Vale membuka buku harian ibunya dengan waswas. Sambil terus menjeritkan doa dalam hati, tangannya bergerak membuka halaman pertama.
Berusaha mengabaikan rasa sakit yang tidak henti-hentinya menekan dadanya, ia mulai membaca dengan sedih bagian halaman pertama. Tidak ada yang terlalu penting. Buku itu pertama kali ditulis saat ibunya baru saja bekerja di laboratorium rahasia negara.
Laboratorium rahasia negara?!
Vale membuka beberapa halaman selanjutnya dan tubuhnya langsung menegang membaca tanggal yang tertera di sana. 25 Mei, 2097. Hari kematian seorang Savannah Graynton. Lebih tepatnya, itu adalah beberapa hari sebelum kematiannya.
Flashback On
Seorang wanita berpakaian jas putih khas lab itu berjalan sambil membawa data di tangannya. Dia memasuki sebuah ruangan kaca sambil tersenyum pada seseorang.
"Hei, Anna. Bukankah seharusnya kau ikut melihat mutasi virusnya di ruangan sebelah?" tanya wanita berambut pirang kecokelatan itu sambil memperhatikan apa yang sedang adiknya lakukan.
Savannah Graynton. Itu namanya setelah menikah. Wanita itu tampak menyuntikkan sebuah cairan berwarna bening ke seekor kelinci dengan sarung tangan karet berwarna putih.
"Memangnya sudah sampai tahap mutasi?" tanya Savannah balik sambil tetap menahan kelinci tersebut dan menyuntik habis cairan biru itu.
"Entahlah." Sarah berbisik pelan, "padahal aku yakin efek biohazard sama sekali tidak bisa ditemukan manfaatnya." Kedua kakak beradik itu tertawa kecil.
Ya. Di laboratorium rahasia negara, semua ilmuwan sedang melakukan penelitian tentang virus level empat yang terkenal akan keganasannya. Dengan teknologi masa depan yang canggih dan memadai, mereka berusaha membuat efek biohazard menjadi sebaliknya dan lebih bermanfaat bagi umat manusia. Cukup gila, mengingat yang bisa virus itu lakukan hanyalah membelah diri di dalam sel sampai sel pecah dan habis hingga seorang organisme akhirnya mati.
Tujuan mereka sebenarnya adalah, berusaha membunuh sel jahat penyebab penyakit menggunakan biohazard tanpa membunuh sel lainnya yang penting untuk bertahan hidup.
"Itu apa?" tanya Sarah penasaran sambil mendekatkan dirinya.
"Oh ini?" Savannah mengangkat jarum suntiknya yang telah kosong tanpa cairan bening itu lagi. "Ini proyek rahasiaku. Jangan bilang siapa-siapa," bisik Savannah sambil melirik CCTV yang sepertinya tidak aktif di jam seperti ini.
Sarah mengerutkan keningnya. "Apa fungsinya?" tanya Sarah lagi dengan suara kecil.
"Membuat sel tubuh lebih kuat berkali-kali lipat. Cukup hebat kan? Dengan begini suatu organisme akan sulit terserang penyakit apapun," jawab Savannah membuat Sarah terbahak. Savannah memutar bola matanya sambil menggeleng melihat kakaknya tersebut.
"Hentikan Sarah. Sama sekali tidak ada yang lucu!" ucapnya malas.
"Pfft ... Lucu ya? Mengingat semua orang di lab ini sedang meneliti hal yang berkebalikan dengan apa yang kau teliti selama ini," ucapnya setelah menyelesaikan tawanya.
Barulah Savannah sadar dan mengerjap berkali-kali. "Berkebalikan?" gumamnya kosong. Sarah yang tidak sengaja mendengar gumamannya tersebut ikut terdiam.
"Berarti ... Ini cairan Anti dari virus yang sekarang sedang kita teliti?" tanya Sarah membuat Savannah menggeleng cepat dengan gelagapan.
"T-tidak juga. Kalau dipikir-pikir, jika menyuntikkan ini pada orang yang sakit maka sel jahat dalam tubuh juga akan ikut berkali-kali lipat lebih kuat," bantahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Agent
Science FictionBerawal dari ayahku yang memasukkan ku ke sekolah khusus yang mengajarkan murid nya untuk menjadi seorang agent. Mendapatkan misi pertamaku yang tergolong ringan. Sampai suatu saat krisis melanda karena sebuah organisasi gelap melancarkan aksi Biot...