"Arka.. Arka bangun!! Kamu nggak mungkin ninggalin aku, Arka jangan bercanda, please bangun!! jangan pergi.."ucap Kina sambil memeluk tubuh Arka dengan erat.
"Kamu nggak ingat janji kamu, kamu mau ajak aku jalan-jalan, kita jalan-jalan. Aku nggak mau kamu pergi.. Jangan gini Arka.. Please bangun untuk aku!!"
Gadis itu terus terisak, sambil memeluk tubuh Arka yang sangat terlihat pucat. Demi apapun, Kina sangat sedih sekarang, belahan jiwanya terasa hilang, ia sama sekali tak ingin merasakan hal yang sama ketika ia kehilangan seorang ayah, tapi apa? Ini kembali terjadi.
"Arka bangun.. Aku nggak mau kehilangan kamu.."lirih Kina lagi, ia membenamkan wajahnya di leher cowok itu.
Tak lama, Dian dan Vino memasuki ruangan Arka. Dengan air mata bercucuran, mereka berdua menatap tubuh anaknya yang sudah tak bernyawa.
"Arka.. Kenapa kamu ninggalin Mami? Siapa yang jadi Kakak dari adik kamu ini sayang.."lirih Dian. Air mata dan isak tangis memenuhi ruangan itu.
"Arka.. Kenapa kamu gini nak, Papi nggak pernah nyangka kamu ninggalin Papi sama Mami secepat ini.."lirih Vino, lelaki yang duduk di kursi roda itu terus menyeka air matanya.
Dian mendekati Kina yang sedang terisak. "Kina..."ucap Dian pelan. Kina mengangkat kepalanya, menatap Dian dengan pandangan sedih. Kina pun memeluk wanita di depannya itu.
"Tante.. Kenapa Arka pergii tante..."ucap Kina dalam pelukannya.
"Sabar sayang.. Tante juga nggak nyangka kenapa Arka secepat ini pergi.."lirih Dian, ia memeluk gadis itu dengan erat, berusaha memenangkannya, walaupun dirinya pun tidak bisa tenang.
Tak lama kemudian, keluarga dari Kina datang. Yaitu, Sara, Ananda, Arga dan El.
"Saraa..."ucap Dian, wanita itu mendekati Sara lalu memeluk erat sahabatnya itu.
"Dian kamu yang sabar ya..."ucap Sara, ia pun sudah menangis sejak tadi, sejak ia mendengar kabar yang memilukan itu.
"Iya Sara, aku nggak nyangka Arka pergi.."
Lirihnya lagi.Sementara di dalam ruangan itu, Kina masih memeluk erat tubuh Arka, seolah ia tak akan melepaskan cowok itu.
"Aku nggak akan biarin kamu pergi.. aku nggak mau...."lirih Kina.
"Arka.. Please jangan gini, aku mohon kamu bangun, bangun demi aku..."ucap Kina.
"Ya Allah, jangan ambil Arka Ya Allah, Kina sayang banget sama Arka, Kina nggak bisa
bayangin kalo ngeliat Arka di kubur, Kina nggak sanggup liatnya. Ya Allah, sembuhkanlah Arka, jangan biarkan dia terbaring lemah seperti ini.. Jangan ambil nyawanya Ya Allah."batin Kina dalam hati.El masuk ke dalam ruangan Arka, ia melihat Kina yang sedang memeluk Arka yang terbaring di kasur rumah sakit.
Jujur, ia juga merasakan betapa sedih adiknya itu."Kina.."ucap El pelan. Kina mengangkat kepalanya. Melihat El sedang menatapnya dengan wajah kasihan.
"Kak.."ucap Kina.
"Kina kamu sabar ya.."hanya itu yang dapat El katakan pada Kina untuk memenangkan gadis itu.
"Aku udah berusaha sabar Kak, tapi nggak bisa, aku baru aja seneng denger Arka pulang, tapi kenapa, kenapa jadi gini?"ucap Kina, tangisnya kembali pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
COGAN! I'm Coming!! [SELESAI]
Humor[SELESAI] Masa Revisi. Cerita Di Private Acak, Follow Gw untuk Full Stories.[Typo Bertebaran] *receh "Bolot!!" "Apa bawel?" "Gue mau nikah ama lu!" "Hah!!"