Bab 37

5.6K 227 1
                                    

Thanks For Read

Happy Reading

Aku duduk di luar rumah sambil ngelamun, ntah kenapa aku selalu kepikiran Arka, aku takut dia benci sama aku, padahal dia nggak tau hal yang sebenarnya.

"Gue harus jelasin semuanya ke Arka, gue nggak boleh diam aja, itu berarti gue kalah dari si iblis manja itu,"gumamku sendiri.

Aku pun bangkit dari dudukku, mengganti pakaian, dan pergi ke rumah Arka.

Sesampainya di sana, aku lalu masuk ke dalam gerbang rumahnya.

"Untung aja nggak di kunci,"ucapku, lalu mendorong gerbang itu dan masuk kedalamnya.

"Ketok nggak ya,"ucapku ragu.
Dan akhirnya aku mengetok pintu rumah itu.

Tak lama pintu dibukakan oleh seseorang, kayaknya dia pembantu.

"Silahkan masuk non,"ucapnya mempersilahkan.

Aku pun masuk ke dalam rumah itu.
"Bi, nggak ada orang ya di rumah ini?"tanyaku, ketika ngeliat rumahnya yang kelihatan sepi.

"Oh ada kok non, den Arka lagi di kamar, kalau orang tuanya di kantor kerja non,"ucap bibi menjelaskan.

"Berarti Arka ada di rumah?"tanyaku.

"Iya non, mau bibi panggilin?"tanya bibi.

"Emm, nggak usah bi, aku aja yang manggil boleh kan bi?"tanyaku.

"Boleh kok non,"ucap bibi.

"Kamarnya dimana bi?"tanyaku.

"Itu non, di atas yang paling pertama,"ucap bibi.

"Oh, makasih bi,"ucapku, lalu berjalan ke atas.

Setelah menemukan kamar Arka, aku ragu mau ngetok atau nggak, gimana kalau Arka udah benci aku, atau dia udah lupain aku, ahh pikiranku bercampur.

Aku menarik nafas panjang, dan mengetok pintunya.

Tok tok tok

Belum ada jawaban.

Aku kembali mengetoknya.
"A-arka, ini gue,"ucapku, supaya Arka tau ini aku.

Aku kembali mengetoknya.

"Masuk aja, pintu nggak di kunci!"sahut Arka.

Dengan ragu, aku memutar knop pintu itu, benar saja pintunya nggak di kunci, setelah membuka pintu, aku mendapati Arka lagi tiduran di ranjangnya sambil memainkan hp.

"Arka, gue boleh masuk?"tanyaku, takut aku menganggunya.

Arka mematikan hp, dan bangkit dari tidurnya.

"Ngapain lu kesini?"tanya Arka, yang duduk di tepi ranjangnya.

"Gue mau minta maaf sama lu, kemaren itu nggak seperti yang lu liat,"ucapku.

"Gue nggak marah sama lu, tapi gue hanya sedikit kecewa, kenapa lu nampar Gizel?"tanya Arka.

"Itu gue lakuin karna gue udah kesel banget, lu tau nggak dia yang buat kelas jadi kotor, sampe gue di marahin sama Pak Riko dan gue jadi di hukum!"ucapku, mataku sudah berkaca-kaca,entah kenapa jadi cengeng gini.

Arka bangkit dari duduknya, dan mendekatiku.
"Gue tau lu nggak salah,"ucapnya, sambil mengelus pipiku.

"Arka, jadi lu maafin gue?"tanyaku.

"Makasih,"ucapku, spontan aku langsung memeluknya erat, Arka pun membalas pelukanku.

"Udah jangan nangis, cengeng banget deh,"ucap Arka masih memelukku.

COGAN! I'm Coming!! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang