Kebahagian hanya sesaat

275 21 0
                                    

"Woi ngelamun aja lo. "Ujar Putri saat tiba di kelas dan mendapati Sifa yang sedaritadi melamun

"Pagi guys senang bertemu dengan mu lag---"Ucap Lia terpotong ketika melihat sudut jari terpasang diwajah Putri memberikan kode 'diam'

Tidak lama kemudian Novit datang tanpa ada suara sedikitpun begitu melihat ketiga temannya duduk terdiam memperhatikan objek yang ada di depannya Sifa.

"Lo kenapa gak biasanya kaya gini? Bukannya lo semalam baru jalan lagi sama Arya. Seharusnya lo senang dong. " Novit mulai membuka suaranya lembut kedua temannya hanya bisa menunggu kalimat yang akan di keluarkan oleh Sifa

"Justru itu. "Sifa mulai bicara dengan nada bergemetar tanpa menoleh ketemannya
"Gue emang senang semalam senang banget. Tapi itu cuman ngebuat gue senang sesaat."Tanpa disadari air mata jatuh dipipi nya

Novit mengelus pundak Sifa dengan lembut seraya memberikan kehangatan"Gak ada yang namanya kebahagian sesaat itu gak ada. Yang ada hanya lo kurang bersyukur atas apa yang Tuhan kasih buat lo. "

Sifa melihat kearah Novit
"Maksud gue, meskipun lo sama Arya gak akan bisa bersama lagi.  Lo harus nerimanya meskipun sulit.  Dan kalo pun itu lo gak bisa mau gak mau lo harus bisa."

Seulas air mata jatuh dipipi Sifa Novit langsung memeluk Sifa. Begitupun dengan kedua temannya .

"Kita bakalan selalu ada buat lo. Gak usah sedih ya. "Ucap Lia lembut di balas dengan pelukan

****

Bel berbunyi tanda istirahat berlangsung sedaritadi Sifa tidak masuk kelas padahal ia tadi hanya izin ketoilet .

"Sifa ketoilet Bandung kali ya daritadi lama bener. "Ujar Lia sembari mengeluarkan kotak nasinya

"Tau deh, mending kita kekantin yuk. "Ajak Novit penuh antusias

"Lo aja deh gue bawa bekel. "

"Yaudah, gue sama Putri. "

Disisi lain Sifa tengah berada dikelas XII .

"Lo Sifa kan? "Tanya salah satu kaka kelas

"Eh I.. Iyaa gue Sifa. "

"Lo nyarin Farel? "

"Iya, Farelnya ada ka? "

"Oh dia tadi ada terus gak tau kemana katanya si dia itu lagi ng---. "

"David! "

"Sorry gue dipanggil. "

"Eh, gue boleh nitip ini. "Sifa memberikan kotak bekel kepada Siswa yang bernama 'David' seperti yang tertera di name tagnya.

"Oke, nanti gue kasih."

"Makasih. "

Sifa berjalan menjauh dari jelas XII sepanjang jalan banyak sekali sorot mata yang menatap Sifa dengan tatapan ramah,  Sifa membalasnya dengan senyuman yang manis wajahnya.

Tujuan ia sekarang adalah kantin menemui ketiga temannya yang mungkin ada disana.

"Lo bego hampir aja ketauan."Ucap Dito teman yang memanggil David tadi

"Sorry, kecepolsan gue. "

"Kalo sampe ketauan abis lo ama Farel. "

****

16:00

Mata pelajaran terakhir udah usai seluruh siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas .

Koridor sekolah udah mulai sepi tidak ada siswa maupun siswi yang berlalu lalang hanya saja masih ada dua orang di koridor sekolah sore itu ia adalah Sifa dan Arya.

Sesampainya diparkiran Arya mengambil motornya begitupun Sifa yang setia menunggunya di gerbang sekolah.

Motor dihadapanya berhenti sontak membuat Sifa melihat kearahnya.

"Ka David kan ya?"

"Iya,Lo nunggu siapa? "

"Arya. "

David mengangguk

"Eh ka tunggu tadi gimana udah dikasih sama Farel? "Ucap Sifa setengah mencegah David agar tidak menaster motornya

"Udah, dia bilang makasih. "

Sifa tersenyum"Thanks sekali lagi ya. "

David mengangguk"Oke, gue balik duluan. "

Tidak lama kemudian Arya datang mereka berdua mulai meninggalkan koridor sekolah.

Gue senang lo baik-baik aja. Ucap siswa yang tengah duduk di jok motornya. Orang itu adalah Farel.

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang