Libary

718 45 2
                                    

"Thanks udah nganterin gue ka. "
"Tumben lo lembut ,biasanya kan-. "
"Apa urusannya sama lo, yaudah sana gue mau masuk dulu hati hati ka. "Sifa memotong membicaraan Farel dan melangkah pergi . Farel membalasnya dengan senyuman tipis di wajahnya yang tanpa Sifa tahu kalau dia sedang memperhatikannya dari jarak yang cukup jauh . Farel mulai menyalakan mesin motornya itu dan pergi meninggalkan rumah Sifa

***

Hari senin pun tiba seluruh siswa mau gak mau pergi sekolah dengan bermalas malasan begitupun dengan Sifa ia malas bertemu dengan cowok itu lagi. Mengingatnya aja udah buat pala Sifa pusing apalagi kalau sampai bertemu dengannya .

Sifa sampai disekolah tepat waktu teman temannya sudah datang terlebih dahulu, memang seperti itu dia kadang berangkat sekolah sengaja di lambat lambatkan .
"Pagi guys. "Sifa membuka membicaraan
"Ehm. "Jawab Lia menimpali
"Lemes banget deh lo semua. "Sifa mencoba menyemagati temannya itu "Oh iya Putri man-, "Baru saja Sifa ingin menanyakan Putri yang tidak ada dibangkunya itu hanya tinggal tasnya suara tinggi membuat Sifa menoleh "SIFAA sini deh cepet!! "Perintah Putri
Sifa menghampirinya "Ada apaan sih? "
"Liat deh ka Farel ganteng banget pakai kacamata kaya gitu, baju lengan pendek gak biasanya dia pakai baju lengan pendek yampunn Sif pagi pagi gini gue udah dapat sarapan pagi. "Sahut Putri panjang lebar tanpa menoleh ke arah Sifa "Aduh gue males deh liatnya. "Sifa meninggalkan Putri yang masih berdiri didepan pintu memperhatikan Farel yang bergaya kaya anak anak hits

07.00

Kringg

Bel sekolah sudah berbunyi itu tandanya upacara telah dimulai, Pak Ikhsan telah memberi perintah untuk siswa SMA Merah Putih untuk turun ke lapangan Seluruh siswa melangkah malas menuju lapangan untuk sekedar berdiri lama. Siswa mengikuti upacara dengan tertib tidak ada yang pingsan dalam upacara senin itu. Berapa intruksi telah terdengar oleh seluruh siswa. Upacara telah usai siswa berhamburan masuk ke kelasnya masing masing lapangan yang tadinya ramai dipadati dengan seragam putih putih kini berubah menjadi warna khas lapangan SMA Merah putih.
"Gue ke kantin dulu ya mau beli minum lo duluan aja. "Perintah Sifa . Teman temannya membalasnya dengan anggukan tanda mengerti
Sifa berjalan menuju kantin sekolah yang lumayan jauh dari kelasnya, ditengah perjalanan ia mendapatkan sosok yang ia malas untuk dilihatnya Farel benar saja dia ada dikantin sekolah sedang minum jus mangga dengan terburu buru bahkan ia meminumnya tanpa duduk di kursi.
"Bu air putihnya satu ya. "
"Makasih bu. "Sifa meneruskan sambil meraih air putih yang ia beli. "Eh lo bukannya masuk. "Sahut Farel tidak jauh dari tempat Sifa duduk "Lo kalau omong tuh liat dulu diri lo, lo juga dikantin. "Jawab Sifa cuek dan meninggalkan Farel yang masih berdiri dihadapannya. Langkah sepatu Sifa kini beradu dengan langkah sepatu cowok itu yang berusaha mengejar Sifa dan berjalan bersampingan mereka hanya diam dalam koridor yang sepi anak anak sudah masuk semua bahkan sudah ada yang belajar, sedangkan Sifa masih diluar dengan Farel "Mimpi apa gue semalam ."Celetuk Sifa saat menaiki sebuah anak tangga "Belajar yang bener lo dek. "Farel memperintah Sifa yang sudah jauh didepannya. Kelas Sifa dan Farel sama dilantai dua hanya ruangan dan jarak yang memisahkan mereka.
Sifa tidak menghiraukan kata kata Farel tadi ia fokus untuk jalan dikoridor dan masuk dengan tenang.
"Dari mana kamu Sif? "Sahut Bu Mila melihat Sifa telat masuk kelas "Maaf bu saya abis beli air putih tadi. " "Yaudah duduk sana. "
Kelas X IPA 1 sedang belajar Biologi tentu saja sangat disukai Sifa setiap bu Mila datang ke kelas . Sifa sangat mengerti apa yang dijelaskan bu Mila saat materi tentang Taksonomi. Sifa suka menjawab pertanyaan yang diberikan kepada bu Mila maka dari itu Sifa jadi sorotan bu Mila ketika ia sedang menjelaskan.
"Sifa tolong ibu ambilkan buku kamu diperpustakaan ya. " Perintah bu Mila
"Baik bu ."
Sifa berjalan melewati koridor dan tujuannya sekarang adalah perpustakaan . "Pagi pak. "Begitulah Sifa setiap masuk keperpustakaan . Pak Edi membalasnya dengan senyuman tipis diwajahnya Sifa mulai mencari buku yang diperintahkan bu Mila .
"Eh lo Sifa anak kelas X IPA 1 kan? "Sahut cowok di samping Sifa yang wajahnya tertutup buku "Iya kenapa? " Jawab Sifa sambil membereskan buku bukunya cowok itu menjauh buku dari wajahnya Sifa kaget siapa yang sedang ngmong tadi Fahri.
"Lo lagi deket sama Farel kelas XI IPA 3 yah? " Sahut Fahri dengan nada agak berat
"Ah? Farel gak lah ka lagian juga gue gak suka sama dia apalagi sampai deket gak mungkin banget dia juga punya teman gue ya gue tahu si mereka belom jadian hanya sekedar suka. "Jawab Sifa tanpa gugup memandang wajah Fahri cowok yang ia kagumin. Entah kenapa yang membuat Sifa tidak gugup seperti biasanya kalau melihat Fahri ada didepanya saat ini "Gue tadi liat lo dikoridor berdua. "
Sifa menyeritkan dahinya "Oh itu, tadi gue lagi beli air putih kalau lo liat gue tadi pasti lo liat air putih yang gue pegang. Gue gak sengaja ketemu tuh orang dikantin. "
"Oh. "Jawab cuek cowok itu
Fahri beranjak pergi dari tempat duduknya. "Ka lo kenapa nanyain gue kaya gitu biasanya lo kalau liat gue gak pernah nanya ataupun peduli gini. " Suara Sifa tinggi dan sukses masuk ketelinga Fahri dengan langkah terheti " Karena itu gue mulai peduli sama lo. " Sahut cowok itu tanpa menolehnya

Sergio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang