Lo tuh kaya atap sekolah yang bisa bikin gua nyaman, dan lo itu kaya langit biru yang indah gua pandang.Gua Angkasa dan lo Senja, gua nemenin lo. Lo nemenin dia.
Arya POV
Atap Sekolah
Baru kemarin rasanya gue di sini sama lo, baru kemarin gue di sini meluk lo. Baru kemarin gue ngerasin lo dan gue kaya dulu.
Tapi itu kemarin, beda dengan sekarang. Lo punya dia, dia punya lo dan gue sebagai sahabat lo yang lo sebut Friendzone, gue gak ngerti kenapa gue bisa sesayang ini sama lo.
Gue kecewa .
Sifa andai lo tau gimana perasaan gue ketika gue ngmong lo adalah cewek gue di sini! Andai lo tau gimana rasanya jadi gue ketika gue ngungapin itu! Andai ..
Andai lo gak jadian, mungkin gue bisa singah di hati lo lagi.
Gue di sini Sifa tempat kemarin lo dan gue, tempat kemarin lo liat langit, lo liat pohon menari-nari dan lo liat gue di sini. Lo inget kan?
Gue bakalan selalu ngejaga lo, meskipun lo gak minta. Gue bakalan jadi detektif lo. Gue bakalan jadi pengawal lo, lo bisa datang ke gue. Kalo ada masalah.
Hati gue selalu terbuka buat lo.
Lo dan dia. Gue dan lo hanya Friendzone.
***
Kelas IPA 1
"Kamu abis dari mana Ar? " Ujar Bu Rahma dari tenpat duduknya .
"Dari perpus bu , saya gak denger kalo bel bunyi tadi. "Ujarku bohong berusaha menenagkan suasana
"Yaudah! Kamu duduk. "
Gue jalan melewati tempat duduk gue, dan gue juga melewati tempat duduk Sifa.
Tap.
Gue berhenti, bukan berhenti karena gue di samping Sifa tapi, gue berhenti karena dia ngeraih tangan gue.
Sifa gak menatap gue, ia hanya memegang tangan gue dengan erat. Dia diam seakan diam yang berusaha ngmong ke gue.
"Arya! kenapa kamu masih berdiri ibu kan sudah memperintahkan kamu duduk. "
Gue menoleh menatap bu Rahma datar, dan gue menoleh menatap Sifa yang gak menatap balik.
Tenang aja, gue bakalan ngejagain lo ko. Gua bakalan berusaha tegar buat semuanya. Gue tetap jadi Friendzone lo. Rasanya gue pengen ngeluarin kata itu, gue melepas tangan Sifa dan kembali duduk.
"Kalo lo mau cerita, cerita aja sama gue. Yaa anggep aja gue Sifa. "Ujar Geryy di samping gue duduk . Gue menganguk
Kantin
"Lo kenapa? Lo mau cerita apaan? "Ujar Gerry
Gue hanya menatap datar Gerry yang ada di depan gue. Jadi jijik gue begini.
"Woi. Guys! Eeet tunggu ngapain lo tatap-tatapan begitu. Homo lo yah aduh najiss! " Ujar Abay tanpa dosa bikin gue tanpa jijik dengernya
"Ngebacot lu. "Ujar Gerry
"Biasa,.."Terus Geryy sambil mengangkat sebelah alisnya
Abay hanya mengangguk dan mulai diam.
Hening
"Lo coba liat. Sahabat lo bahagia, masa lo nggak. Bukannya lo sendiri yang bilang. Dia bahagia lo juga, lupa lo. "Ujar Abay mulai buka suara . Gue tetap diam
"Lu ngapa jadi galau gini, kemaren-kemaren lu gak gini, pas Sifa ngajakin lu Friendzone. "
"Gua gak tau.."
"Deh. Si goblok ngapa dah nih anak. "Ujar Gerry kali ini
"Gue tanya sama lo. Lo masih anggap Sifa cewek lo? "
"Iya masih sampai sekarang. "Jawabku lemas
"Gue tanya sama lo, lo senang liat Sifa bahagia, coba lo liat Sifa. Senyumnya manis. Lo liat dia, lo liat. "Ujar Abay sambil menunjuk Sifa di meja depan kantin
"Ya. Gua liat, gua bahagia ko. Gua senang ko, dan...
"Lo sakit. "
"Setiap hubungan pasti ada rintangan, gak mungkin mulus-mulus aja. Lu kata paha ayam toh mulus. "
"Deh. Si goblok. Gak bener dah kalo ngmong. "
"Gua emang masih anggap dia tuh cewek gua, tapi gua tau dia gimana sama gua. Gua gak tau .."
"Kaya cewek lo! Kalo Sifa gak ngerasa apa yang lo rasain ngapain tadi dia pegang tangan lo erat! Ngapain dia ngeraih tangan lo! Dia masih peduli nyet sama lo! Dia diem dia bahagia bukan berati dia lupa sama lo! Lo perjuangin. Ya gua tau perjuangin gak segampang baliki. Telapak tangan..."
"Tapi kalo lo bener-bener sayang cinta, perjuangin itu gampang. Gue percaya lo Men.! "
"Gua cabut."ujar Gerry seraya menepuk bahu gua yang masih diem di meja makan.
****
Hai guya! Doain Arya perjuangin Sifa nih. Semangat ARYA! Gua dukung
Jangan lupa tinggalkan jejak Vote ya 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio
Teen FictionNamaku Syifa Aghata Fauziah Kehidupan sewaktu masa SMA ku sangat rumit aku menyukai seorang Ketua Osis dan juga membenci Wakil Osis secara bersamaan. Aku marah dengan diriku sendiri karena telah mencintai laki-laki yang aku benci. Karena sikap nya y...