Preparing *51

19.2K 2.2K 170
                                        

Salah satu permainan dalam latihan yang paling disukai oleh kebanyakan murid Fire Wings adalah Polisi Lawan Pencuri. Baik karena untuk berlatih parkour, kecepatan bergerak, mencari celah, membebaskan teman-teman mereka yang tertangkap di bawah penjagaan ketat, dan ... tentu saja karena permainannya sendiri menyenangkan. Permainan itu sendiri sekilas tidak beda jauh dengan kejar-kejaran yang sering dilakukan anak-anak SD, sayangnya anak SD tidak melakukan parkour saat memainkannya.

Tak jauh dari area pangkalan militer, terdapat sekitar dua gedung besar sebuah pusat perbelanjaan dan hotel yang telah bobrok akibat pengeboman. Walau begitu, struktur bangunannya masih dapat dilihat dengan jelas. Hanya membutuhkan dua bangunan rusak itu dan izin dari pihak bersangkutan, murid-murid Fire Wings yang tersisa kini diizinkan berlatih di sana dengan syarat tidak membuat bangunan tersebut semakin parah bobroknya. Padahal semakin bobrok atau tidak pun pasti pada akhirnya akan dibongkar ulang untuk dibangun kembali.

"Gawat, Alice sudah ditangkap!" Stella menoleh ke belakang sejenak dengan horor dan melanjutkan larinya. Ia memanjati sebuah tembok rusak dibantu oleh sang kawan sekaligus partner setianya, Zi.

"Alice yang payah atau Violette memang yang terlalu bagus dalam lari bebas? Cepat sekali dia menangkap." Zi bertanya di tengah lari mereka. Kaki memijak sana-sini dan berloncat-loncat kecil, sesekali nyaris terpeleset akibat butiran-butiran kasar reruntuhan, berlari sekencang angin kala tidak ada satupun penghalang, merentangkan tangan untuk memegangi sesuatu yang bisa dipanjat, semuanya demi menghindari kejaran para tim polisi di tim Alpha dan Beta.

"Entahlah, tapi aku tidak pernah melihat Violette latihan parkour atau melakukannya," balas Stella langsung berguling setelah meloncat dari ketinggian. Ia kembali berdiri secepatnya dan lanjut berlari menuju lantai tiga melalui tangga darurat menyusul Zi. Lantai tiga merupakan tempat para Tim Polisi menahan Tim Pencuri, dan untuk memutar balik keadaan, Tim Pencuri harus menyentuh teman-teman mereka untuk dibebaskan. Setiap tim memiliki area mereka masing-masing, ada yang bermain di Hotel, ada yang bermain di Mall. Khusus tim Alpha dan Beta, mereka menjajah di Mall dari lantai dasar sampai lantai tiga.

"Duh, siapa yang menjaga ya?" bisik Zi, mengintip ke arah pintu darurat lantai tiga. Kedua gadis itu mengendap-endap di balik apa saja yang bisa menghalangi dan masih berusaha mencari lokasi pasti para tahanan. Gelagatnya persis seperti pencuri sungguhan.

"Mungkin Kapten Alpha dan Beta," jawab Stella pelan. Ia menoleh ke belakangnya. "Sudah berapa yang tertangkap?" tanyanya melirik smartwatch Zi. Tampak smartwatch-nya sendiri telah kehabisan daya akibat lupa mengisinya sebelum bermain.

"Delapan dari lima belas pencuri. Tim Pencuri sekarang sisa tujuh!" jawab Zi horor. "Ini bencana--"

"Mundur! Mundur cepat!" Stella memotongnya dengan panik sambil mundur ketika sedang berlindung dibalik lemari rak makanan ringan, tangannya mengibas-ngibas ke belakang untuk memberi kode pada sang kawan. Matanya menatap horor ke arah salah satu Tim Polisi yang mendekat perlahan nyaris ke posisinya melalui sela-sela rak. Zi langsung ikut mundur sesuai ucapannya sambil celingukan ke arah yang sama, karena terlalu fokus ke depan--

Grep!

--Ia tak mengawasi bagian belakangnya.

"Hmph?!" Zi langsung menutup mulut cepat-cepat, menahan pekikan begitu seseorang langsung menarik tangannya ke belakang, menahan tubuhnya dengan lutut dan langsung menempelkan cap jarinya ke dahi Zi. Hans langsung melepas Zi membuatnya jatuh terduduk ke lantai.

"Kau ditangkap."

"Stella lari!" sahutan Zi memecah keheningan, bersamaan dengan Hans yang sudah mengambil lengan Stella dari belakang bertepatan dengan ketika gadis itu refleks berbalik. Stella berhasil melakukan gerakan memutar dan memelintir tangan Hans, kakinya menendang belakang lutut lelaki itu.

Little AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang