Kaya Mimpi

644 41 2
                                    

"Oh. "Jawab cuek cowok itu
Fahri beranjak pergi dari tempat duduknya. "Ka lo kenapa nanyain gue kaya gitu biasanya lo kalau liat gue gak pernah nanya ataupun peduli gini. " Suara Sifa tinggi dan sukses masuk ketelinga Fahri dengan langkah terheti " Karena itu gue mulai peduli sama lo. " Sahut cowok itu tanpa menolehnya

Kata terakhir keluar dari mulut Fahri sukses membuat mata Sifa dan tubuhnya membeku, Sifa terus menatap bahu milik Fahri yang tegap sampai Fahri benar benar hilang dari perpustakaan itu.  "Hai Sifa kamu kenapa melamun? " Pak Edi memperhatikan Sifa sejak tadi dan menegurnya "Ohh.. Eee. Enggak ko pak. "Sifa tersenyum halus "Saya ke kelas dulu ya pak assalamualikum ."Sifa meneruskan "Waalaikumsalam. "

Sifa kembali ke kelasnya dengn membawa tumpukan buku miik teman temannya yang ia ambi diperpustakaan sekolah di koridor tidak ada satupun siswa yang keluar suasana sangat sunyi seperti tidak ada yang masuk sekolah pikirnya. 
Sifa terus berjalan melewati koridor ia terus berpikir dengan kata kata kakak kelas nya itu karena itu gue mulai peduli sama lo.  Apa yang membuat Fahri bicara seolah olah ia sedang cemburu melihat Sifa yang belakangan ini jadi semakin akrab dengan temannya itu Ka Farel meskipun Sifa jarang memanggil namanya dengan sebutkan Kakak itu tidak masalah. 
Sifa sampai dikelas dan memberikan buku Biologinya dengan bu Mila yang sudah menunggu dari tadi "Maaf bu lama hehehee. "Pikik Sifa dengan senyuman lebar "Iya gapapa Sifa. " Jelas bu Mila
Sifa kembali duduk ketempatnya , pelajaran Biologi terhenti sebentar di karenakan bu Mila sedang mengoreksi tugas siswa kelas X IPA 1 .
Sifa membalikan tubuhnya kearah Lia dan Putri yang duduk di belakang Sifa dan Novit "Eh gue mau cerita deh. "
"Cerita apa? "Jawab Putri dan di balas dengan anggukan Lia dan Novit "Gue tadi keperpus terus gue ketemu ka Fahri-, "
Belum selesai ngomong Putri dengan antusiasnya memotong cerita Sifa "Ciee diaa gimana sama lo? Pasti lo nyapa dia kan? Pasti lo diperpus tadi cuman berduaan doang ihh parah lo ya. "Celetuk Putri membuat Sifa menatapnya tajam begitupun dengan kedua temannya "Gini tadi gue emang ngobrol sama dia dan dia duluan yang buka membicaraan gue disana bukan cuman berdua ada pak Edi yang mengawasi perpus tentunya bukan ngawasi gue sama ka Fahri berduan,  dia nanya soal ka Farel sama gue katanya  dek lo lagi deket ya sama Farel-,"Ucapan Sifa terakhir buat Putri marah kepadanya sebelum Putri benar benar marah ia harus menyelesaikan cerita ini sebelum bu Mila selesai dengan tugasnya "Terus gue bilang ya nggak lah ka gue juga ogah sama dia.  Ka Fahri sifatnya jadi beda gitu dia sempet peduli gitu sama gue dan yang buat gue kepikiran itu kata terakhir yang dia ucapin ke gue, gue mulai peduli sama lo " Ka Fahri ngomong gitu? " Sahut Lia
"Berati dia mulai peka deh kayanya sama lo. "Novit menimpali "Gue gak tahu deh. "Jawab Sifa singkat

Jam pelajaran Biologi selesai berbarengan dengan cerita Sifa karena bu Mila terlalu lama meriksa tugas yang lumayan banyak akhirnya waktunya terbuang sampai istirahat tiba "Baik anak anak pelajaran hari ini ibu tutup jangan lupa pelajarin lagi dirumah wassalamualikum wr. wb. " Bu Mila menutup jalannya pelajaran

***

Di kantin seperti biasanya suasana penuh dengan siswa yang hendak mengisi perut mereka disana bukan hanya itu banyak anak cowok yang dengan sengaja membawa gitarnya ke kantin juga "Eh liat deh cowok yang pegang gitar kayanya meratiin kesini terus ya? " Putri membuka membicaraan sambil menunjuk kearah cowok pemegang gitar . "Itu kaya gue kenal deh orangnya. "Jawab Sifa dengan mata sedikit disipitkan "Itu kan ka Fahri. "Sifa meneruskan "Tuh kan gue udah tahu dia juga suka sama lo. " Novit mencoba memastikan "Enak deh jadi lo Sif ."Putri mengela Nafas
Sifa tidak meresponya sama sekali ia tidak memperdulikan teman temannya itu yang selalu memuji soal ka Fahri dengan Sifa. 

***

Kringgg

Bel sekolah berbunyi dengan keras membuat siswa siswi SMA Merah Putih terhampas dari pelajaraan *sedikit lebay
Kelas X IPA 1 mulai membereskan buku bukunya kedalam tas dan siap untuk pulang kerumah masing masing tapi itu tidak lah berlaku dengan Sifa dan teman temannya ia masih ingin berlama lama di kelasnya sambil mengawasi teman yang lain piket kelas kalau tidak begitu kelas akan berantakan .
Sifa keluar sebentar memastikan gerbang belum di kunci rapat oleh pak Agus.  Pak Agus memang seperti itu ketika jam sudah menunjukan pukul 16.00 tanda siswa siswi sudah pulang dan guru juga seperti itu maka pak Agus langsung menutup gerbangnya tanpa harus memastikannya . Sifa dan teman temannya masih dikelas waktu sudah menunjukkan jam empat lewat  . Ditengah perjalanan menuju kelas Sifa melihat ka Farel sedang main basket yang entah dimana ia mengambilnya "Apa lo liat liat gue. "Pikik cowok itu dengan geernya "Sumpah deh lo tuh geer banget ya. "Jawab Sifa "Geer gimana emang bener kan lo meratin gue. "
Sifa tidak tahu apa yang membuatnya berhenti kata kata setelah ka Farel mendekatkan tubuhnya dengan Sifa dan mengacak acak puncak kepala Sifa . Sifa hanya terdiam seperti orang bodoh dan akhirnya ia mulai bicara setelah rangsang sarafnya mulai merakit kata "Maksud lo apaan gak lucu. "Jawab Sifa entah apa yang ia bicarakan tadi "Emang gak lucu gue gak lagi ngelawak aneh ya lo. "Jawab Farel sambil mengambil tasnya dan merangkulnya kebahu "Jangan pulang sore sore terus kasihan tuh pak Agus nungguinnya. "Farel meneruskan
Sifa hanya menatapnya dengan tajam,  ia kalau ngmong memang tidak ngaca dulu Farel juga sering pulang sore sama dengan Sifa dan temannya. Sifa terus memandang Farel dengan tatapan datarnya dan... 
Perasaan apa ini batin Sifa
"Sif ngelamun aja, pulang yuk kelas udah bersih kasihan juga pak Agus nungguin udah lama.  Ini tas lo ."Lia sambil memberikan tas Sifa yang tertinggal dikelas

***

Ponsel Sifa getar daritadi ia sengaja mengabaikannya ia pikir itu notif yang tidak bermanfaat terus terusan membuat ponselnya itu terlihat ramai.  Dengan mata malas menatap layar handphonenya kini berubah dengan mata melotot seperti ingin keluar

Ka Fahri : Dek?

Sifa memang sudah mempunyai kontak washap ka Fahri sejak lama tapi ia tidak pernah chat satupun dengannya ia hanya visa menatap foto profilnya dan history yang suka cowok itu buat.

Sifa : Iya ka?
Ka Fahri : Gue mau ngmong besok.
Sifa : Oh, kenapa gak sekarang?
Ka Fahri : Gakapa :) ko
Sifa : Oh, Oke ka

***

07:30

"Astagaaa guee telattttttt gimana iniiii Mama kenapa gak bangunin akuuuuuu !!" Sifa berteriak seakan akan rumahnya ingin rubuh.  Sifa telat bangun sekolah karena semalam begadang menonton acara televisi Resedin Evil .
Ia langsung bergegas merapikaj tubuhnya dan segera pergi sekolah .

"Pak Agus pliss pak izinin aku masuk kelas aku janji gak telat lagi beneren deh. "Sahut Sifa seperti anak kecil yang memohon dibelikan permen
"Baik jangan diulangi lagi ."
Sifa sangat senang ia membalasnya dengan senyumn lebar dan bersalaman dengan Pak Agus.  Pak Agus yang mendapatkan respon dari Sifa hanya tersenyum kecil.

"Semoga gak ketauan deh sama OSIS gue malas banget harus pakai atribut gak jelas gitu. " Batin Sifa
Sekolah memang membuat peraturan seperti itu ketika ada siswa yang telat langsung ditarik kelapangan dan dibuat malu dengan anak anak yang lain.  Tentu saja Sifa tidak ingin seperti itu.

"Eh lo mau kemana . " Suara berat menyapa Sifa tidak bersahabat
"Mampus gue. "

Haii semoga kalian suka ya ceritanya agak panjag

Selamat malam 😘

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang