Dobel update yeayy hihi
Langsung aja yaa
Happy reading
______________________
Satu orang di bunuh, kita semua kan mati.
- SixMan Psyco"Mah, jangan minta maaf terus. Sergio juga baik-baik aja, gak usah khawatir,"Sergio sedang berada di ruang Sifa sang Mamah yang di rawat.
"Tapi Sergio, harus janji jangan kaya gini lagi. Pokoknya wajah kamu gak boleh memar-memar kaya gitu. Mamah mau pingsan rasanya Gio, liat kamu kaya gitu,"Sergio menatap sang Mamah. Sergio mencium Sifa tepat di pipi kanannya.
"Mah, Sergio akan marah kalau Mamah nyalahin diri Mamah terus kaya gini,"Sifa langsung memeluk Sifa. Farel yang melihat anak dan istirnya tersenyum. Ia tidak peduli dengan pesan mengenai anaknya.
Farel mendekati mereka berdua dan mencium kening Sifa dan juga Sergio secara bergantian. "Sergio aja yang di peluk, aku enggak?"tanya Farel. Sifa terkekeh dan lantas memeluk Farel juga.
"Mamah sayang banget sama kalian berdua, pokoknya jangan sampai kalian kenapa-kenapa ya. Harus janji gak mau tau,"Farel dan Sergio terkekeh melihat sang mamah seperti anak kecil.
"Janji, princess,"ucap Sergio dan juga Farel. Sifa meneteskan air matanya.
Pintu rumah sakit tempat Sifa di rawat terbuka. Sergio, Farel dan juga Sifa melihat kearah perempuan yang sedang berdiri dengan tatapan tidak bisa di tebak. Sifa membeku melihat perempuan yang ada di depannya. Begitupun Farel.
"Hai Sif, masih inget gue?"sapa perempuan itu. Sergio yang melihatnya hanya menatap datar.
"P..putri,"ucap Sifa lalu mengeluarkan cairan bening di wajahnya.
🔪🔪🔪
"Bangsat! Lo Vin udah bunuh Siesa. Anjing. Kenapa lo masuk di hadapan Siesa ah!"
Sreet
Sreet
Oji terus mengoreskan pisau ke tubuh Renal, Daniel, Oji dan juga Steven. Mereka bertiga sangat menikmati setiap goresan yang di berikan oleh Oji. Steven dan juga ke dua teman nya sengaja memberikan pisau untuk Oji agar bisa mengurangi kebencian yang ada di dalam Vino.
"Terus Ji, lo gak boleh pengecut. Bunuh manusia ketika gak berdaya,"ucap Daniel dengan menikmati goresan oji.
"Bangsat! Balikin Siesa sialan! Lo harus mati di tangan gue!"Oji terus mengumpat nama Vino ketika melukai ke tiga temannya secara bergantian.
Oji mendekati Daniel, ia duduk di kaki Daniel. Mata Oji sangat merah, dengan wajah yang juga merah menampilkan urat-urat di dalamnya.
"Lo harus mati!"
Sret
Oji menusuk Daniel tepat di perut kirinya. Daniel tersenyum miring lalu melihat pisau yang berhasil Oji berikan untuknya. Oji berdiri, lalu menghampiri Renal.
Bugh
Oji memukul Renal dengan keras hingga mengeluarkan darah di sudut bibirnya. Renal tidak merasa sakit sama sekali ia dengan santai nya menghapus darah yang ada di sudut bibirnya.
Oji mengambil pisau dan di arahkan tepat di perut Renal. "Mati lo Vino sialan!" Renal mengeluarkan darah dari perut nya ketika Oji berhasil menusuk Renal dan juga menendangnya.
"Keren lo,"Renal berucap dengan menatap Oji yang sudah berpindah tempat ke arah David.
Oji menginjak perut David sangat kencang membuat David mengeluarkan darah dari mulutnya "Anjing, gue benci liat muka lo Vino. Sialan!"Oji memukul wajah David dengan kakinya. Membuat David mengeluarkan darah dari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio
Teen FictionNamaku Syifa Aghata Fauziah Kehidupan sewaktu masa SMA ku sangat rumit aku menyukai seorang Ketua Osis dan juga membenci Wakil Osis secara bersamaan. Aku marah dengan diriku sendiri karena telah mencintai laki-laki yang aku benci. Karena sikap nya y...