3| Tamu tidak di undang

210 15 0
                                    

Partnya panjang ni baca sampai abis ohiya cari posisi ternyaman yaa kalian hehee

Yang Kangen Fahri dia muncul ni hihiiii ngapain ni ngajak ngapel wkwk

Jangan lupa vote comment share ya gais :)

Happy reading

___________________________________




Bertemu dengan seseorang di masa lalu itu rasanya seperti beranikan diri masuk kedalam kandang harimau yang sedang kelaparan.




















Permainan PUBG tertera jelas di layar televisi berukuran 5inch adengan yang saling tembak menembak hingga banyak korban jatuh dengan darah berserakan dimana-mana.

Seru

Dengan seringkai senyuman bak iblis seorang yang memegang akun Fantasy menembak dengan lihat menjatuhkan korban dengan satu kali tembakan.

Bagai pemegang akun Fantasy  tembak menembak dan hal membunuh adalah hiburan baginya.

Seringkai senyuman iblis tergambar jelas di wajah tampannya. Otaknya yang cerdas merangkai sedetail mungkin untuk malam ini dengan korban realnya.

Kita akan bermain-bermain sampah.

Senyuman bak iblis menghilang ketika seseorang memanggilnya dari arah dapur untuk menyuruhnya membuka minuman kaleng.

"Cepat Sergio Mainnya Nanti dulu Mamah minta tolong. Tangan Mamah sibuk ini dikit lagi Papah kan pulang makanan belum siap." Tangannya yang lihai mengoreng ayam kecap dan membuat tuna dengan di lapisi telur setengah matang,  spaghetti carbonara belum lagi sayur-sayuran dan buah tentu saja tergambar jelas di mata Sergio yang melihat Sifa tengah sibuk memasak

Sergio meletakan minuman kalengnya yang sudah terbuka dan menarunya di dalam gelas. Sergio terdiam ia mengambil suatu barang yang ada di meja dapur dan di arahkan ke wajah Sifa Mamahnya.

"Mah jangan terlalu kecapean. Tugas Bi sari kan buat ngebantu Mamah kenapa ngerjain sendiri"  Sergio mengelap keringat dari dari sang Mamah. Sergio tidak hanya seram dingin tatapan tajam bak iblis Sergio memiliki sifat bawel dan perhatian tentunya. Buat yang jadi ceweknya beruntung banget ni

Sifa menatap anak satu-satunya dengan kedua tangan di kedua pipi Sergio "Mamah gak kecapean Sergio malah Mamah senang mengerjakannya untuk kamu dan Papahmu tentunya."

"Tapi Mah-------."

Sifa melepaskan tangannya yang menempel di pipi Sergio Cup satu kecupan mendarat di pipi Kiri Sergio "Jangan khawatir sayang Mamahmu ini kan super hero." ucap Sifa sambil melanjutkan masaknya yang tertunda

Sergio menghembuskan nafasnya dan mengambil garpu yang lansung di tancapkan kedalam mangkuk berisikan spaghetti carbonara dan melahapnya.

"Masakan Mamah enak banget Sergio makan sekarang ya Mah." belum sempat ia melahap untuk kedua kalinya garpu yang berisikan spaghetti carbonara itu berhasil mendarat di tempat semulanya

"Ko-------------." Sergio melihat Sifa dengan tatapan mengemaskan seperti bayi yang minta di belikan mainannya

"Bantu Mamah dulu tata di meja makan ya sayang. Mamah ingin mencuci alat dapur yang kotor dulu. Oke Sergio anak Mamah yang tampan." cubitan melayang di pipi mulus Sergio. Pemiliknya hanya bisa menampilkan wajah datar

Meja makan sudah di tata dengan rapi bersih dan sangat Bagus tampilan nya seperti di restaurant. Jago deh Sergio memang the best for you

Ruang dapur juga sudah bersih perlalatan dapur sudah mendarat sesuai dengan tempatnya yang di tata sangat rapi. Anak sama emak memang pantas di ajungkan jempol.

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang