COGAN! I'm Coming!! [SELESAI]

Bab 36

Thanks For Read

Happy Reading😄

Aku berjalan sambil menghentak-hentakkan kaki di koridor, tanganku terkepal dengan kuat, pokoknya sekarang sekarang aku emosi tingkat akut, bagaimana aku nggak emosi.

Tadi pagi aku udah kena siram sama bunda gara-gara mimpi kampret itu, trus di sekolah aku udah capek-capek nyapu, trus si iblis manja itu dengan enaknya ngotorin lagi, dan alhasil aku di marahin Pak Riko alias kembaran valak, dan lebih menyanyitkan lagi aku di suruh bersihin seluruh toilet di sekolah ini.

"Hari ini emang hari tersial gue! Gara-gara si iblis manja itu gue jadi di hukum, gue yakin dia yang ngotorin kelas!"omelku.

Lalu seorang murid perempuan berpas-pasan denganku, dia melihatku dengan tatapan aneh.

"Apa lu liat-liat!!"ucapku ke murid itu.

"Eh, nggak.. Nggak liat apa-apa,"jawabnya dengan takut, lalu kabur.

Aku terus berjalan lurus, ogah banget kalau bersihin toilet.

"Pokoknya gue nggak mau bersihin toilet, kan bukan gue yang ngotorin, enak aja!"omelku.

Lalu aku berlalu ke kantin buat isi perut.
"Biarin deh gue nggak masuk pelajarannya Pak Riko, eneg gue liat mukanya,"ucapku.

Sesampai di kantin, aku memesan nasgor favoritku. Aku langsung melahap nasgor itu hingga habis. Tak lama lonceng istirahat berbunyi.

"Uh, untung aja udah bunyi loncengnya,"ucapku.

Aku kembali ke kelas, berniat ingin melabrak si iblis manja. Di kelas aku melihat dia lagi duduk santai di kursinya.

Brakk

Aku memukul mejanya dengan keras.

"Eh, apa sih lo, kagetin gue aja!"ucapnya dengan muka yang sok polos.

"Lo kan yang ngotorin sampah tadi?!"ucapku.

"Lo nggak usah nuduh-nuduh deh, kalau lo nggak mau piket bilang aja, nggak udah nuduh orang!"ucapnya.

"Gue nggak nuduh! Lo jujur aja sama gue, pasti lo yang buat itu semua!! Ayo ngaku!!"bentakku.

Si Gizel bangkit dari duduknya, dan mengeluarkan senyuman mautnya.

"Nggak usah senyum-senyum lo!"ucapku.

"Kalau gue yang buat semua itu, kenapa? Masalah buat lo!!"ucap si Gizel.

Plakk

Tamparan itu sukses melayang di pipinya.

"Kina!!"ucap seseorang.

Aku memalingkan wajahku ke orang itu ternyata itu Arka.

"Arka?"ucapku.

Arka lalu berjalan mendekati aku dan Gizel.
"Lu kok nampar Gizel sih?"tanyanya.

"Nggak Arka, ini nggak seperti yang lu liat,"ucapku, takut Arka salah paham.

"Arka, sakit,"rengek Gizel sambil memegang pipinya yang aku tampar tadi.

"Kina, gue tau lu kesel sama Gizel, tapi lu nggak berhak nampar dia, kan dia cuma buat lu kesel kan?"ucap Arka.

"Nggak Arka, dia itu udah-"ucapanku terputus.

"Arka, Kina jahat sama aku, aku nggak ngapa-ngapain tapi dia malah nampar aku,"ucap Gizel.

"Arka, itu semua nggak bener, gue-"kembali ucapanku terputus.

"Kina, gue kecewa sama lu!"ucap Arka lalu keluaf dari kelas.

"Arka! Ini nggak seperti yang lu kira!"ucapku, tapi terlambat Arka udah pergi dari kelas.

"Rasain lo! Arka udah marah sama lo, makanya jangan ngelawan gue!"ucap Gizel.

Aku nggak mampu menjawab perkataan Gizel, mataku berkaca-kaca, yang aku pikirkan sekarang adalah Arka.

Arka ini nggak seperti yang lo kira.

***

Aku berjalan di koridor sekolah dengan gontai, selama pelajaran berlangsung, aku sama sekali nggak memperhatikan guru.

Sejak kejadian tadi Arka cuekin aku, dia sama sekali nggak liat aku.

"Kina!"panggil seseorang.

Aku mendongakkan kepalaku.
"Key?"ucapku, setelah tau itu adalah Key.

"Kina, kok muka lo kusut gitu, lo kenapa?"tanya Key.

"Gue nggak apa-apa Key,"ucapku pelan.

"Nggak mungkin, biasanya lo happy, tapi sekarang kok lemes, lo sakit?"tanya Key, lalu meletakkan tangannya di keningku.

"Gue nggak apa-apa Key,"ucapku lagi.

"Yaudah, kalau nggak apa-apa, Na kalau lo ada masalah sebaiknya lo cerita sama gue,"ucap Key lembut.

Aku menatap wajah Key, sahabatku itu kelihatannya juga ikut sedih, dia mampu merasakan perasaanku.

"Iya Key,"ucapku, lalu memeluknya.

Gue akan cerita ke lo Key.

~Bersambung~

Hai Friends Tercinta😘

Kalian kalau habis baca, tekan dong bintangnya.

Aku akan senang kalau kalian nge Vote.

Salam manis.

#ErnyAlfazira