Putri Devil Alfa
Lo bilang lo gak bakalan nyakitin perasaan gue? Lantas apa itu barusan. Lo nerima dia? Lo lupa sama kata kata lo? Itu yang namanya sahabat. Gue gak ngerti tentang jalan pikiran lo itu. Gue benci sama lo.. Kenapa gue harus kenal lo si Sif.. Gue kira lo bakalan sport gue buat deket sama Farel. Tapi..
Lo malah sebaliknya, lo kenapa sih.. Kenapa lo kaya gini. Lo mau mainin perasaan gue.. Iya apa itu yang lo mau.
Gue benci lo SIFAAA..
Jerit tangis Putri di sebuah taman sekolah, ia merasa sesak di dadanya tubuhnya gemetar. Ia menunduk dengan kaki di tekuk.
Jeritan tadi membuat sosok perempuan di belakangannya ikut menangis. Ia juga merasa seperti duri yang menusuk dadanya ketika mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Putri. Perempuan itu adalah Sifa. Ia sudah berada di taman sekolah sejak sholat Dzhur tadi. Ia sudah mendengar semuanya tentang Putri yang membencinya.
Sifa mendekati Putri yang masih menekuk kaki dan kepalanya, ia berusaha tegar untuk menghadapi sahabatnya itu.
Sifa menyetuh pundak Putri, lantas Putri sadar pundaknya di sentuh. Ia melihat seseorang itu dan ternyata ia malah pergi meninggalkan perempuan yang memegang pundaknya sebelum pergi jauh perempuan yang bernama Sifa membuka suaranya dan sukses membuat Putri terkejut dan memberhentikan langkah kakinya.
"Ngapain lo di sini udah puas lo buat gue sakit. "Ujar Putri sambil melangkah pergi tetapi tidak berhasil karena Sifa menghentikannya.Apa sih yang lo suka dari Farel? Sampai lo rela nangis dan teriak kaya orang bodoh gitu. Setau gue lo orangnya kuat, ramah, dan selalu bilang ke gue dengan kata -kata bijak lo. Lo kenapa? Lo berubah seakan akan Farel itu orang yang lo sayangin.
Gue gak tau perkataan gue ini, gue gak nerima Farel jadi cowok gue. Gue sukanya Fahri bukan Farel tapi gue sayang Farel bukan cinta camkan. Dan gue bakalan perjuangin usaha gue buat dapetin perasaan Fahri. Meski terbalik mungkin lo bakalan keluarin kata-kata bijak lo ke gue setau gue gitu Putri yang gue kenal. Dan seterah lo mau percaya atau nggak gue gak peduli. Gue cuman peduli sama lo. Maafin gue, balik lagi kaya Putri yang gue kenal plasea.
"Kenapa? Lo gak nerima dia aja. Gue tau nanti lo juga cinta . Lo gak usah pedulin gue. "
Deng
"Jangan bohongin perasaan lo sendiri , gue emang egois mengharapan seseorang yang entah mengharapkan orang lain."Putri pergi meninggalkan Sifa yang masih terdiam membeku di taman sekolah
Maaf
Gue emang gak ngerti sama sikap dan perasaan gue, gue selalu memikirkan dia. Dia dan dia hingga gue gak menyadari bahwa ada seseorang yang bicara di samping gue. Apa gue udah mulai cinta sama Farel? Tapi itu gak mungkin.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio
Teen FictionNamaku Syifa Aghata Fauziah Kehidupan sewaktu masa SMA ku sangat rumit aku menyukai seorang Ketua Osis dan juga membenci Wakil Osis secara bersamaan. Aku marah dengan diriku sendiri karena telah mencintai laki-laki yang aku benci. Karena sikap nya y...