Bab 29

7.8K 293 6
                                    

'Thanks For Read'

~Happy Reading~

"Ayah.. Jangan pergi!!"Pekikku, karna ayah tak bergerak sama sekali.

"Ayah.. Bangun yah..!"Ucap Kak Arga terisak-isak.

Lalu Doktek masuk ke ruangan ayah di rawat, lalu memeriksa keadaan ayah.

"Gimana keadaan ayah Dok?"Tanyaku sambil menangis.

"Maaf, ayah kalian sudah tidak ada,"Ucap Dokter.

Bagai di sambar petir di siang bolong, dadaku terasa sesak, aku nggak nyangka ayah ninggalin aku secepat ini.

"Ayah.. Bangun yah.. Ayah nggak mungkin ninggalin Kina!"Pekikku sambil menggoyang-goyangkan tubuh ayah yang terasa sangat dingin.

"Yah.. Bangun yah.. Jangan tinggalin kami!"Pekik Kak Arga.

"Kina, Arga, kalian harus ikhlas biarkan ayah pergi dengan tenang, sabar ya nak,"Ucap bunda sambil menyeka air matanya.

***

Keesokan harinya, aku nggak sekolah, aku harus ikut di pemakaman ayah dan mendo'akan ayah.

Setelah ayah di makamkan, orang-orang pun pergi, kecuali aku, kak Arga dan bunda.

Aku duduk di pinggir kuburan ayah, sambil menatap gundukan tanah yang telah mengubur ayah, tangisku tidak henti-hentinya, aku terpukul sekali karna kepergian ayah, jujur aku belum ikhlas ayah pergi, tapi aku harus berusaha mengikhlaskannya agar ayah tenang di sana.

"Ayah.. Kenapa pergi secepat ini, Kina kangen ayah,"Ucapku lirih, air mataku terus saja menetes tanpa henti.

"Kina, ayo kita pulang, kamu nggak boleh terlalu sedih, ayah kan sudah bilang ke kamu, kalau nanti ayah pergi dia mau kamu nggak boleh nangis,"Ucap bunda.

Aku teringat pada ucapan ayah, kalau dia sudah nggak bersamaku lagi, dia mau aku nggak boleh nangis, ayah mau aku bahagia terus.

"Aku nggak boleh sedih, kalau aku sedih pasti ayah juga ikutan sedih, bunda pasti sedih banget tapi dia bisa tak memperlihatkan kesedihannya di depanku, kalau gitu aku nggak boleh nangis seperti ini, yang ayah butuhkan sekarang adalah do'a dari keluarganya, aku akan selalu mendo'akan ayah, aku akan selalu bahagia demi ayah, love you ayah,"Batinku.

Aku bangkit dari dudukku, menatap bunda dan Kak Arga mereka begitu terlihat sedih, tapi mereka bisa tak memperlihatkannya, aku juga harus menyemangati bunda dan Kak Arga.

"Kak, kakak nggak boleh sedih, ayah sudah pesen sama kita nggak boleh nangis, kita harus ikhlaskan kepergian ayah, semoga ayah tenang disana,"Ucapku sambil mengelus punggung Kak Arga.

"Iya Kina, Kakak akan berusaha nggak sedih, ayah butuh doa kita sekarang, ayo kita pulang,"Ajak Kak Arga.

"Bunda ayo kita pulang,"Ajakku.

Kami pun meninggalkan pemakaman yang sepi itu.

Sesampai di rumah aku dan Kak Arga langsung mengaji, pengajian dilaksanakan nanti malam, tapi aku harus mengaji lebih dulu supaya ayah tenang di sana.

***

Author POV

Arka duduk lemas di bangkunya, dia merasa kesepian karna Kina nggak sekolah, dia sudah tau kalau ayah Kina meninggal, dia mengingat Kina, pasti Kina sedih dan terpukul karna kehilangan ayah yang sangat di sayanginya.

"Pasti Kina sekarang sedih banget,"Gumam Arka dalam hati.

Lalu Rachel masuk ke kelas, ini memang jam istirahat jadi siswa boleh keluar masuk.

"Arka,"Sapa Rachel.

"Apa?"Jawab Arka lemes.

"Kamu kenapa, mikirin Kina ya?"Tanya Rachel.

"Iya, pasti dia sekarang lagi sedih, karna ayahnya meninggal,"Ucap Arka.

"Iya Arka, kita juga bisa merasakan apa yang di rasakan Kina sekarang, pasti sedih banget kehilangan seorang ayah,"Ucap Rachel sedih.

"Gimana kalau kita nanti aja pulang sekolah,"Usul Rachel.

"Ok, kita aja Key,"Ucap Arka.

Lonceng pulang telah berbunyi.
Arka, Rachel dan Key telah berkumpul di parkiran, mereka akan pergi ke rumah kina.
Lalu El lewat di depan mereka.

"Kalian mau kemana?"Tanya El.

"Ke rumah Kina,"Jawab Key.

"Gue ikut ya,"Ucap El.

"Ok,"

Lalu mereka meluncur ke rumah Kina.
Sesampainya di sana, Key mengetok pintu rumah Kina.

Kina yang sedang mengaji menghentikannya sebentar dan membuka pintu.

"Kina,"Ucap Key.

"Key,"Ucap kina, lalu Kina segera memeluk Key dan kembali menumpahkan air mata.

"Kina lo yang sabar ya, pasti semua ini ada hikmahnya,"Ucap Key.

Lalu Kina melepas pelukannya.
Arka hanya menatap Kina, dia bisa merasakan apa yang di rasakan Kina sekarang, Arka yang biasanya bawel ke Kina dia menghentikan bawelnya dulu, dia juga sedih melihat Kina sedih.

"Iya Key, ayo masuk semuanya,"Ucap Kina mempersilakan temannya masuk.

Lalu mereka yang melihat Kak Arga sedang mengaji, mereka pun ikutan ngaji.

Setelah sampai sore mereka ngaji, mereka pun berpamitan.

"Kami semua pulang dulu ya Kin,"Pamit Rachel.

"Iya, makasih ya semuanya, karna kalian udah datang,"Ucap Kina.

"Iya Kina, kami pamit ya,"Ucap Key.

"Ya, hati hati,"Ucap Kina

~Bersambung~

Hai Reader Tercinta😘

Makasih banyak ya udah baca story ku.

Mampir juga di story ku "MY MYSTERIOUS GIRL"

Salam manis dari Aku.

#ErnyAlfazira

COGAN! I'm Coming!! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang