Tunangan

469 24 3
                                    

Besok weekend Sifa sedaritadi tidak melakukan kegiatan apapun. Selain mengecek hp bolak balik kamar mandi,  sholat dan mendengarkan musik.

Merasa bosan tidak ada yang mengajak keluar Sifa memilih untuk jalan - jalan keliling komplek toh orangtuanya juga entah kemana dari tadi siang.

Suasana komplek begitu sepi sore ini ia berniat untuk membeli es krim mungkin agak sedikit baik moodnya.

Ia memasuki Alfamart yang ada di komplek sekitar rumahnya.
Dan mengambil satu es krim vanilla dan membayarnya.

"Ini uangnya makasih ya selamat datang kembali. "ucap seseorang kasir

Langkah kecil dan sepotong es krim vanilla kini menjadi temannya  .

Di tengah perjalanan Sifa melihat sosok yang tidak asing di pikirannya ia memperhatikannya dari jauh dan mulai mendekatinya.

"Fahri. "ujar Sifa setengah terkejut melihat siapa yang ada dihadapanya

Fahri kaka kelas yang pernah di sukainya .

"Lo ngapain Ka disini? "Ucapnya lagi

"Ehh.. Hmm anu gua tadi gak sengaja lewat komplek deket rumah lo. "ujar Fahri setengah berbohong

Sifa mengeritkan dahinya"Bohong lo ya ka? Lo kemana aja di sekolah gue gak pernah ketemu lo. Bahkan lo juga gak---" ucap Sifa terpotong

Fahri ketawa "Lo nya aja gak pernah liat gue. "

Sifa lagi-lagi mengeritkan dahinya "Emang iya? "

Fahri mengangguk dan tersenyum kecil sambil mengacak rambut mungil Sifa.

"Gue kangen lo. "
"Apa kabar? "

"Gue baik."
"Masih suka es krim? "
"Iyaa. "
"Kalo gitu gue teraktir beli es krim. "

"Serius? "
"Iya. Ayo naik. "
"Okee. "

Fahri lo ngancurin semuanya.

*****

"Agggghhhhh" Ujar Farel frustasi
"Kenapa lo? "tanya Gerry

"Gue tadi liat Sifa sama Fahri. "
"Serius? "

"Sabar man mungkin hanya kebetulan doang mereka ketemu. "
"Iya santai aja. "Kali ini Abay yang bersuara

Farel hanya mengacak rambutnya frustasi

Gue takut lo nyaman sama dia hari ini.

****

"Makasih ya Ka es krimnya gue suka. "
"Sama-sama. "
"Gue balik ."
"Oke hati-hati. "

Sifa melihat kearah jam arloji yang terpajang imut di pergelangan tangannya .

Pukul 19:00 cukup lama mereka berdua bermain.  Ketika Sifa memasuki rumahnya sudah ada orangtua yang menjambut nya.

"Abis darimana kamu? "ujar Salma dari balik pintu warna coklat

"Eh Mamah, Asalamualikum. "
"Waalaikumsalam. "sahut Ayahnya

"Ada juga Sifa yang nanya Mamah, sama Papah kemana gak ngabarin Sifa kalo mau kemana-kemana gak biasanya. "

Salma hanya mengubris pertanyan yang berutun dari anaknya itu. Ia memang belakangan ini sibuk sampai ada jarang dirumah.

Bahkan hampir setiap hari. Mereka sibuk untuk mempersiapkan acara tunangan putrinya yang satu ini.

"Yaudah sana kamu masuk kamar, ganti baju Mamah udah siapain baju di sana dipake ya. "ujar Salma mengalihkan pembicaraan anaknya

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang