Sergio

Aneh

"Oh Shit.. Siapa yang ngerobek kertas gue nih. Tugas gue ini Bahasa Indonesia. Gak baca apa yang ngerobek. " Sahut Sifa ketika sampai di kelas dan melihat tugas Bahasa Indonesia sobek di mejanya

"Itu.. Diaa Sif yang robek. "

Sifa melihat kearah sumber suara tersebut dan. 

Abay.

"Eh.. Bay maksud lo apaan ngerobek kertas gue. Itu kan tugas Bahasa gue nanti di kumpulin lo tau sendiri kan gurunya gimna!!? "

"Yaelah.. Gitu doang.. " Ujar Abay jenggel membuat Sifa marah dengannya.

Sebelum Abay pergi meninggalkan kelas Sifa.  Sifa terlebih dahulu pergi keluar kelas.

"Emang tugas apaan si? " Tanya Abay

"Tugas Bahasa lu budek tadi udah di sebut sama Sifa. Itu tugas hari ini juga di kumpul. "Ujar Putri

"Oh, yaudah sini.. Gue pinjem tugas lo."

"Eeet buat apaan? "

"Yaelah. Gue pengen buat tugas Sifa lagi lah kutu pake nanya. "

"Anjir songong. "

"Woii ribut aja. Gue jodohin  lu. "Sahut Geryy

"Ah. "Sahut Abay dan Putri

Sedangkan Sifa berada di Perpustakaan ia tidak ingin kembali ke kelas sebelum bel masuk.  Perasaannya kesel melihat Abay yang seenaknya ngerobek tugas yang Sifa buat sampai ia begadang. 

Di Perpustakaan Sifa tidak sendiri,  ada Fahri yang sedang membaca buku di pojok Perpus.  Memang tempat pojok Perpus selalu di minati membaca karena suasananya yang nyaman.

Sifa tidak memperdulikan Fahri. Ia menaru kepalanya di atas meja yang berwarna hitam.

Langkah suara sepatu berbunyi mendekat ke arah Sifa. 
Sifa yang mendengarnya langsung melihat sumber suara itu.

"Lo ngpain di sini? "Tanya Fahri

"Duduk. Lo gak liat. "

"Galak. "

"Sif. Nanti jam 7 gue jemput di rumah lo,  gue mau ngasih sesuatu buat lo. " Ujar Fahri seraya pergi meninggalkan Sifa

"Kalo gue gak mau. "

"Gue paksa lo. "

"Aneh. "

"Aneh tapi suka kan. "

Sifa terdiam,  sedangkan Fahri tersenyum manis dengan Sifa.  Sifa kembali menyibukan dirinya di Perpus,  ketika bel berbunyi Sifa kembali ke kelas. 

Sifa berjalan di koridor yang sudah sepi ia melangkah malas di pikirannya hanya ada 'Pasti nanti gue di hukum percuma gue di kelas ' .

Ketika Sifa sudah masuk di kelas.  Sudah ada bu Fajar yang duduk manis di bangkunya.  Sifa bersalaman dengan raut wajah datar.

Ketika sudah masuk semua,  bu Fajar meminta tugas Bahasa Indonesianya. Dan bu Fajar juga meminta yang belum membuatnya maju ke depan,  hanya Sifa yang maju ke depan hari ini.

Gara - gara lo gue jadi pengen kena hukuman kan. Awas lo Bay.
Batin Sifa ketika sudah sampai di depan

"Kamu ngapain Sifa di depan? "Tanya bu Fajar

"Saya kan belum ngerjain bu. "Ujar Sifa malas

"Coba lihat ke meja saya."

Sifa mengeritkan dahinya dan ia menghampiri meja bu Fajar dan mulai mengacak-acak kertas. 

Sifa menangkap namanya di tugas Bahasanya itu.  Sifa mengambil tugasnya dan menanyakan ke bu Fajar.

"Bu ini ko bisa ada,  soalnya tadi Abay masuk ke kelas saya terus dia... "

"Dia udah buatin tugas kamu. Tadi bilang ke ibu,  katanya Abay minta maaf ke kamu. " Ujar bu Fajar memotong perkataan Sifa

Sifa tersenyum lega begitupun dengan teman-teman yang lain.
Mereka mengikuti pelajaran Bahasa dengan tenang hingga jam pelajaran berakhir. Sifa dan yang lain keluar kelas.

Langkah Sifa berhenti ketika ada Fahri di gerbang sana,  yang sedang membawa motor ninjanya.  Putri yang mendapati sosok Fahri melirik Sifa yang tengah asik memandang ke depan.

"Ciee. Di jemput nih yee. "Ujar Putri mengoda

"Sok tau lo. "Ujar Sifa

Sifa dan Putri sampai di gerbang , Fahri yang melihat Sifa tersenyum manis.  Dan ia mengajak Sifa untuk pulang bareng tentu Sifa tidak menolaknya.

Sesampainya di rumah Sifa,  Fahri pamit dengan Sifa dan berbincang ringan sebelum benar- benar pergi.

"Nanti malam, jangan lupa yah gue jemput jam 7 ." Sahut Fahri lembut

"Mau ngapain emang? "

"Nanti juga tau. "Ujar Fahri seraya pergi meninggalkan Sifa

Jangan lupa baca buku aku juga Cinta dan Luka bisa liat di Profil aku RaniSifaa makasih