Bab 47

5.2K 208 4
                                    

Thanks For Read

Happy Reading😊😊😉😉

Drrtt.. Drrttt..

"Aduh, paan sih ini yang getar-getar!"ucapku, dengan keadaan mata masih merem.

Aku pun mencoba mencari benda itu, akhirnya aku meraba-raba, ternyata hp ku yang terletak di punggung.

Aku pun mengambil hpku dan melirik ke layar hpku, di sana tertera nama si abang bawel.

"Ngapain sih ni orang, masih subuh pake nelpon segala!"gerutuku, sambil mencoba membuka lebar kelopak mataku.

Aku pun mengangkat telpon itu.

"Halo?"terdengar suara dari hp.

"Halo, apaan?"tanyaku, masih mencoba untuk bangun dari tidurku.

"Lu belum bangun ya?"tanyanya.

"Oon banget sih, kalau gue masih tidur, trus siapa ngangkat telpon ini?"tanyaku.

"Oh iya ya, maaf ya, gue khilaf,"ucapnya.

"Yaudah iya, ngapain telfon pagi buta gini?"tanyaku.

"Hm, gini, kan lu tau kalo kaki gue lagi sakit,"ucapnya.

"Iya trus?"tanyaku.

"Gue nggak bisa ke sekolah sendiri,"ucapnya.

"Maksudnya gimana sih?"tanyaku.

"Gini, lu jemput gue ya, soalnya gue belum bisa nyetir,"ucapnya.

"Hah! Kok gitu, kan yang nyetir tangan lu bukan kaki!"ucapku.

"Iya, gue tau, tapi gue ngerasa nggak kuat buat nyetir, jemput gue ya, pliss!"ucapnya.

"Yaudah, iya bawel!"ucapku.

"Makasih, bolotku yang cantik, abang tunggu kedatanganmu,"ucapnya.

"Lebay!"ucapku, lalu aku menutup telfonnya, dan segera menuju kamar mandi.

Setelah selesai bersiap-siap, aku pun segera melaju ke rumah si abang bawel.

Sesampai di sana aku turun dari motor.
Aku segera mengetok pintu rumahnya, tapi yang keluar malah si tante rempong alias maminya Arka.

"Eh, Kina ayo masuk nak!"suruh si tante.

"Nggak usah tante, Kina cuma mau jemput Arka,"ucapku.

"Iya,tunggunya di dalam aja, Arka masih siap-siap,"ucap si tante.

Malas ngomong lama-lama, aku pun menuruti keinginan si tante rempong.

"Kamu udah sarapan?"tanya si tante, setelah aku duduk di sofa.

"Udah tante, Arkanya mana tante?"tanyaku.

"Di dalem, kamu perhatian banget ya jadi pacar,kamu mau jemput Arka, pasti Arka makin cinta sama kamu,"ucap si tante.

Aku hanya senyum kaku.

"Tante, boleh nggak panggil Arka, soalnya udah hampir telat nih,"ucapku.

"Iya, kamu kangen ya sama Arka, tunggu tante panggilin dulu,"ucap si tante, lalu ia berlalu dari hadapanku.

Ibu sama anak sama aja, sama-sama bawel.

"Eh, kekasihku udah dateng!"ucap si Arka lalu di ikuti oleh si tante dari belakang.

"Hm, iya, ayo kita berangkat,"ucapku.

"Iya, kok buru-buru sih,"ucap Arka.

Kalau nggak ada si tante rempong, nih orang udah gue tenggelemin.

"Udah telat nih, ayo!"ucapku, berusaha buat nggak marah.

"Ok, Mi Arka berangkat dulu ya!"ucap Arka, sambil menyalami maminya.

"Kina juga berangkat ya tante,"ucapku sambil menyalami si tante.

Akhirnya aku dan Arka pun berangkat ke sekolah, sesampai di sekolah, pagar pun udah di tutup.

"Gara-gara lu, kita telat nih!"ucapku.

"Kok gue sih,"ucap Arka.

"Iyalah, gue aja udah pagi dateng ke rumah lu, tapi lu malah lambat bener!"ucapku.

"Iya, gue minta maaf ya,"ucap Arka.

"Iya, trus gimana nih?"ucapku.

"Kita lompatin aja gerbangnya gimana?"tanyaku.

"Lu gila ya, gue mana bisa manjat, lagian kan kaki lu juga masih sakit!"ucapku.

"gak udah baikan kok. Biar gue bantuin lu manjat ayo sini!"ucap Arka, lalu ia menarik tanganku ke belakang sekolah.

"Gue manjat luan ya!"ucap Arka.

"Hati-hati!"ucapku, mengingat kakinya masih sakit. Atau.. Jangan-jangan udah sembuh tapi pura-pura sakit? Ah bodoamet ya.

Arka pun memanjat pager Itu, dan melompat ke bawah dengan baik. Dugaanku ternyata benar, kakinya udah beneran sembuh, pura pura sakit biar dijemput. Modus njir..!

"Ayo panjat!"suruh Arka.

"Gue nggak bisa,"ucapku.

"Bisa kok, coba aja, nanti gue pegangin pas sampe di atas!"ucap Arka.

"Gue kan pake rok, mana bisa oon!"ucapku.

"Bisa! Coba aja dulu!"ucap Arka.

"Nggak ah, nanti lu ngintip lagi,"ucapku.

"Nggak kok, mana mau gue ngintipin lu, tapi kalo keliatan ya gue khilaf!"ucap Arka.

"Ih, ngeselin banget sih!"ucapku.

"Hehe, gue becanda kok, ayo manjat!"suruh Arka.

Dengan hati-hati, aku pun mencoba memanjat pager itu, sesampai di atas Arka pun memegang tanganku untuk turun.

Akhirnya aku berhasil sampai di bawah dengan selamat.

"Bisa kan?"tanya Arka.

"Iya, tapi kaki gue jadi sakit nih!"ucapku.

"Mau gue pijitin kakinya?"tanya Arka.

"Nggak usah deh, udah telat nih!"ucapku.

Lalu aku dan Arka pun pergi ke kelas.
Dan ternyata di dalam kelas telah ada Bu Gesha.

"Arka, Kina kalian kok telat?"tanya Bu Gesha.

"Hm, tadi kucing saya ngelahirin Bu,"ucap Arka, jawaban Arka membuat se isi kelas tertawa.

"Arka, kamu yang bener aja, emang kamu bantu kucingnya melahirkan?"tanya Bu Gesha.

"Iya Bu, trus saya suruh Kina ke rumah saya buat nolongin lahirannya, makanya kami jadi telat!"ucap Arka.

Aku hanya mengernyitkan dahi.

"Kina apa itu benar?"tanya Bu Gesha.

"Hm, iya Bu,"ucapku, tak ada cara lain.

"Baiklah, sekarang Ibu memaafkan kalian, tapi besok-besok kalau telat lagi Ibu akan menghuku kalian.

"Sekarang silahkan duduk!"ucap Bu Gesha.

Aku dan Arka pun duduk di tempat kami masing-masing.

"Anak-anak, tadi Pak Kepsek sudah bilang sama Ibu, kalau kita jalan-jalannya di tetapkan besok, jadi kalian izin dulu kepada ortu, trus besok bawa barang-barang keperluan kalian buat jalan-jalannya,"ucap Bu Gesha.

"Yee... Baik Bu!"ucap semua murid serentak.

~Bersambung~

CIM UPDATE!!

Maaf atas typo yang menyebar yaww!!

Vote N Comment.

Bye semua!

#jkook14

COGAN! I'm Coming!! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang