Thanks For Read
Happy Reading(^.^)
Kina sekarang sedang mengotak-atik laptopnya, ia mendapat tugas dari sekolahnya. Kina memegang dahinya, ia sangat pusing, tak mengerti apa yang harus dikerjakannya.
"Ini caranya gimana, sih?"gumam Kina. Baru pertama kali ia mendapat tugas seperti ini.
"Pak Riko kesambet apaan, sih! Ngasih tugas susahnya minta ampun!"gerutu Kina. Ia menghentikan kegiantannya. Kina lebih memilih Mengistirahatkan otak serta tubuhnya.
"Uh! Capek!"ucap Kina, sambil menghamburkan tubuhnya di ranjang.
Tok tok tok
"Kina?"terdengar suara ketokan pintu dan suara orang memanggil nama Kina.
Kina bangkit dari ranjangnya, dan membuka pintu kamarnya.
"Bunda?"ucap Kina, setelah melihat Sara berdiri di hadapannya.
"Kamu sedang apa?"tanya Sara, sesekali melirik ke dalam kamar anaknya itu.
"Lagi baring aja bunda,"jawab Kina.
"Kina, ada yang ingin bunda sampaikan ke kamu,"ucap Sara, nada suaranya terdengar serius.
Kina mengernyitkan dahinya. Tumben bundanya terlihat begitu serius.
"Apa bunda?"tanya Kina.
"Kita bicaranya di dalam aja."ucap Sara. Mereka berdua pun duduk di tepi ranjang Kina.
"Bunda mau bicara apa? Kayaknya serius,"ucap Kina sambil menatap lekat bundanya.
"Tapi, kamu jangan kaget, ya!"ucap Sara.
"Kaget? Emangnya mau bicara apa bunda?"tanya Kina, ia semakin penasaran.
"Dari mana ya bunda bilangnya, bunda bingung,"ucap Sara, sambil menggaruk tengkuknya.
"Bilang aja bunda,"ucap Kina.
"Begini, kalau misalnya bunda nikah lagi, kamu ngijinin?"tanya Sara, dengan hati-hati, takut kalau ia salah bicara.
Kina terdiam sejenak. Sejujurnya, ia kaget, sangat kaget. Bagaimana mungkin bundanya akan menikah lagi? Ia tak pernah membayangkan kalau ia punya ayah tiri. Kina terbayang akan ayahnya sendiri. Jujur, ia belum bisa menerima kalau bundanya menikah lagi.
"Kina, kamu nggak apa-apa kan?"tanya Sara, ia melihat Kina dengan raut muka yang tak bisa dijabarkan.
"Eh, iya bunda."Ucap Kina, ia tersadar dari lamunannya.
"Bagaimana?"tanya Sara lagi.
"Emang bunda mau nikah lagi?"tanya Kina.
"Hm, bunda juga belum tau. Bunda takut kamu nggak ijinin."jawab Sara.
"Emang siapa orang yang akan nikah sama bunda?"tanya Kina.
"Begini, bunda mengenalnya karena waktu itu bunda ada urusan bisnis dari perusahaannya. Dan lama-lama kami dekat, tadi dia melamar bunda, tapi bunda belum jawab."ucap Sara menjelaskan.
"Oh, apa dia pria yang baik?"tanya Kina, ia takut bundanya salah memilih orang.
"Sepertinya iya, sejak bunda kenal dengannya dia selalu baik sama bunda,"ucap Sara. "Bahkan, dia pernah membelikan bunda cincin,"lanjut Sara, sambil memperlihatkan sebuah cincin emas di jari manisnya.
Kina hanya diam.
"Kalau kamu nggak ngijin juga nggak apa-apa,"ucap Sara, nada suaranya sedikit terdengar kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
COGAN! I'm Coming!! [SELESAI]
Humor[SELESAI] Masa Revisi. Cerita Di Private Acak, Follow Gw untuk Full Stories.[Typo Bertebaran] *receh "Bolot!!" "Apa bawel?" "Gue mau nikah ama lu!" "Hah!!"