergio mengambil usus nya dan juga hati. Dengan tangan gesit nya Sergio sudah mencabik habis usus dan hati milik Mouse.
Bau amis tercium hebat di tengah hujan deras yang mengalir dengan indah, suasana sepi selalu Sergio sukai. Tidak ada yang menganggu nya apalagi melarang nya. Sergio tidak suka ketika rencana nya di gagal kan oleh orang lain.
"Bangsat!" Sergio berdiri dan menginjak kepala Mouse dengan kaki kanan nya. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Sergio kesal, kesal dengan Farel Papah nya karena dia telah berani nya memasuki tempat Sergio suka membunuh manusia.
"Sialan!" Darah segar, otak keluar, kedua mata hancur, dahi yang sudah tidak berbentuk terlihat di kedua mata Sergio. Ia tidak berhenti untuk menginjak kepala Mouse dengan kaki nya. Ah... Sangat menjijikan.
Nafas Sergio memburu ia belum puas sampai di situ. Sergio melancarkan aksi nya lagi ia mengambil kampak dari mobil nya yang terpakir tidak jauh jadi tempat nya membunuh Mouse. Keadaan jalanan yang sepi membuat Sergio tidak di ketahui oleh orang-orang yang lewat.
Sergio menyeret kampak itu hingga menimbulkan suara gesekan yang lumayan kencang. Lagi-lagi ia tersenyum miring melihat Mouse yang sudah tidak berbentuk utuh lagi. Di layangkan nya kampak tersebut ke arah kedua kaki Mouse dan...
Brak
Kedua kaki Mouse kini terpisah dengan badan nya. Belum sampai di situ Sergio mulai memotong tangan milik Mouse dengan gesit nya.
Brak
Brak"Anjing!" Sergio mengumpat ketika tangan Mouse terputus sudah oleh nya. Nafas Sergio kini mulai reda ketika mata nya menatap seseorang laki-laki yang sedang berdiri menatap Sergio dengan sebuah kampak seperti milik Sergio.
"Giliran lo, sampai," ujar Sergio lalu melangkah mendekati laki-laki itu. Dan membiarkan organ-organ Mouse berceceran.
🔪🔪🔪
Keluarga Nathaniel dan Aghata sedang berada di rumah sakit. Mendengar kabar kalau Farel di tusuk membuat Anita dan Batra orang tua dari Farel kini sangat khawatir. Anita, sengaja tidak memberi tahu kondisi Farel dengan Sifa. Karena, tubuh Sifa yang belum membaik membuat Anita mengurangkan niat nya. Yang lain pun setuju dengan ide Anita. Sifa sedang di temani dengan sahabat kecil Farel. Yaitu Renal Addison.
Renal memberi tahu kalau Farel kena tusuk oleh seseorang yang tidak sengaja ia temui. Renal, tidak ingin mengatakan sesuatu yang jujur dengan keluarga Farel begitupun Sifa.
Farel berada di ruang ICU karena kondisi nya sangat parah. Luka yang dalam membuat Farel kehilangan banyak darah. Dokter, membutuhkan transfusi darah bergolongan A untuk Farel. Untung nya, Ocean selaku abang pertama nya kini memiliki golongan darah yang sama.
Penangan Farel akhir nya selesai. Dokter, mempersilakan dua orang untuk masuk ke dalam ruang ICU. Anita dan Batra yang menemui nya terlebih dahulu.
Tidak kuasa menahan air mata, membuat Batra tidak tega melihat istri nya itu. Terlebih, Farel anak terakhir nya sangat pucat.
"Siapa yang berani melakukan ini dengan mu, Nak. Mamah janji akan menemukan orang itu dan segera di penjara. Cepet pulih," ujar Anita. Memang keluarga Nathaniel sudah menyuruh untuk mencari peluku di balik ini semua.
Suara ponsel milik Batra terdengar. Ia langsung membuka nya.
08××××
Sudah di temukan. Pelukan nya segera menemui bapak di rumah sakit.
Batra memberi tahu oleh Anita karena pelukan nya sudah di temukan secepat ini. Anita keluar dari ruangan Farel di susul dengan Batra. Ketika sudah sampai di luar berapa terkejut nya mereka melihat seorang laki-laki yang sedang berlumuran darah sangat banyak dengan tangan kanan nya yang sudah tidak ada. Anita melihat ke arah Salma yang sudah pingsan melihat nya begitu pun Batra yang melihat Leader yang sudah pucat pasi. Begitupun dengan orang-orang yang ada di sana melihat nya langsung.
"Se-sergio," ujar Anita lalu pingsan.
Wahhhhhhhh dikit lagi selesai nih
Yuk yang belum baca dari awal segera baca yaa!
Terimakasih untuk support kalian semua. Yang mau ikutan join di grup wa langsung dm aja ya ke instagram
@nursifafzz_Thank you❤
Sergio Raga Nathaniel
Farel Putra Nathaniel
KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio
Teen FictionNamaku Syifa Aghata Fauziah Kehidupan sewaktu masa SMA ku sangat rumit aku menyukai seorang Ketua Osis dan juga membenci Wakil Osis secara bersamaan. Aku marah dengan diriku sendiri karena telah mencintai laki-laki yang aku benci. Karena sikap nya y...