Keputusan 2

265 20 0
                                    

Ketika mau tahu ada sesuatu yang hilang
Dalam kegelapan,  kita hampir tak bisa berpegangan
Kemudian kau mengistirahatkan kepala di dadaku
Dan kau merasa tidak ada lagi yang tersisa
Jadi aku takut bahwa apa yang kita miliki hilang

Lalu aku memikir tentang permulan
Lalu aku melihat kedalam hatiku
Masih secerah harapan yang pertama kamu berikan padaku
Dan aku ingin menjaganya

Tolong jangan pergi...

Nial Horan - Flicker

"Ar.. Lo tau Fahri? "

"Iya. "

"Farel? "

"Iya. "

"Gue juga tau tentang kalian. "

Sifa menunduk, seraya menatap kaos kaki pendek yang ia kenakan pada malam hari itu .

"Guee... "

"Gak usah khawatir, gue gak marah ko. "Ujar Arya sambil menatap langit

"Tapi gue udah.. "

"Gue sayang lo, begitupun elo gue yakin.  Gue yakin lo bakalan milih orang yang tepat, gue yakin lo bisa. Ikutin kata hati lo kenapa hati? Kenapa bukan diri sendiri? Karena hati buat gue itu dia paling jujur daripada diri sendiri. Jadi apapun itu, lo harus yakin sama hati lo. Jangan terpengaruh dengan orang lain.. "Ucap Arya panjang lembar sambil mengusap puncak kepala Sifa. Sifa yang merasa diusap ia pun menatap Arya

"Maafin gue Ar. "Ucap Sifa sambil memeluk Arya

"Gue sayang lo,  gue udah punya keputusan,  gue bakalan sama lo terus. "

Semoga lo benar, gue senang dengernya

****

Kita mengirup udara yang sama,  meninjak tanah yang sama, dan yang membedakannya adalah aku dan kamu

Sifa pov

Siang ini aku duduk di balik jendela yang terpajang begitu indah di dinding sekolah ku, mengapa indah? Karena jendela yang ku tepati menghadap pemandangan yang indah, yang menampilkan pemandangan langit dan awan putih yang setia menematinya hingga sore tiba.

Tempat itu adalah favorite ku di sekolah, aku selalu mengabiskan waktu luang di sana, dan bercanda gurau dengan sahabatku Langit dan Awan putih.

Hari ini, aku akan mengatakan apa yang seharusnya ku katakan , mungkin ini agak sedikit gugup buatku.

Tapi untung saja ada sahabatku, aku tidaklah gugup dengan hari ini.

Janganlah pergi..

Aku berjalan menemui Farel di kelasnya, dan juga Fahri di kelasnya. Aku sekarang udah bersama mereka, di siang menjelang sore ini.

Seulas senyum aku tunjukan kepadamu sahabatku, karena kau setia menemaniku.

Kau adalah saksi, tentang perasaan ini.  Perasaan cinta dan benci

"Ciee, ada yang kangen nih kayanya. "Ucap Farel membuka suasana hening

"Hmm. "Ucap Fahri

"Gue ngajak lo kesini, mau ngmong sama kalian. "

Mereka berdua menatapku penasaran.

"Ka Fahri, ka Farel makasih loh udah pernah ada di perasaan gue, gue tau ini lebay tapi ya gue gak masalah.. Gue senang kenal kalian, gue senang bisa kenal lo. Apalagi sampai deket gue senang banget,  dan ..."

"Gue mohon sama kalian, jangan ada yang punya perasaan lagi ke gue. "Ucap Sifa sambil menunduk

"Gue minta maaf. "

Mereka berdua menghampiriku, Farel di sebelah kiri, Fahri di sebelah kanan,  dan aku di tengah kita seperti kakak kelas dan adik kelas yang sedang menikmati pemandangan indah di sore ini.

Mereka berdua menatapku, aku engan melihatnya.  Aku gugup jujur aku gugup di apit oleh orang yang aku sayang dan aku kagumin di sekolah.

Farel ketawa "Lo tuh yaa lucu banget kalo lagi blushing,  lo kayanya lagi nyamar deh."

Aku melirik Farel begitupun Fahri

"Lo bukannya galak, suka marah-marah gak jelas. Terus lo itu, suka banget buat gue kesel sendiri. Wah kesambet nih anak. "Ucapnya sambil tertawa

"Apaan sih lo kaa, gue serius kali. "

"Lo gak seharusnya serius sama gue, serius nya sama Arya aja. "

Deng

Sifa mengeritkan dahinya,  dan kali ini Fahri yang bersuara "Gue gak mau nurutin apa yang lo minta. "Ucapnya sambil mengalihkan pandangan

"Maksudnya? "

"Gue tetap sayang sama lo, gue juga tetap punya perasaan sama lo. "

"Gue juga. "Ucap Farel . Mereka berdua sailing menatap pemandangan langit dan awan

Aku pun ikut di dalamnya.

"Lo tetap jadi orang yang gue sayang, yang bakalan gue gangguin terus. Meskipun lo udah ada Arya, gue bakalan jagain lo dari belakang. Kalo ada apa -apa ngmong aja sama gue atau Fahri. "Ucap Farel lembut

"Iya Farel bener, lo jangan sungkan buat sekedar curhat kalo ada masalah ke kita . Gue bakalan jagain lo ko,gue yakin Arya orang yang paling beruntung di miliki adek kecil gue ini . "Ucap Fahri

"Makasih."hanya itu kata yang aku keluarkan

Hening

Gue sayang lo, gak akan pernah berubah perasaannya ke lo . Gue tau perasaan cinta dan benci beda tipis

Makasih tuhan engkau sudah menyiapkan alur permainan ini dengan ending yang aku inginkan

"Kita kaya sahabat yaa,sahabat di sore hari."

Aku dan Fahri menatap Farel , yang di tatap hanya menampakan seulas senyum .

"KITA SAHABAT YANG SALING MENJAGA PERASAAN KITA MASING-MASING ."Ucap Farel lagi

"Langit dan awan menjadi saksinya . Tepat tanggal 09-Januari-2018 , kalian adalah sahabat gue."

Kami berdua hanyut dengan pemandangan yang sedaritadi kami lihat  .

Semiliar angin , menyapa ku dan udara yang dingin menyapa kulitku lembut . Dan hari ini menyapalu dengan manis .

Terimakasih , janganlah pergi,tetap seperti ini .





Jangan lupa di Vote 😘

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang