Bab 67

6.5K 238 7
                                    

Thanks For Read
-Happy Reading-

Pagi-pagi sekali, Kina telah berangkat sekolah, wajahnya dari tadi di tekuk, entah kenapa perasaannya tidak enak.

Sekarang Kina duduk sendiri di dalam kelasnya. Tiba-tiba ia jadi rindu pada Arka, karena Arka hari ini tidak bersekolah, ia harus menemani Papinya yang akan di operasi.

"Arka, aku kangen kamu."ucap Kina sendiri.
"Semoga aja operasi om Vino berjalan dengan lancar,"ucapnya lagi.

"Hai Kina!"sapa Key, ia masuk ke dalam kelas Kina dengan senyum mengembang.

Kina mendongakkan kepalanya, dan mendapati sahabatnya telah berada di dalam kelasnya.

"Hai Key,"balas Kina pelan.

"Lo kok nggak semangat sih, kenapa?"tanya Key, ia bisa melihat ada kesedihan yang dirasakan oleh sahabatnya itu.

"Gue nggak tau, Key."

"Kok nggak tau? Harusnya lo itu seneng, karena bentar lagi lo akan punya ayah baru, dan punya kakak lagi, apalagi kakaknya pernah lo suka,"ucap Key sambil terkekeh.

"Apaan sih Key, gue itu sedih karena mikirin pacar gue,"ucap Kina.

"Arka? Emang dia kenapa?"tanya Key lagi.

"Papinya mau di operasi sekarang, dia pasti sedih banget, dan gue juga merasakan kesedihan itu Key,"ucap Kina lirih, air matanya hampir saja keluar, tapi ia berusaha menahannya.

"Iya Na, gue ngerti, lo yang sabar ya, semoga Papinya Arka cepat sembuh."ucap Key sambil mengelus punggung sahabatnya itu agar tetap tenang.

"Makasih Key,"ucap Kina.

***

Di rumah sakit Arka masih duduk di samping Papinya, ia menatap wajah Papinya yang kini sangat pucat. Arka juga memegang tangan Papinya itu, dan rasanya sangat dingin.

"Mi, Papi mau di operasi sekarang, ya?"tanya Arka, pada Dian yang sedang duduk di sofa rumah sakit.

"Iya, kata Dokter, Papi mau di operasi sebentar lagi."ucap Dian.

Arka hanya mengangguk kecil, ia kembali menatap Papinya.

"Papi, cepat sembuh ya, nanti nggak bisa liat adek Arka lahir."gumam Arka pelan.

Tak lama kemudian, seorang Dokter masuk ke ruangan Vino di rawat, di ikuti oleh beberapa suster.

"Buk, Mas, Bapak Vino akan di operasi sekarang."ucap Dokter itu.

"Iya Dok, lakukan yang terbaik."ucap Arka.

Akhirnya, Papi Arka di bawa ke ruang operasi.
Arka dan Dian duduk di luar. Arka merogoh kantong celananya, dan mengeluarkan benda pipih itu dari sana.

Ia tersenyum melihat layar ponselnya, walpaper ponselnya adalah foto Kina. "Aku kangen kamu, bolot."gumam Arka.

Arka kembali menyimpan ponselnya dan mengalihkan pandangannya pada Maminya, ia bisa melihat kesedihan di wajah wanita itu.
Arka bisa melihat kegelisahan dan kekhawatiran dari Maminya.

COGAN! I'm Coming!! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang