Salting

956 44 1
                                    

Suka-suka gue lah gue mau ngmong apa aja ada urusannya sama lo.  Ohh gue ngerti jangan jangan lo caper sama gue terus lo minta gue meratin lo,  gue bilangin ya sama lo kalau suka sama gue itu bilang. "Jawab farel panjang lebar ia tidak memperdulikan Sifa didepannya yang berusaha menahan marah
"Iyaa Gue Suka sama lo. "
"Suka jalilin lo. "

Sifa pergi tanpa peduli dengan Farel yang masih terdiam mematung . Ia tidak mungkin mempunyai perasaan yang sama seperti temannya Putri ia tidak ingin melihat temannya kecewa dengan sikapnya.  Selain putri yang menyukai Farel , Sifa pun suka dengan teman Farel yaitu Fahri . Fahri memiliki postur tumbuh yang berbeda dengan Farel Fahri lebih tinggi sedikit dengan nya. 

"Lo kenapa Sif? " Tanya Lia yang sedaritadi memperhatikan Sifa yang terdiam memojok dikelas
"Bete aja gue. "
"Farel? "
"Entahlah gue males bahasnya. "
"Oh yaudah,  kalau gitu dengerin gue nanyai aja. "
"DN-. "
"Diem tambah bete gue dengar suara lo. " Sifa memotong nyanyian yang baru sedikit keluar dari mulut Lia

Kelas X IPA 1 sedang dalam pelajaran kosong jadi kelas mereka ramai seperti pasar karena tidak ada guru yang masuk,  semua sibuk dengan urusan mereka masing masing begitupun dengan keempat anak itu Lia sibuk menonton drama korea,  Novita sibuk bermain dengan Dafli dan kawan - kawan dikelas Putri sedang asik mencoret coret serofum  sedangkan Sifa ia mencoba untuk keluar kelas mencari suasana tenang sedikit. 
Hari itu kelas 11 IPA 3 sedang pelajaran Ohlaraga jadi Sifa bisa terhibur sedikit dengan kelakuan kakak kelasnya yang berada ditengah lapangan.

"Eh dek ngapain diluar ?"
Sahut suara lembut dan berat menyapa Sifa yang sedang asik memperhatikan kearah lapangan
"Gak ada pelajaran ka. "Sifa tanpa menoleh
"Oh yaudah masuk nanti ketauan guru BK gimna. " Jawab perintah
"Gue pusing ka dikelas ramai bangat kaya pasar lo ga dengar sendiri. "Jawab Sifa ketus
"Lo ngmong sama siapa? Gue disini bukan dilapangan. "
Sifa menoleh , seketika tubuh Sifa beku melihat siapa yang ada dihadapannya ia malu karena perkataan yang tidak sopan dengannya tadi.
"Maaf Ka Fahri. "Sahut Sifa lembut
Fahri tersenyum tipis membuat Sifa dikelilingi kupu kupu "Yaudah masuk aja ya. "Fahri meneruskan
Sifa mengangguk tanda setuju ia langsung segera masuk kekelasnya . Sifa masuk dengan terburu buru dibanting lah pintu dengan nafas yang tersedak sedak . Seluruh siswa kaget sekaligus panik dengan aksi Sifa yang tadinya duduk sembarangan teman temannya sekarang duduk dengan rapi seperti anak TK .
"Loh ini pada kenapa? "Sahut Sifa ketika berhasil masuk kekelas
"Ada guru kan Sif. "Jawab Rendi
"Guru? Gak ada ."Jawab Sifa polos
"Gak ada gimana udah tahu lo lari kaya gitu. "Dafid menimpali
Sifa pun tertawa geli melihat aksi teman temannya yang begitu takut melihat kedatangan guru ."Gue lari gini bukan karena ada guru.  Tadi gua kedepan terus ada yang nyamperin gue,  kakak kelas ya gue senang. "
Suasana hening tidak ada yang mempedulikan Sifa ngmong didepab layaknya guru yang sedang menjelaskan materi.
Hanya Sifa yang tertawa geli sedangkan teman yang lain terdiam dengan muka datar. 
Begitupun dengan Lia Novita dan Putri. 

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang