Bab 35

5.8K 216 2
                                    

Thanks For Read

Happy Reading

Aku berjalan di koridor sekolah, untung aja nggak terlambat, tadi pagi aku berusaha buat cepet, sampai nggak sempet sarapan, dan pagi-pagi juga udah kena siram sama bunda, itu gara-gara mimpi sialan yang aku alamin semalem.

Sesampai di kelas, aku duduk di tempat dudukku.

"Kina!"panggil seseorang. Aku memalingkan wajahku ke orang itu, ternyata itu adalah si Rere teman sekelasku.

"Apa Re?"tanyaku.

"Kamu kemaren nggak piket kan?"tanyanya.

"Oh iya, maaf Re aku lupa,"ucapku, baru ingat kalau aku nggak piket.

"Yaudah, sekarang kamu nyapu, dan buang sampah, sekarang ya, nanti kena marah sama Pak Riko,"ucap Rere.

Aku baru ingat, yang masuk ke kelas pagi adalah Pak Riko, guru terkiller di sekolah ini.

"Iya Re!"ucapku, lalu Rere keluar kelas, dan tinggalah aku sendiri di kelas itu.Aku segera mencari sapu, dan mulai menyapu kelasku yang sampahnya berserakan di mana-mana terutama di bawah tempat duduk si Arka, di sana berserakan kertas dan kemasan jajan lainnya.

"Bener-bener nih anak, nggak tau apa kalau gue yang piket sekarang!"gerutuku sambil menyapu.

Setelah selesai menyapu, aku langsung membuang sampah ke belakang sekolah.

Setelah membuang sampah aku kembali ke kelas.
"Astaga! Siapa yang buat semua ini!"pekikku, ketika melihat di kelas sudah berserakan kembali sampah, padahal tadi udah kinclong.

"Anjiirr.. Gue udah capek nyapu, buang sampah, dan orang ini malah enaknya membuang kembali sampah di kelas ini!"omelku.

Aku keluar kelas dan segera mencari pelaku yang membuat kelas menjadi kotor kembali.
"Sherin!"panggilku, ketika melihat teman sekelasku baru datang.

"Apa Kin?"tanyanya.

"Lo liat nggak ada orang yang masuk kelas tadi?"tanyaku.

"Nggak, gue aja baru dateng,"ucapnya.

"Aduh! Siapa sih yang buat semua ini!"ucapku.

"Emang kenapa Kin?"tanya Sherin.

"Lo liat aja kelas!"ucapku.

Lalu Sherin masuk ke kelas, dan ternganga ketika melihat kelas yang kotornya mintak ampun.
"Kina, kenapa kelas kita jadi begini?"tanya Sherin.

"Gue juga nggak tau, tadi gue udah nyapu semuanya, dan setelah gue buang sampah kebelakang sekolah dan kembali ke kelas, dan tiba-tiba aja jadi begini!"ucapku.

"Siapa sih yang jahat banget, sampe bikin semua ini!"omel Sherin.

"Gue juga nggak tau, kalau gue tau orangnya bakal gue buang sampah di wajahnya!"ucapku.

"Mendingan lo bersihin lagi deh nih kelas, nanti kalau Pak Riko liat bisa-bisa lo kena hukum dan kena omel,"ucap Sherin.

"Nggak gue nggak mau, kan bukan gue yang buat semua ini,"ucapku.

"Yaudah, serah lo,"ucap Sherin.

Lalu lonceng masuk berbunyi, dan aku belum menemukan pelaku pembuangan sampah di kelasku ini.
"Kina kok kelas jadi begini sih!"ucap Rere.

"Gue juga nggak tau, tadi gue udah bersihin trus tiba-tiba jadi begini,"ucapku.

"Aduh, gimana nih, pasti kita kena marah sama Pak Riko,"ucap Rere.

Lalu teman-teman sekelasku masuk semuanya.
Dan mereka semua malah ngomel-ngomel karna kelas ini.

"Eh bolot! Lu kan yang piket kemaren?"tanya Arka.

"Iya!"ucapku.

"Kok lu nggak bersihin sih, liat nih kotor semua!"ucapnya.

"Eh lu nggak usah nyalahin gue, tadi gue udah bersihin dan ada orang lain yang buat kelas jadi gini!"ucapku.

"Masak sih,"ucapnya.

"Iya bawel!"ucapku.

Kriekk

Lalu aku mendengar suara pintu di buka, dan benar saja dugaanku, Pak Riko masuk dengan wajahnya yang khas.

"Kenapa kelas kalian begini!"bentak Pak Riko.

Semua orang di kelasku hanya diam, sesekali melirik ke arahku yang sudah panik.

Lalu Pak Riko dan melihat daftar piket yang tertera di depan kelas.
"Rere, Kina, dan Gia!!"ucapnya.

"Mana orangnya!!"bentak Pak Riko.

Lalu kulihat Gia dan Rere dan tunjuk tangan.
"Saya Rere Pak,"ucap Rere.

"Saya Gia pak,"ucap Gia.

"Kina mana?!"tanya Pak Riko.

Lalu dengan tangan gemetar aku menunjuk tangan.
"Sa-saya Pak,"ucapku sambil nunduk nggak berani liat wajah Pak Riko.

"Kenapa kalian nggak piket?!"tanya Pak Riko.

"Saya udah piket kemaren Pak,"ucap Rere.

"Saya juga udah Pak,"ucap Gia.

"Trus siapa yang nggak piket,"tanya Pak Riko.

"Kina Pak!"sambar si Gizel.

Lalu Pak Riko menatap ke arahku dengan wajah yang menakutkan, nggak bisa digambarkan dengab kata-kata.

"Kina!!"bentaknya.

"Kenapa kamu nggak piket!"sambung Pak Riko.

"Saya tadi udah piket pak, trus tiba-tiba aja kelasnya jadi kotor gini,"ucapku mencoba menjelaskan.

"Kamu pikir disini ada setan, trus buat kelas jadi gini!"ucap Pak Riko.

"Mungkin aja Pak,"ucapku.

"Sekarang kamu keluar!"bentak Pak Riko.

"Hah! Ngapain Pak?"tanyaku.

"Bersihin semua toilet yang ada di sekolah ini!"ucap Pak Riko tanpa ampun.

"Yaampun Pak, nggak ada hukuman lain, lagian bukan saya yang buat kelas jadi gini,"ucapku.

"Jangan banyak alasan, sekarang kamu keluar dan bersihin toilet kalau nggak kamu nggak boleh masuk dalam pelajaran saya!"ucap Pak Riko.

"Hah!"ucapku kaget.

"Hah hah hah! Cepat keluar!"bentak Pak Riko.

Dengan kaki gemetar aku langkahkan kakiku untuk keluar kelas. Dan aku melirik ke Gizel dia hanya senyum penuh kemenangan.

Jadi lu yang buat semua ini!!

~Bersambung~

Hai Friends Tercinta😘

Maaf ya karna aku udah seminggu nggak Up, itu di karenakan paketku yang sekarat😂😂

Terus ikuti CIM ya.

Vote N Comment.

#ErnyAlfazira

COGAN! I'm Coming!! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang